IkanNemo said:
Pak Rimbu, kebetulan kasusnya sama nih, boleh skalian nanya yah?!
memang kalau pasirnya di ubek2 keluar bau H2S ini, sy pernah mengalaminya tapi untungnya ada di RDSB jadi gak ada biota diatasnya. Kira2 dalam RDSB yg sy buat 17cm dalam keadaan gelap(kotak container hitam). Malah sy menemukan beberapa kutu warna putih (kaya undur2) berenang kesana kemari mungkin karna keganggu ya! kutu2nya ini masuk keluar didalam pasir halus. Flow air sy buka pelan skali kadang netes2 saja karna mungkin tersendat2 adanya pasir yg tersumbat di pipa.
Pertanyaannya : Air yg mengalir diatasnya tersebut membawa racun ke main tank atau gak yah?? :? Apakah RDSB sy telah berfungsi?
thank's!
Masalah RDSB sudah saya tambahkan di Artikel, sejauh yang saya tahu seharusnya RDSB seperti itu adanya. Jadi kalau aliran sampai netes ya pasti tidak benar, karena prinsipnya aliran harus cukup agar partikel halus yang terbawa tetap tersuspensi atau pasang pre filter dipompanya agar partikel kotoran tidak terbawa kedalam RDSB. Tujuannya agar pasir halus dalam RDSB tidak menggumpal.
RDSB dianggap sudah berfungsi apabila kadar Nitrat dalam akuarium kita sudah bisa stabil rendah.
Semoga membantu.
The_Amazing_Renno said:
BL said:
bukankah pasir di dasar akua/sum gak boleh di obok2...? denger poenya denger bisa berpengaruh buruk pada bakteri yg hidup di dalam nya....? apa bener....? koq sekarang malah di ubek2 sih....?
belum lama ini saiya mengalami hal yg cukup membingungkan saiya di section marine fish, emergency room (see also :
viewtopic.php?f=16&t=4266 ) sampai saat ini masih gak ngerti kenafa.
apa mungkin di karenakan akumulasi gas H2S ini, mengingat saya memang tidak pernah mengobok2 pasir di tank maupun di sump saya. tapi saya punya cukup biota yg bisa membolak balik pasir saya seperti jabing, keling, sampe bintang laut, tapi aneh mereka semua mati misterius, dan "massal".
butuh pencerahan nih bro...........
thx
Memang betul pasir di DSB seharusnya tidak bolek diobok-obok karena selain masalah Gas H2S juga masalah bakteri anaerob yang hidup dilapisan bawah DSB bisa mati sehingga keseimbangan penguraian oleh bakteri menjadi terganggu.
Kalau ikan-ikan di akuarium mati semua secara tiba-tiba pada umumnya datang dari faktor eksternal misal:
* Sehabis melakukan penggantian air ternyata air baru yang kita masukkan bermasalah dimana pada umumnya yang sering terjadi salinity dan pH sangat rendah. Air cadangan yang disimpan terlalu lama dalam jerigen tertutup juga bisa menimbulkan masalah.
* Insektisida yang mengandung phosphat, terkadang orang rumah melihat sesuatu yang perlu disemprot diruang sebelah ternyata secara tidak sengaja terbawa kabutnya ke akuarium atau sump. Phosphat yang tiba-tiba tinggi menyebabkan ikan akan langsung mati keracunan dan coral menjadi bleaching.
* Pemakaian Metoda Balling yang tidak benar juga bisa menjadi penyebab matinya ikan.
* Timbulnya Gas H2S dari DSB di akuarium pasti disertai terciumnya bau busuk. Kalau tidak ada bau busuk sama sekali berarti masalah bukan dari Gas H2S di DSB yang naik keatas.
Periksa saja Salinity dan pH air akuarium juga air cadangan anda. Kalau Salinity dan pH bagus maka usahakan periksa kadar PO4 di air akuarium.
Semoga membantu.
clownANEMON said:
BL said:
lah kalo pak rimbu obok2 sek yang di obok2 opo....kaca yo....lah wong bore battom kan.....hehehehe :lol: :lol: :lol:
Kalau di akuarium yo memang Barebottom tapi di sump aku punya refugia yang pakai DSB tetapi kagak pernah pengangguran terus diobok-obok. :smt003 :smt003 :smt003
nanosan said:
om makasih artikelnya...... :smt003 :smt003 :smt003 :smt003 :smt003 sangat membantu.... hihihihi sukses terus om..... :smt007 :smt007 :smt007 :smt007 :smt007
Terima kasih Mas Nano, semoga bermanfaat.
namharira said:
Bung BL, selama saya ubek-ubek ikan sih ga masalah, dari air kelabu hitam cepet langsung bening. isinya jg cuma ikan doang, ga ada terumbunya. air langsung pake pompa kecil & skimer di filter pake tanaman darat (sejenis pohon sri rejeki, 15 bh), jadi kemungkinan langsup diserap ma tnaman itu.
Hal ini mungkin karena adanya skimmer sehingga gas H2S bisa cepat terangkat keluar. Kalau DSB diaduk pasti akan timbul masalah keseimbangan bakteri anaerob yang hidup dilapisan bawah DSB akan terganggu. Tidak adanya masalah ditempat anda karena mungkin tidak ada coral yang lebih sensitif terhadap nitrat dibanding dengan ikan. Kalau terlalu sering diaduk maka akumulatif nitrat akan bertambah dengan sangat cepat, jadi rajin-rajin saja ganti air.
Semoga membantu.
Salam:
Rimbu.