Register

Kiev's aq

alfy

New Member
Dear Kiev,
PM nya sekalian jawab disini yach.. :wink:

kiev said:
Update on 07 Sept 2007

Sekarang di tank saya mulai menyebar red slime algae nih. Beberapa terlihat di pipa outlet, beberapa nempel dibatasan permukaan air di sisi belakang tank, beberapa mulai terlihat di LR yang sangat intens terkena cahaya. Apa penyebabnya yah?
Koreksi kalau saya salah, agak sedikit beropini dan ngarang, gak tau bener atau salah :wink:
RedSlim Algae sebetulnya tidak 100% Algae tetapi merupakan hybrid/gabungan dari bacteri dan algae, sebegitu cerdasnya dia mampu bertahan hidup saat ada cahaya kemampuan algaenya digunakan untuk grow-up, saat tidak ada cahaya kemampuan dari sifat backterinya digunakan untuk bertahan hidup tanpa cahaya, menakjubkan... seandainya saja redslimalgae ini tidak mematikan/membunuh bagi corals lain disekitarnya, saya sebetulnya suka dengan warnanya hihihi....

Lighting yang terlalu lama(paling aman adalah 8 Jam) dan kadar Nutrients(PO4, DOCs dan NO3) yang terlampau tinggi merangsang tumbuhnya RedSlim ini, Nutrients tersebut adalah makanan utama bagi RedSlim.

Bagaimana cara mengatasinya ?
1. Pisahkan corals/liverock/karang yang terlihat sudah terserang redslim ke tank lain untuk di treatment.
2. Bersihkan pasir/substrate(Ini paling penting krn biang nitrate salah satunya ada disini) dengan air bebas phosphate, pasir jangan diaduk aduk didalam aquarium, tapi angkat keluar dan bersihkan, setelah bersih masukkan kembali kedalam aquairum.
3. Nitrate untuk sementara perangi dengan penggantian air less nitrate, karena kalau menunggu di treatmen dengan sulfur kelamaan kelar nya akhirnya Nitrate menjadi sumber makanan bagi redslim.
4. Bersihkan redslim yang terlihat menempel pada kaca aquarium tapi hati hati jangan sampai jatuh kembali dan menyebar didalam aquarium.
5. Coba agak sedikit curiga dengan additive yang dimasukkan dalam jumlah berlebihan kedalam aquarium, misalnya KH Buffers, Kalkwasser dengan air masih mengandung phosphat dll, kalau perlu untuk sementara waktu kurangi penggunaan additive.

sementara segini dulu, ntar sambung lagi mo jum'atan nich.... :wink:

Terimakasih
 

kiev

New Member
alfy said:
Koreksi kalau saya salah, agak sedikit beropini dan ngarang, gak tau bener atau salah :wink:
RedSlim Algae sebetulnya tidak 100% Algae tetapi merupakan hybrid/gabungan dari bacteri dan algae, sebegitu cerdasnya dia mampu bertahan hidup saat ada cahaya kemampuan algaenya digunakan untuk grow-up, saat tidak ada cahaya kemampuan dari sifat backterinya digunakan untuk bertahan hidup tanpa cahaya, menakjubkan... seandainya saja redslimalgae ini tidak mematikan/membunuh bagi corals lain disekitarnya, saya sebetulnya suka dengan warnanya hihihi....
Correct pak! Itu memang bukan 100% alga, tapi merupakan hybrid antara alga dan bacteria dan merupakan salah satu organisme yang dipercaya sudah ada jauh masanya sebelum manusia muncul di muka bumi. He2..

alfy said:
1. Pisahkan corals/liverock/karang yang terlihat sudah terserang redslim ke tank lain untuk di treatment.
Ok. Ini masih possible untuk dilakukan, hanya saja bagaimana treatment-nay? Apakah disimpan dalam wadah seperti ember tanpa diberi lighting selama sekian hari?

alfy said:
2. Bersihkan pasir/substrate(Ini paling penting krn biang nitrate salah satunya ada disini) dengan air bebas phosphate, pasir jangan diaduk aduk didalam aquarium, tapi angkat keluar dan bersihkan, setelah bersih masukkan kembali kedalam aquairum.
Agak sukar tapi masih mungkin untuk dilakukan. Soalnya pasir yang saya pake sangat halus, sehingga mungkin yang terambil untuk dibersihkan justru saya pikir sekalian dibuang saja. Air bebas phospat juga sepertinya susah ya dapetinnya. Pak Alfy pake air darimana? Air RO? Klo misal pake air hasil keluaran filter Advance (filter air yang treatmentnya antara lain ada part carbon active dan membran untuk osmosis nya. tau kan seperti apa bentuknya?), bisa tho?

alfy said:
3. Nitrate untuk sementara perangi dengan penggantian air less nitrate, karena kalau menunggu di treatmen dengan sulfur kelamaan kelar nya akhirnya Nitrate menjadi sumber makanan bagi redslim.
Ini yang saya susah. Dapetin air yang less nitrate susah banget sih di jakarta. Di sumenep paling bagus dapet air yang 12.5 mg/l (ini air yang saya pake untuk penggantian air selama ini). Sampe saya kepikiran untuk membuat sulfur reactor sendiri untuk container air sediaan di rumah.

alfy said:
4. Bersihkan redslim yang terlihat menempel pada kaca aquarium tapi hati hati jangan sampai jatuh kembali dan menyebar didalam aquarium.
Bersihkannya dengan cara di sedot atau di scrap pak?

alfy said:
5. Coba agak sedikit curiga dengan additive yang dimasukkan dalam jumlah berlebihan kedalam aquarium, misalnya KH Buffers, Kalkwasser dengan air masih mengandung phosphat dll, kalau perlu untuk sementara waktu kurangi penggunaan additive.
Untuk phospat kok sepertinya saya masih yakin yah dengan kemampuan fluidizer untuk arbsorb kelebihan phospat di air.

Btw. Di Sump ada satu sekat yang berisi DSB. Apa ini juga bisa menjadi biangnya nitrat yah? Soalnya, dilapisan atas pasirnya cenderung terlihat ungu kemerahan gitu. Lapisan ini saya siphon sih, lalul dibuang. Apakah itu tanda2nya sekat DSB mulai diserang juga oleh si red slim alga ini yah?
 

alfy

New Member
Dear Kiev,
kiev said:
Ok. Ini masih possible untuk dilakukan, hanya saja bagaimana treatment-nay? Apakah disimpan dalam wadah seperti ember tanpa diberi lighting selama sekian hari?
Jangan berikan makan(PO4, DOCs,NO3) kepada redslim sampai si redslimnya mati dengan sendirinya, caranya ?simpan corals di tank dengan air yang less nitrate, kemudian redslim algae ini tidak menyukai arus, dengan demikian tank untuk treatmen sebaiknya ada arusnya. Walaupun ini adalah tank untuk treatmen usahakan ada filternya juga. jenis Waterfall filter mungkin bisa dipertimbangkan.

kiev said:
Agak sukar tapi masih mungkin untuk dilakukan. Soalnya pasir yang saya pake sangat halus, sehingga mungkin yang terambil untuk dibersihkan justru saya pikir sekalian dibuang saja. Air bebas phospat juga sepertinya susah ya dapetinnya. Pak Alfy pake air darimana? Air RO? Klo misal pake air hasil keluaran filter Advance (filter air yang treatmentnya antara lain ada part carbon active dan membran untuk osmosis nya. tau kan seperti apa bentuknya?), bisa tho?
Tentu saja bisa pak, Pasirnya dibuang ? tidak perlu sampai segitunya pak, cukup bersihkan saja beres kok. :D, kalau memang terpaksa sekali ya gpp juga sih pakai air tanah... toh akhirnya nanti pasirnya dibilas lagi dengan air laut yang bagus tentunya.

kiev said:
Ini yang saya susah. Dapetin air yang less nitrate susah banget sih di jakarta. Di sumenep paling bagus dapet air yang 12.5 mg/l (ini air yang saya pake untuk penggantian air selama ini). Sampe saya kepikiran untuk membuat sulfur reactor sendiri untuk container air sediaan di rumah.
heheh ide yang bagus tuh pak :wink:

alfy said:
4. Bersihkan redslim yang terlihat menempel pada kaca aquarium tapi hati hati jangan sampai jatuh kembali dan menyebar didalam aquarium.
Bersihkannya dengan cara di sedot atau di scrap pak?[/quote] Karena aq milik saya kecil saya dapat melakukannya dengan menggunakan kapas filter yang baru. RedSlim yang menempel di kaca di bersihkan dengan kapas filter, ditarik keluar sampai keluar aquarium.

kiev said:
Untuk phospat kok sepertinya saya masih yakin yah dengan kemampuan fluidizer untuk arbsorb kelebihan phospat di air.
Kalau memang pak kiev yakin dengan kadar phosphatnya masih di level aman, kemungkinan besar dampak dari nitrate nya pak sudah kelewat ambang batas, oh ya saya sempat baca artikel ada hubungannya antara calcium carbonat dengan redslim, tapi saya lupa tuh artikel ada dimana, tapi pada intinya yang saya maksud adalah penggunaan additive lebih baik kurangi dulu saja pak.

kiev said:
Btw. Di Sump ada satu sekat yang berisi DSB. Apa ini juga bisa menjadi biangnya nitrat yah? Soalnya, dilapisan atas pasirnya cenderung terlihat ungu kemerahan gitu. Lapisan ini saya siphon sih, lalul dibuang. Apakah itu tanda2nya sekat DSB mulai diserang juga oleh si red slim alga ini yah?
Perhatikan lagi secara seksama, apakah betul yang diatas permukaan DSB itu adalah redslim, terkadang bisa terkecoh kita bilang redslim gak taunya coraline algae... tapi kalau ada kadar nitrate tinggi saya lebih yakin itu adalah redslim.

Inti dari yang saya maksud diatas adalah :
1. Menjaga substrate tetap bersih
2. Tidak memberikan makanan berlebihan. (ada hubungan Amonia, Nitrite,Nitrate)
3. Tetap menjaga kebersihan peralatan filtrasi dan medianya, seperti media media filtrasi yang bersifat absorber, kalau perlu diganti bila sudah exhausted.

btw ada ide, nich... karena redslim memakan nitrate... apa bisa ya? redslim dimanfaatkan untuk menurunkan kadar nitrate hehehe.... bcanda... tapi serius nich...

Terimakasih
 

kiev

New Member
alfy said:
simpan corals di tank dengan air yang less nitrate, kemudian redslim algae ini tidak menyukai arus, dengan demikian tank untuk treatmen sebaiknya ada arusnya. Walaupun ini adalah tank untuk treatmen usahakan ada filternya juga. jenis Waterfall filter mungkin bisa dipertimbangkan.
Klo disimpan di container aja trus containernya dikasih skimmer, tanpa filter, is it ok?

alfy said:
Karena aq milik saya kecil saya dapat melakukannya dengan menggunakan kapas filter yang baru. RedSlim yang menempel di kaca di bersihkan dengan kapas filter, ditarik keluar sampai keluar aquarium.
Masih bisa saya lakukan, karena tank ga gede2 amat kok. Dalamnya aja cuma 40 cm. Lengan saya masih nyampe lah. ;)

alfy said:
Kalau memang pak kiev yakin dengan kadar phosphatnya masih di level aman, kemungkinan besar dampak dari nitrate nya pak sudah kelewat ambang batas, oh ya saya sempat baca artikel ada hubungannya antara calcium carbonat dengan redslim, tapi saya lupa tuh artikel ada dimana, tapi pada intinya yang saya maksud adalah penggunaan additive lebih baik kurangi dulu saja pak.
Saya juga pernah baca di saltaquarium.about.com. Link-nya ada tuh di jawaban saya sebelumnya buat pak hnugraha.

alfy said:
Perhatikan lagi secara seksama, apakah betul yang diatas permukaan DSB itu adalah redslim, terkadang bisa terkecoh kita bilang redslim gak taunya coraline algae... tapi kalau ada kadar nitrate tinggi saya lebih yakin itu adalah redslim.
Coralline algae bisa nyebar ke pasir kah? Klo ya, berarti saya perlu mengamati dengan lebih seksama apakah itu coralline ato red slim. Soalnya, sekat DSB ini setelah keluaran skimmer dan sulfur reactor. Mestinya, DOC dan nitrat sudah far more less than nitrat di main tank. Btw, ini fotonya, pak alfy. Coba perhatiin dipojokan atas dan dekat kaca pembatas sekat .
DSC01113.jpg


alfy said:
btw ada ide, nich... karena redslim memakan nitrate... apa bisa ya? redslim dimanfaatkan untuk menurunkan kadar nitrate hehehe.... bcanda... tapi serius nich...
Siapa tau bisa. Tapi cukup di sump aja, jangan sampe nyebar ke main tank. Gimana temans? :twisted:
 

alfy

New Member
Dear Kiev,
kiev said:
Klo disimpan di container aja trus containernya dikasih skimmer, tanpa filter, is it ok?
lebih bagus pak, yang penting setingan skimmernya efektif untuk mengangkat DOCs.
kiev said:
Coralline algae bisa nyebar ke pasir kah? Klo ya, berarti saya perlu mengamati dengan lebih seksama apakah itu coralline ato red slim. Soalnya, sekat DSB ini setelah keluaran skimmer dan sulfur reactor. Mestinya, DOC dan nitrat sudah far more less than nitrat di main tank.
Mungkin rekan lain ada yang punya pengalaman Coralline Algae bisa nyebar di pasir ? mohon share sama kita kita yach... :wink:

kiev said:
Btw, ini fotonya, pak alfy. Coba perhatiin dipojokan atas dan dekat kaca pembatas sekat .
Pada pasir tampak seperti warna merah keunguan, cukup sulit pak membedakannya, coba ukur kadar nitrate pada air di permukaan DSB tersebut, tinggikah ? Kalau ya, menurut aku itu cenderung cikal bakal redslim.

kiev said:
Siapa tau bisa. Tapi cukup di sump aja, jangan sampe nyebar ke main tank. Gimana temans? :twisted:
Ah.... mengerikan deh rasanya, bisa gak ketahuan tiba tiba redslimnya masuk ke main tank... terlalu beresiko... gak jadi deh... hihihi...

Terimakasih
 

kiev

New Member
Update on 10 Sep 2007

Hari Sabtu 08 Sep 2007 yang lalu dilakukan siphoning debris/detritus di main tank. Selain itu juga dilakukan pembersihan kaca terutama yang terlihat ada red slim alga. Termasuk juga pembersiah pipa outflow yang sebelumnya sangat subur ditumbuhi brown/green hair alga dan juga termasuk red slim alga.

Dilakukan juga penambahan air tawar (phospat 0 dengan Salifert test kit) dengan metoda drip, sebanyak 20 liter, tanpa media kalkwasser.

Cek parameter air keluaran sulfur reactor dengan Salifert test kit, ternyata mengandung nitrat 5 - 10 mg/l. Drip di set ulang kembali menjadi 2 - 3 tetes per detik. Mungkin besok baru dilakukan cek ulang.

Lampu efektif hanya menyala maksimum 3x36 watt (2 actinic 1 white). Jam 10.00 - 17.00 hanya 2x36 watt. Ini dilakukan untuk mencoba mengurangi masalah alga. Pertanyaannya, apakah pengaruh buruknya sama koral2 saya?

Mohon masukan. Kepikiran saat ini mau menambah lapisan pasir dibagian atas pasir main tank supaya tidak terlalu terbang2, is it ok? Rencana sih mo pake pasir yang kayak dipake bung anglez itu. Prosesnya nanti semua isi diangkat (ikan, terumbunya + LR) dan ditaruh dalam container sementara. Lalu setelah agak berkuarng buteknya, pasir baru ditambahkan. Kemudian baru dimasukan kembali LRnya (sekalian mo scaping ulang biar tidak ada dead spot nih). Biarkan agak mengendap, kemudian sirkulasi on. Setelah air kembali clear, baru terumbu2 dan ikan2 dimasukkan. Gmn temans, apakah ok dengan cara seperti ini? Ga perlu cycling lagi tho?

Ditunggu inputs nya yah. Tks.
 

kiev

New Member
Update on 18 Sept 2007

Perubahan timing nyala lampu menunjukkan perubahan yang cukup baik. Lumut2 di sisi belakang main tank sudah mulai berkurang. Red slim alga yang sempet terlihat sudah tidak terlihat lagi. Mudah2an ini hasil yang positif sehingga tidak ada red slim alga yang tertinggal.

Parameter air belum sempat cek lagi Nitrat dan Phospat, hanya pH sekitar 8. Treatment masih dengan cara drip kalkwasser setiap hari dan kadang2 drip reef buffer.

Nitrat keluaran sulfur reactor per hari Minggu masih sebesar 0.2 ppm. Cuma, klo kok bau sulfur tercium yah? ini berarti terlalu lambat kan flow airnya? Gimana nih sebaiknya? Klo drip ditambah sehingga bau sulfur hilang, Nitrat masih ada di air keluaran sulfur. Bro Prince & Pak Feroz, any suggestions pls?

Oiya. Ada satu lagi pertanyaan soal sulfur reactor. Di sekat sulfurnya, kok muncul seperti lapisan tipis lendir yah? Apakah ini normal? Ini foto2nya:
DSC01183.jpg

DSC01182.jpg
 

Prince

New Member
Nitrat keluaran sulfur reactor per hari Minggu masih sebesar 0.2 ppm. Cuma, klo kok bau sulfur tercium yah? ini berarti terlalu lambat kan flow airnya? Gimana nih sebaiknya? Klo drip ditambah sehingga bau sulfur hilang, Nitrat masih ada di air keluaran sulfur. Bro Prince & Pak Feroz, any suggestions pls?
Naikkan drip 1 tetes lagi, sebelumnya coba cek dop pvc yang untuk meneteskan air ke sulfur...bisa juga banyak kotoran yang menempel di dop pvc tersebut.
Btw...saya lupa, anda pakai sulfur berapa banyak. Dulu pertama kali pakai sulfur juga sepert itu, didrip pelan nitrat masih ada tapi muncul bau, dipercepat bau hilang tapi nitrat makin besar. Setelah ditambah sulfurnya langsung beres, bau hilang dan nitrat 0. Kemungkinan besar sih sulfur kurang.

Oiya. Ada satu lagi pertanyaan soal sulfur reactor. Di sekat sulfurnya, kok muncul seperti lapisan tipis lendir yah? Apakah ini normal?
Di reactor saya juga ada tapi tidak sebanyak itu dan itupun halus & melayang di sekat 3. Selama ini lapisan tersebut tidak ada pengaruh ke display tank. Kalau gak betah dibersihkan saja.
 

kiev

New Member
Prince said:
Naikkan drip 1 tetes lagi, sebelumnya coba cek dop pvc yang untuk meneteskan air ke sulfur...bisa juga banyak kotoran yang menempel di dop pvc tersebut.
Btw...saya lupa, anda pakai sulfur berapa banyak. Dulu pertama kali pakai sulfur juga sepert itu, didrip pelan nitrat masih ada tapi muncul bau, dipercepat bau hilang tapi nitrat makin besar. Setelah ditambah sulfurnya langsung beres, bau hilang dan nitrat 0. Kemungkinan besar sih sulfur kurang.
Untuk sulfurnya, saat pertama install, pake 2 kg. Lalu ditambah lagi 500 gr. Mungkin kira2 2.5 Liter ya? Ga berapa lama semenjak ditambah, mulai terjadi yang seperti ini: bau sulfur terasa tapi nitrat ga 0. Apa perlu ditambah lagi bro?

Prince said:
Di reactor saya juga ada tapi tidak sebanyak itu dan itupun halus & melayang di sekat 3. Selama ini lapisan tersebut tidak ada pengaruh ke display tank. Kalau gak betah dibersihkan saja.
Ya, disekat 3 juga ada yang seperti itu. Bahkan di beberapa sulfur beadsnya juga ada kelihatan lapisan lendir seperti itu. Itu apa yah kira2?
 

B4n1c0T

Active Member
Ada baik nya dibersih kan saja Pak. Sulphur nya saya bersihkan pake air tawar, trus pake lagi. Kalo ga nanti sulphur nya jadi makin bau. Bisa serumah bau nya. Tapi masalah yang saya hadapi adalah sesudah dibersihkan, nitrate nya malah ga bisa "0" lagi. padahal setelan output nya sama seperti sebelum di bongkar. Setelan output nya salah atau sulphur nya yg udah rusak yah???
 

kiev

New Member
Semalam saya buang lendir2 yang menempel di kaca sekat sulfur bead. Lalu saya tambahkan lagi 500gr sulfur beads. Drip masih sekitar 3 - 5 tetes/detik. Cuma, belum sempet aja di cek lagi air keluarannya. Klo baunya sih udah berkurang. Ga tau klo nanti sore nih.
 

Prince

New Member
@Ben,
Sudah berapa lama nitrat dari sulfur tidak bisa 0 lagi? Berhubung dicuci maka bakterinya banyak yang mati, untuk itu butuh waktu untuk mulai bekerja lagi.

@Kiev,
Pemakaian sulfur memang harus dipantau terus keluaran nitratnya, setelah menemukan drip yang pas baru bisa ditinggal...dulu setelah saya menemukan setelan yang pas pun masih suka ditest tapi hanya 1,5 bulan 1x, hanya untuk meyakinkan.

Nanti sore bila masih ada bau, tambah saja dripnya...tidak apa bila masih ada nitrat sedikit karena sulfur yang baru kan belum ada bakterinya jadi nitrat masih mungkin ada.
 

kiev

New Member
Prince said:
@Ben,
Sudah berapa lama nitrat dari sulfur tidak bisa 0 lagi? Berhubung dicuci maka bakterinya banyak yang mati, untuk itu butuh waktu untuk mulai bekerja lagi.
Masuk akal juga. Klo dicuci sulfurnya, pastinya bactery-nya mati dong yah. Misalkan pencucian ini dilakukan, mungkin perlu ditambahkan bacteria starter untuk boost-up pertumbuhan bactery-nya yah..

Prince said:
@Kiev,
Pemakaian sulfur memang harus dipantau terus keluaran nitratnya, setelah menemukan drip yang pas baru bisa ditinggal...dulu setelah saya menemukan setelan yang pas pun masih suka ditest tapi hanya 1,5 bulan 1x, hanya untuk meyakinkan.
Sebaiknya setiap dua hari sekali yah harus cek air keluarannya? Wah, bisa boros test kit yak... :shock:

Prince said:
Nanti sore bila masih ada bau, tambah saja dripnya...tidak apa bila masih ada nitrat sedikit karena sulfur yang baru kan belum ada bakterinya jadi nitrat masih mungkin ada.
Oya. Penambahan sulfur sudah dilakukan dua kali: pertama tanggal 10 Sept 2007 sebanyak 500 gr, yang kedua tanggal 18 Sept 2007 sebanyak 500 gr juga. Jadi total kira2 3kg sulfur (sekat sulfur dah full nih). Semalam juga ditambahkan bacteria starter lagi untuk mempercepat prosesnya. Btw, saya kan cuma pake segenggam matrix dan bio-ball sebanyak 25 buah. Cukup ga sih buat sekat 1? Apakah harus full memenuhi sekat 1 seperti punya Bro Prince, Pak Feroz & Slyme?
 

slyme

New Member
Walah...bnyk macam2 didlm sulfur denitrator neh...
Jgn ampe gue kena juga...eheheheh...
Air yg tetesan masuk kyknya mampet dikit, setelan berubah...
dan blm ada bau, kok aneh ya? kan u org pd ada bau...tp nitrat gue 5.
Gmn menurut u?
 

ariawan

New Member
Dalam penggunaan sulfur denitrator sebaiknya outlet tidak hanya diukur nitrat saja tetapi harus ukur nitrit juga.

Nitrat memang bisa rendah tetapi bisa jadi nitrit akan tinggi karena proses penguraian nitrat pada sulfur berjalan dengan mengubah nitrat menjadi nitrit terlebih dahulu baru di ubah menjadi N2.

NO3 ---> NO2 ----> N2

Sayangnya saya lupa web yang ada reaksi lengkapnya.

Oleh sebab itu kalau air yang terlalu cepat akan menghasilkan nitrit yang tinggi juga.

Nitrat menjadi rendah karena diubah jadi nitrit. Shg kalau terlepas ke aquarium akan mengulang siklus bukannya menghilangkan nitrat.

A. Ariawan
 

kiev

New Member
Update on 20 Sept 2007

Tadi malam dilakukan tes air keluaran sulfur denitrator. Nitrat nya sekitar 0.2 - 0.5 ppm (Salifert test kit dengan bacaan samping. Klo bacaan atas sudah terlalu dekat ke 0). Tapi bau tetep ada. Jadinya drip dinaikkan lagi (sesuai dengan saran bro prince). Tadi pagi dicek lagi, bau sudah mulai berkurang.

@Slyme
Slyme said:
Air yg tetesan masuk kyknya mampet dikit, setelan berubah...
dan blm ada bau, kok aneh ya? kan u org pd ada bau...tp nitrat gue 5.
Klo nitratnya 5 dan ga ada bau, mendingan dripnya dikurangin lagi (dibuat jadi lebih lambat lagi) sampe nitratnya mendekati 0 (klo bisa sih jadi 0 dan tanpa bau).

@Pak Ariawan
Ariawan said:
Dalam penggunaan sulfur denitrator sebaiknya outlet tidak hanya diukur nitrat saja tetapi harus ukur nitrit juga.
Baik pak. Nanti saya cek juga nitritnya. Selama ini udah ga pernah lagi cek nitrit. Mudah2an test kitnya ga basi yah.

Ariawan said:
Nitrat memang bisa rendah tetapi bisa jadi nitrit akan tinggi karena proses penguraian nitrat pada sulfur berjalan dengan mengubah nitrat menjadi nitrit terlebih dahulu baru di ubah menjadi N2.Sayangnya saya lupa web yang ada reaksi lengkapnya.
Klo bisa ketemu lagi webnya, mohon di post ya pak. Penasaran juga, soalnya sejauh yang saya tau, siklus nitrogen itu kan dari ammonia --> nitrit --> nitrat --> nitrogen. Untuk mengubah nitrat --> nitrogen, dibutuhkan bakteri yang hidup di environment anaerob/anoxic. Disinilah fungsi sulfur sebagai pengurang kadar oksigen dalam air yang lewat di sekat sulfur sehingga keadaan anoxic/anaerob bisa tercapai, menjadi environment yang bagus buat bakteri pengubah nitrat --> nitrogen untuk hidup. Konsep ini sama dengan RDSB/DSB yang menggunakan pasir sebagai media untuk menciptakan environment yang anaerob/anoxic.

Jadi, saya rada bingung kenapa bisa dari nitrat menjadi nitrit lagi klo lewat sulfur? Mohon penjelasannya yah.

Many tks.
 

Prince

New Member
Checknya setelah 4 hari, 1 minggu juga gak apa. Kalo 2 hari sekali belum maksimal perubahannya jadi sayang testernya...apalagi pakai salifert :shock:
 

Prince

New Member
Saya juga baru tahu pak, bila proses nitrat dikembalikan ke nitrit baru dilepas kembali sebagai N2. Bisa dijelaskan pak, untuk pengetahuan nih.

Pemasangan denitrator baik coil maupun sulfur juga membutuhkan masa cycling untuk pertumbuhan bakterinya. Untuk itu butuh penyesuaian beberapa kali sampai ditemukan flow drip yang sesuai. Maaf, saya lupa memberitahukan dalam masa cycling tersebut perlu ditest juga nitritnya...dulu saya sekali test keduanya berhubung saya memakai seachem jadi setelah nitrite langsung lanjut nitrate dalam satu wadah sehingga kelupaan bilang mengenai test nitrite.

Bila dalam air keluaran sulfur mengandung nitrite maka flow harus dipercepat (tapi pelan2x/bertahap) sedangkan bila air keluaran mengandung nitrate maka flow diperlambat.

Dalam proses cycling tersebut juga terkadang muncul hasil yang membingungkan seperti yang dialami bro Kiev...ada bau tapi tetap ada nitrate, hal ini biasa juga terjadi bila denitrator belum "mature". Makanya saya katakan untuk test air keluaran sulfur sebaiknya dilakukan 4 s/d 7 hari kemudian, tidak perlu 2 hari sekali.

@Kiev,
Berhubung kamu baru menambah sulfur, saran saya diamkan dahulu minimal 1 mingguan..tidak usah melakukan penambahan drip kecuali muncul bau sulfur. Setelah berjalan 1 minggu baru dilakukan test nitrite dan nitrate, kemudian dilakukan penambahan/pengurangan drip seperti yang saya katakan di atas. Sekali lagi penambahan/pengurangan harus dilakukan perlahan.

Semoga tidak tersesat karena saya...
 

kiev

New Member
Prince said:
Bila dalam air keluaran sulfur mengandung nitrite maka flow harus dipercepat (tapi pelan2x/bertahap) sedangkan bila air keluaran mengandung nitrate maka flow diperlambat.
Noted. Ntar malem saya cek nitritnya deh, nitratnya kan udah semalam.

Prince said:
@Kiev,
Berhubung kamu baru menambah sulfur, saran saya diamkan dahulu minimal 1 mingguan..tidak usah melakukan penambahan drip kecuali muncul bau sulfur. Setelah berjalan 1 minggu baru dilakukan test nitrite dan nitrate, kemudian dilakukan penambahan/pengurangan drip seperti yang saya katakan di atas. Sekali lagi penambahan/pengurangan harus dilakukan perlahan.
Jadi selama masih muncul bau sulfur, drip boleh ditambah ya? Penambahannya satu drip setiap kali penambahan ato boleh lebih dari itu?

Prince said:
Semoga tidak tersesat karena saya...
Tenang aja bro. I trust you. :lol:
 

ariawan

New Member
Belum ketemu lagi webnya, tapi nanti saya cari lagi.

Prinsipnya memang berbeda dg DSB dimana pada anaerob DSB Nitrat diubah langsung menjadi N2.

Tetapi pada Sulfur, bakterinya berbeda maka pada awal instalasi nitrit akan naik sampai bakteri berkembang dan cukup banyak untuk merubah nitrit tersebut.

Sebagian besar web hanya menjelaskan bahwa NO3 menjadi N2 + SO4 + H2O dengan catatan dikatakan "begitulah sederhananya . . .".
Bahkan sebagian ada juga yang bilang "Reaksi dalam sulfur belum pasti diketahui secara keseluruhannya . . ."

Nanti saya cari lagi webnya . . .


A. Ariawan
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,173
Messages
197,366
Members
10,691
Latest member
ad_hit
Top