Nano Aquarium 80 Liter

alfy

New Member
kiev said:
Mereknya apa aja ya pak? Yang bapak pakai? Boleh dong ditampilin fotonya, biar saya ada gambaran klo mo cari. Thx sebelumnya.
Pak kiev, saya liat di timer digitalnya ternyata gak ada merk nya pak hihihi... alias blank gitu... mengenai foto sepertinya yang ada di pic sebelumnya sudah cukup, tapi nanti deh kalau saya sempat saya foto khusus timernya saja

Terimakasih
 

alfy

New Member
slyme said:
Pak alfy, saya mau tny neh, tmpt tuk udang rebonnya pk AQ yg 1set ma filter waterfallnya ya?
Trus udang rebonnya ditaroh dmn?Di sekat karantina?Kalo disekat karantina apa nga mabok tuh udangnya kena pancuran air?

Hi pak Slyme,

Untuk Pak Reef, Sebelumnya mohon maaf nih melenceng dari judul threadnya dan saya harap gak dipindahkan karena ini satu kesatuan dari apa yang saya lakukan terhadap aquarium nano saya juga. :D

Peralatan Aquarium Tempat udang rebon waktu belinya sih gak niat buat rebon pak... belinya satu persatu... terus timbul ide buat nyimpen udang rebon, apalagi skimmernya gak kepikiran buat udang rebon.... tapi iseng iseng saya bikin seperti itu dan hasilnya lumayan rebonnya jadi panjang umur. Makanan rebonnya saya berikan tetrabit tapi di remes pakai jari hingga halus sekali. Kejam juga ya rebonnya di kasih makan tapi rebonnya buat makanan ikan hmmm.... ma'afkan aku rebon.

Kalau saya perhatikan di tempat jual rebon mereka menggunakan airator untuk suplay oksigen nya, di Aq rebon saya, pancuran air dari filter waterfall juga menghasilkan microbubles dan arus yang agak kecil, faktanya rebonnya panjang umur... mungkin juga ada yang mabok seperti pak slyme bilang tapi saya tidak terlalu perhatikan "kemabokannya" hehhee... :D

slyme said:
Knp gracekelly nga digabung aja pak? sayang2in tempat pak, mending dijadiin tempat khusus ikan2 slow feeder aja, spt mandarin, kuda laut, udang pellet, dan ikan2 yg kalem aja. Sayang pak cm isi 1 ikan doang.
Sesungguhnya di aquarium Quarantine Tank tersebut tadinya banyak ikannya itu dulu waktu awal awal saya mulai pelihara biota laut tapi satu persatu "killed by grace kelly" dan sepertinya dia mau jadi penguasa di aquarium tersebut dan saya kabulkan keinginannya...
By the way, si grace kelly nya sekarang dah "jinak" dengan tangan... kalau saya celupkan tangan saya ke aq "seolah olah mau memberi makan tetrabits" dia pasti nyamperin... sudah nurut banget saya piara dari ukuran kira kira 2.5 cm sekarang dah kira kira 10 cm.

Terimakasih.
 

alfy

New Member
Perubahan Lighting

Dari tanggal 17 Jan 2007 s/d 20 Jan 2007 saya melakukan percobaan penggantian, penambahan dan testing lampu pada aquarium nano "Boyu" tersebut.
Dibawah ini adalah urut urutan percobaannya :

Lighting.jpg


1. Foto paling kiri adalah "original lighting" yang sudah include di berikan saat pertamakali membeli aquarium, warna lampunya adalah kombinasi dari warna putih dan biru pada satu pcs lampu yang sama. Spesifikasi lampu original tersebut : 24 Watt, 10000 K, Collor White and Blue

Hasilnya sebetulnya sudah cukup bagus tapi dasar keinginan untuk "ngoprek" tak terbendung maka saya melakukan modifikasi sbb :

2. Pada foto kedua dari Kiri, Saya geser posisi lampu original dan saya menambahkan lampu jenis yang sama "PL-Long" dengan spesifikasi Merk Osram 36 Watt type 865,lampunya lebih panjang dari yang 24 watt, hasilnya warna air di aquariumnya menjadi putih ke kuning kuningan dan efeknya terumbu cepat sekali mekar tapi warna terumbu banyak yang berubah terutama warna hijau dan warna orange menjadi seolah olah berwarna Cokelat, saya kurang puas, kemudian saya ganti lampu Osram tsb dengan Jenis yang sama pula hanya beda Merk Phillips 36 Watt Type 360, hasilnya air dalam aquarium lebih putih dari saat memakai lampu merk osram tapi warna terumbu hampir sama masih kecokelatan. Terus saya tambahkan lampu warna biru dengan jenis yang bisa submersible dan diletakan pada lid(tutup) bagian depan hasilnya lumayan warna kecokelatan pada terumbu sudah berkurang walaupun perbedaannya sangat tipis.

3. Pada foto ke tiga dari kiri, Saya ganti Lampu original dan Lampu PL yang 36 watt tersebut dengan lampu yang berjenis sama "PL-L" dengan spesifikasi 24 Watt 7200 Kelvin with White Collor dan 24 Watt undocumented Kelvin with Blue Collor Kedua bohlam lampu tersebut saya beli di Ace Hardware pasaraya grande blok-m jakarta, setelah sebelumnya saya tidak menemukan lampu jenis tsb di kenari. Dan saya menambahkan satu lagi lampu warna biru 8 watt jenis T5 dan saya pasang di bagian tutup depan.

4. Pada foto ke empat dari kiri adalah hasil setelah langkah no 3 dilakukan.

Dan dibawah ini adalah hasil secara keseluruhan, pengambilan foto tanpa menggunakan lampu blitz pada kamera, pada gambar tampak seperti kebiru biruan padahal pada kenyataan "real" nya putih bersih dan warna warna pada terumbu sesuai aslinya, yang hijau tampak hijau, yang orange ya orange, yang merah ya merah... gak berubah jadi cokelat lagi :D

HasilModifikasiLighting.jpg


Dibawah ini adalah foto hasil akhir perubahan pencahayaan, pengambilan foto menggunakan lampu blitz pada kamera.



Terlihat juga cara saya drip ReefBuffer kedalam aquarium untuk meningkatkan Ph, tapi kok Ph nya cuma naik sedikit hasil pengukuran didapat pada level 7.4 ? apa dosis nya masih kurang ya ?

DripingReefBuffer.jpg


Terimakasih.
 

alfy

New Member
Aku sendiri jadi iri deh lihat yang ini :D
Punya siapa ini yah... ? Gambarnya nemu di intrnet,di simpan tapi alamat URL nya lupa.
Terus terang aq ini yang jadi salah satu sumber inspirasi dan motifasi saya bikin aq nano yang sekarang.

keren.jpg


Terimakasih
 

reef

Administrator
Staff member
alfy said:
Pak Reef, saya sengaja membiarkan akumulasi lumut berwarna hijau yang timbul di kaca bagian kiri dan kanan sedangkan lumut bagian kaca depan selalu saya bersihkan hari sabtu/minggu tergantung jumlah akumulasi lumutnya, saya tidak tahu apakah ini salah atau benar.

Pak alfy, membiarkan akumulasi lumut yang berwarna hijau tersebut tidak terlalu bermasalah Pak, yang menjadi masalah hanya dalam segi pandang saja. Selain itu malah sebenarnya ada juga system untuk mengurangi nitrate dengan lumut namanya ATS (Algae Turf Scrubber), akan tetapi lumut yang diciptakan pada system ini berbeda dan sebenarnya cukup rumit untuk dibuat.

Dalam membersihkan lumut, akan lebih baik kalau lumut yang sudah di scrap, langsung disedot keluar dari pada dibiarkan di dalam aquarium.

alfy said:
tapi setelah pak Reef bicara tentang phosphate ini saya jadi khawatir terhadap kesehatan coral nya nih.

Mengenai phosphate, lebih baik dipertahankan serendah mungkin Pak alfy. Seperti yang anda katakan memang dengan phosphate chemical reduction salah satunya rowaphos sangat mudah untuk digunakan Pak. Selain itu juga sangat efektif dalam mengatasi phosphate ini.

alfy said:
Mohon ma'af ada kabar sedih yang harus saya sampaikan, hari sabtu pagi yang lalu tanggal 13 Jan 2007 Ikan Mandarin saya wafat kemungkinan akibat kurangnya nutrisi yang dimakan, terakhir hari jum'at pagi saya masih melihatnya, memang tubuhnya terlihat kian hari kian kurus dibanding pertamakali saya membelinya.

Pak alfy memang ikan mandarin ini tidak cocok untuk diperlihara pada aquarium kecil. Ikan mandarin yang berukuran besar pun sangat sulit untuk diperlihara pada aquarium yang berukuran besar kecuali sudah diperlihara dari kecil dan sudah terbiasa dengan makanan pemberian kita. Sebenarnya seperti yang anda sudah ketahui, masalah dalam memelihara ikan mandarin terletak pada diet ikan ini. Saya turut sedih Pak atas wafatnya ikan mandarin anda.

alfy said:
Sebagai gantinya saya masukan ikan roket biasa yang warna hijau kedalam aquarium, tapi saya belum melihat ikan roket tersebut memakan sesuatu baik flake, granumarin, tetrabits maupun rebon hidup... wah....
Mungkin masih adaptasi dengan lingkunganya yang baru ya... ?

Ikan roket biasa ini lebih mudah untuk diperlihara dan juga cukup kuat. Menurut saya hanya karena belum terbiasa dengan lingkungan barunya saja dan masih sedikit stress.

alfy said:
Sama gak sih makanan roket biasa dengan makanan roket anten ? Soalnya si Roket anten mau makan granumarin/flake/tetrabits/rebon hidup semuanya dia mau makan.

Makanan roket biasa sama saja Pak dengan roket anten. Malahan roket biasa lebih mudah makan dibandingkan dengan roket anten. Makanan yang cocok dan paling mudah dikatakan adalah rebon. Tetapi sebenarnya kurang bernutrisi dan sebaiknya ditambahkan dengan supplement terlebih dahulu.

alfy said:
Pak Reef, Terimakasih atas bantuannya, jangan bosan ya pak...

Sama-sama Pak alfy, mohon maaf Pak kalau saya terlambat dalam me-reply posting-an anda karena belakangan ini cukup sibuk. Saya sama sekali tidak bosan dan akan saya usahakan terus untuk mereply.

Terima kasih :D
 

alfy

New Member
reef said:
Pak alfy, membiarkan akumulasi lumut yang berwarna hijau tersebut tidak terlalu bermasalah Pak, yang menjadi masalah hanya dalam segi pandang saja. Selain itu malah sebenarnya ada juga system untuk mengurangi nitrate dengan lumut namanya ATS (Algae Turf Scrubber), akan tetapi lumut yang diciptakan pada system ini berbeda dan sebenarnya cukup rumit untuk dibuat.
Akhirnya pak reef muncul lagi setelah sekian lama saya merindukan tanggapan dan petunjuk dari pak reef :D
Mengenai ATS memang cukup rumit saya pernah baca tulisannya "Jeff Kurtz, May 2005" mengenai ATS ini.
Ini kutipannya :
Jeff Kurtz said:
A unique marine filtration system that takes the refugium concept one step further is the algae turf scrubber, or ATS. ATS systems harness the denitrifying and phosphate-reducing capacity of algae in one tank to maintain optimum water quality in another tank. As a result, the growth of nuisance algae in the display tank is kept to a minimum. In fact, one could even say that ATS systems fight algae with algae. Here's how they work:

Water from the display tank is pumped into the ATS, which contains plastic screens with various turf-type algae growing upon them. As the water trickles over the algae-covered screens, nitrate, phosphate, and other dissolved pollutants—compounds that promote the proliferation of algae—are taken up and effectively removed from the aquarium water, which is then pumped back into the display tank. The algae in the ATS is periodically harvested by scraping one of the screens clean of algae so that the dissolved pollutants are completely exported from the system. In time, algae on the adjacent screens will re-colonize the scraped screen. Then, another screen will be scraped clean and re-colonized, followed by another, and so on in a systematic manner.

As you've no doubt deduced already (especially if you have previous experience battling algae blooms in a brightly illuminated aquarium), intense lighting plays an important role in an ATS. Without sufficient lighting in the ATS, the turf algae will never become established on the screens, which means the ATS won't do its job.

The ATS lamps are typically timed to turn on and shut off on a reverse-daylight cycle. That is, they're timed to turn on when the lights over the display tank turn off, and vice-versa. This cycle is preferred because having both sets of lamps turn on and off at the same time can cause precipitous fluctuations in pH and dissolved oxygen levels in the aquarium water between lights-on and lights-out.

As with each form of filtration we've examined, ATS systems have their drawbacks as well as their advantages. For instance, yellowing water tends to be a common problem in aquariums filtered by this method—especially in situations where protein skimmers and activated carbon are not utilized. Also, if pruned carelessly or too infrequently, the turf algae can find its way into the display tank, thereby contributing to the very problem the ATS is meant to prevent.
Tapi sebetulnya lumut yang saya sengaja biarkan tersebut tidak untuk ATS melainkan semata mata hanya untuk menciptakan background warna hijau di kaca bagian samping kiri dan kanan, tapi kalau toh ternyata lumut tersebut menjadi berguna buat mengurangi nitrate itu diluar perencanaan saya pak reef, :D malahan saya mengkhawatirkan dampak negatif terhadap corrals dari adanya lumut tersebut tapi saya coba untuk melihat perkembangan yang terjadi di aq nya.

reef said:
Dalam membersihkan lumut, akan lebih baik kalau lumut yang sudah di scrap, langsung disedot keluar dari pada dibiarkan di dalam aquarium.
Yup, seperti saran yang pernah pak reef tulis sebelumnya, saya mengikuti saran pak reef untuk tidak membiarkan lumut yang telah di scrap berbaur/masuk kembali kedalam aquarium, berhubung aquarium nya berukuran kecil, saya tidak menggunakan pembersih kaca magnet dalam membersihkan kaca bagian melainkan menggunakan sepotong kapas filter yang baru kemudian dipegang langsung pake tangan dalam melakukan scrapingnya sehingga lumut yang sedang di scrap dapat di pertahankan di dalam kapas tersebut sampai di tarik keluar aquarium.

reef said:
Mengenai phosphate, lebih baik dipertahankan serendah mungkin Pak alfy. Seperti yang anda katakan memang dengan phosphate chemical reduction salah satunya rowaphos sangat mudah untuk digunakan Pak. Selain itu juga sangat efektif dalam mengatasi phosphate ini.
Sambil menunggu budget tambahan buat aq :D , saya masih mempertimbangkan antara rowaphos atau product seachem "Phosguard" untuk di terapkan dalam aq tersebut. mana yang terbaik yah kira kira ?

reef said:
Pak alfy memang ikan mandarin ini tidak cocok untuk diperlihara pada aquarium kecil. Ikan mandarin yang berukuran besar pun sangat sulit untuk diperlihara pada aquarium yang berukuran besar kecuali sudah diperlihara dari kecil dan sudah terbiasa dengan makanan pemberian kita. Sebenarnya seperti yang anda sudah ketahui, masalah dalam memelihara ikan mandarin terletak pada diet ikan ini. Saya turut sedih Pak atas wafatnya ikan mandarin anda.
Iya nih, gak lagi lagi deh piara mandarin... kacian... saya belum bisa melatihnya untuk makan makanan pemberian kita :(

alfy said:
Ikan roket biasa ini lebih mudah untuk diperlihara dan juga cukup kuat. Menurut saya hanya karena belum terbiasa dengan lingkungan barunya saja dan masih sedikit stress.
Iya pak, ternyata ikannya memang saat itu masih stress dengan lingkungan yang baru, tapi sekarang bener bener deh.... itu ikan sekarang jadi gesit banget makanin rebon hidup, tetrabits, adent flake kadang sera granumarine. seneng aku.... :D

reef said:
Makanan roket biasa sama saja Pak dengan roket anten. Malahan roket biasa lebih mudah makan dibandingkan dengan roket anten. Makanan yang cocok dan paling mudah dikatakan adalah rebon. Tetapi sebenarnya kurang bernutrisi dan sebaiknya ditambahkan dengan supplement terlebih dahulu.
Pak reef supplement nya kalau dari pakan productnya adent flake, tetrabits, dan sera granumarine cukup gak yah kira kira ? karena saya memberikan makanan terhadap ikan ikan tersebut ganti gantian aja tuh gak selalu rebon hidup.

reef said:
Sama-sama Pak alfy, mohon maaf Pak kalau saya terlambat dalam me-reply posting-an anda karena belakangan ini cukup sibuk. Saya sama sekali tidak bosan dan akan saya usahakan terus untuk mereply.
Duh pak reef jadi gak enak nih menyita waktu nya pak reef untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan dari saya... sekali lagi terimakasih atas bantuannya pak reef, dan mohon maaf kalau ada kata kata yang tidak berkenan. :D

Terimakasih.
 

alfy

New Member
Sepertinya sistem pencahayaannya masih salah deh... :?

Semenjak perubahan lampu, Fluktuasi suhu dalam aquarium rata rata jadi 30 s/d 34 derajat celcius tinggi banget ya ?, memang sih Corals gampang sekali mekarnya tapi sekarang saya melihat warna pada batang polip pipa jadi belang, sebagian coklat sebagian putih,yang dekat dengan cahaya lampu jadi warna putih, yang kena cahaya tapi cuma sedikit berwarna cokelat, padahal warna asli dari batang polip pipa tersebut sebetulnya cokelat. Terumbu yang lain belum terlihat bermasalah tapi saya khawatir.

Rencananya saya akan kurangi peralatan yang menimbulkan panas, dan mungkin saya akan tambahkan beberapa kipas DC yang biasa dipake untuk komputer, tapi masih bingung mau di taro di mana kipasnya udah gitu arah anginnya sebaiknya gimana ya ? kearah dalam aquarium atau sebagai exhaust fan(dari dalam aq ke luar), atau kombinasi keduanya ?

Pinginnya si pake chiler :D tapi.... ntar jadi lebih mahal biaya nya, Hihihi... ntar aja dech mikirin chilernya :D

Kayaknya jadi efek domino nih kalau gonta ganti peralatan... niatnya mau bikin terang eh yang terjadi malah suhu ikutan naik terus nanti pasang kipas dah ketauan deh air dalam aq nya gampang berkurang weleh.... pening peeeeeniiiing aku.... :shock:
 

alfy

New Member
Sepertinya sistem pencahayaannya masih salah deh... :?

Pusing mikirin fluktuasi suhu yang terjadi akibat penambahan lampu, akhirnya untuk sementara ini lampunya di kembalikan ke kondisi original nya lagi (24 Watt 10 000 Kelvin, warna kombinasi biru dan putih).

Rumput Lumut yang tempo hari mengalami Bleaching (memutih) kini sudah normal lagi bahkan sudah tumbuh "tunas-tunas" baru panjangnya sudah sekitar 1 cm apakah ini salah satu efek dari perubahan penambahan cahaya lampu ?

Terimakasih.
 

hnugraha

Member
Info aja chiller for Nano...kemaren sempet mampir ke reefdepot Singapore, liat ini:
IPACwithPCTEC1.jpg

Total-system-IPAC.gif


Katanya sih biasa dipake utk Nano. Harganya 280SGD-an kalo gak salah. Prinsipnya cuma fan ditiupin ke heatsink. Cuma kayakya tank-nya harus dibolongin buat masukin probe-nya. Check aja mungkin reef-indo punya.
 

reef

Administrator
Staff member
alfy said:
Tapi sebetulnya lumut yang saya sengaja biarkan tersebut tidak untuk ATS melainkan semata mata hanya untuk menciptakan background warna hijau di kaca bagian samping kiri dan kanan, tapi kalau toh ternyata lumut tersebut menjadi berguna buat mengurangi nitrate itu diluar perencanaan saya pak reef, Very Happy malahan saya mengkhawatirkan dampak negatif terhadap corrals dari adanya lumut tersebut tapi saya coba untuk melihat perkembangan yang terjadi di aq nya.

Pak alfy, sedikit tambahan mengenai ATS. Saya pernah membaca sebuah article sebenarnya lumut pada ATS berbeda dengan lumut yang kita dapatkan pada aquarium kita. Perbedaannya adalah lumut yang tubuh pada system ATS hidup karena kondisi pada system tersebut, yaitu melalui constant wavemaker (ombak buatan). Sedangkan yang tumbuh di dalam aquarium belum tentu lumut yang diharapkan pada system ATS ini. Saya belum pernah menerapkan system ini karena menurut saya dengan menggunakan macroalgae (refugium) seperti caulerpa akan lebih effective dan mudah untuk diterapkan. Akan tetapi semua lumut akan mengkonsumsi nutrients pada aquarium anda baik ammonia,nitrite,nitrate atau pun phosphate hanya saja perbedaannya kemampuan serap pada setiap lumut.

Dampak negatif tentunya ada jika lumut tidak sering di-trim. Lumut bisa mengeluarkan kimia yang dapat berefek pada coral. Kimia ini dikeluarkan oleh lumut untuk memenangkan teritory dan dapat berkembang terus. Akan tetapi karena Pak alfy selalu mengontrol lumut ini, maka saya rasa tidak akan menjadi masalah. Solusi untuk kimia ini dengan menggunakan carbon active.

alfy said:
Iya pak, ternyata ikannya memang saat itu masih stress dengan lingkungan yang baru, tapi sekarang bener bener deh.... itu ikan sekarang jadi gesit banget makanin rebon hidup, tetrabits, adent flake kadang sera granumarine. seneng aku.... Very Happy

Senang mendengar ikan roket anda sudah sehat dan gesit. Saya yakin kalau selalu diberikan diet yang baik dan bervariasi seperti anda ini, ikan2 anda pasti bisa bertahan lama di aquarium.

alfy said:
Sambil menunggu budget tambahan buat aq Very Happy , saya masih mempertimbangkan antara rowaphos atau product seachem "Phosguard" untuk di terapkan dalam aq tersebut. mana yang terbaik yah kira kira ?

Menurut saya rowaphos akan lebih efektif dalam mengatasi nitrate. Hanya saja dalam menggunakan rowaphos diperlukan fluidized filter agar lebih efektif Pak. Sedangkan phosguard bisa diletakkan pada filter column atau pun canister filter.

alfy said:
Iya nih, gak lagi lagi deh piara mandarin... kacian... saya belum bisa melatihnya untuk makan makanan pemberian kita Sad

Wah Pak alfy ini contoh yang baik :D , betul Pak, dengan begini anda juga sudah membantu conservasi ikan ini di alamnya. Mungkin bisa dicoba lagi kalau anda pindah ke aquarium yang berukuran lebih besar. Dengan begini ikan mandarin anda akan mendapatkan makanan yang diperlukannya.

alfy said:
Duh pak reef jadi gak enak nih menyita waktu nya pak reef untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan dari saya... sekali lagi terimakasih atas bantuannya pak reef, dan mohon maaf kalau ada kata kata yang tidak berkenan. Very Happy

Jangan merasa nggak enak Pak alfy. Saya senang bisa membantu anda dan hobbyist lainnya, jadi makin banyak lagi reefer yang sukses di Indonesia. :smt003

Terima kasih juga Pak alfy.
 

reef

Administrator
Staff member
alfy said:
Semenjak perubahan lampu, Fluktuasi suhu dalam aquarium rata rata jadi 30 s/d 34 derajat celcius tinggi banget ya ?, memang sih Corals gampang sekali mekarnya tapi sekarang saya melihat warna pada batang polip pipa jadi belang, sebagian coklat sebagian putih,yang dekat dengan cahaya lampu jadi warna putih, yang kena cahaya tapi cuma sedikit berwarna cokelat, padahal warna asli dari batang polip pipa tersebut sebetulnya cokelat. Terumbu yang lain belum terlihat bermasalah tapi saya khawatir.

Betul Pak alfy, suhu airnya terlalu tinggi. Coral yang berubah menjadi putih, itu karena bleaching Pak, disebabkan oleh suhu air yang sangat tinggi. Bisa dikatakan sama dengan phenomena coral bleaching di Australia yang disebabkan oleh suhu air yang meninggi.

alfy said:
Rencananya saya akan kurangi peralatan yang menimbulkan panas, dan mungkin saya akan tambahkan beberapa kipas DC yang biasa dipake untuk komputer, tapi masih bingung mau di taro di mana kipasnya udah gitu arah anginnya sebaiknya gimana ya ? kearah dalam aquarium atau sebagai exhaust fan(dari dalam aq ke luar), atau kombinasi keduanya ?

Mengenai arah kipas yang benar adalah ke arah airnya Pak alfy. Dan disiapkan lagi 1 lubang untuk udara panasnya keluar dari box lampu anda. Tetapi kalau sudah ada lubang atau sela2 dimana angin bisa keluar, tidak perlu ditambahkan lagi lubangnya Pak.

alfy said:
Kayaknya jadi efek domino nih kalau gonta ganti peralatan... niatnya mau bikin terang eh yang terjadi malah suhu ikutan naik terus nanti pasang kipas dah ketauan deh air dalam aq nya gampang berkurang weleh.... pening peeeeeniiiing aku.... Shocked

Betul Pak alfy, memang dalam pemeliharaan aquarium air laut ini, beberapa peralatan dibutuhkan untuk menunjang kehidupan peliharaan kita. Akan tetapi kalau semuanya sudah terpenuhi hasilnya akan sangat memuaskan Pak. :D Jangan menyerah Pak alfy, saya dukung terus Pak.

Semoga membantu
 

alfy

New Member
hnugraha said:
Katanya sih biasa dipake utk Nano. Harganya 280SGD-an kalo gak salah. Prinsipnya cuma fan ditiupin ke heatsink. Cuma kayakya tank-nya harus dibolongin buat masukin probe-nya. Check aja mungkin reef-indo punya.
Sebelumnya terimakasih pak hnugraha,
Chillernya ok bangeeeets idenya bisa di contek untuk DIY nih hihihi... :D soalnya kalau beli jadi dengan harga 280SGD terus terang belum sanggup nih pak :)
Dari saran pak hnugraha,saya jadi timbul ide sbb:
Kalau DIY mungkin bisa manfaatin Heatsink processor komputer sekaligus kipasnya, selang air ukuran kecil di selipin diantara sela sela heatsink prinsip kerja jadi seperti radiator buat kendaraan,air dari dalam aquarium dipompa dan dialirkan sedemikian rupa melalui selang yang di selipkan diantara heatsink tersebut, tapi berapa derajat suhu bisa di turunkan dengan cara seperti ini ?
Untuk probe temperatur untuk sementara pake thermometer yang biasa, tapi kalau probe suhu otomatis terhubung sakelar kayaknya bakalan ribet kalau DIY :?

berhasil gak yah kira kira ?

Gambar ide chillernya kira kira seperti ini :
DIY_Chiller.jpg


Terimakasih.
 

alfy

New Member
reef said:
Pak alfy, sedikit tambahan mengenai ATS. Saya pernah membaca sebuah article sebenarnya lumut pada ATS berbeda dengan lumut yang kita dapatkan pada aquarium kita. Perbedaannya adalah lumut yang tubuh pada system ATS hidup karena kondisi pada system tersebut, yaitu melalui constant wavemaker (ombak buatan). Sedangkan yang tumbuh di dalam aquarium belum tentu lumut yang diharapkan pada system ATS ini. Saya belum pernah menerapkan system ini karena menurut saya dengan menggunakan macroalgae (refugium) seperti caulerpa akan lebih effective dan mudah untuk diterapkan. Akan tetapi semua lumut akan mengkonsumsi nutrients pada aquarium anda baik ammonia,nitrite,nitrate atau pun phosphate hanya saja perbedaannya kemampuan serap pada setiap lumut.
Iya pak saya setuju sekali dengan pak reef, memang lebih mudah menerapkan metode refugium system dengan media seperti caulerpa ketimbang menggunakan sistem ATS terlebih lagi kinerja ATS yang belum tentu sama kinerja dan kestabilnya dengan system refugium yang telah banyak digunakan dan dibuktikan oleh aquarist.

reef said:
Dampak negatif tentunya ada jika lumut tidak sering di-trim. Lumut bisa mengeluarkan kimia yang dapat berefek pada coral. Kimia ini dikeluarkan oleh lumut untuk memenangkan teritory dan dapat berkembang terus. Akan tetapi karena Pak alfy selalu mengontrol lumut ini, maka saya rasa tidak akan menjadi masalah. Solusi untuk kimia ini dengan menggunakan carbon active.
Wah waaah... nambah lagi dong tuntutan media filtrasinya nih... :D dari sekian banyak artikel yang pernah saya baca sebelumnya banyak aquarist yang tidak menganjurkan menggunakan carbon active dalam filtrasi aquarium air laut. Sebetulnya dampak positif dan negatifnya dalam penggunaan media carbon active ini gimana ya ? "Why & When" menggunakan media carbon active ini ?

reef said:
Menurut saya rowaphos akan lebih efektif dalam mengatasi nitrate. Hanya saja dalam menggunakan rowaphos diperlukan fluidized filter agar lebih efektif Pak. Sedangkan phosguard bisa diletakkan pada filter column atau pun canister filter.
Iya keliatannya rowaphos dengan fluidized filternya akan lebih efektif menurunkan kadar phosphate dan silicate yang terbentuk dalam aquarium sepertinya product ini di disain untuk aquarium besar dan ada sump nya, pada hari sabtu tanggal 27 Jan 2007 saya coba menggunakan product seachem "phosguard" alasannya seperti yang pak reef bilang "phosguard bisa diletakkan pada filter column atau pun canister filter" sehingga bagi saya lebih mudah menerapkannya di aq nano, hasilnya belum keliatan nih soalnya hehehe... belum punya alat ukur PO4 nya. :D

reef said:
Jangan merasa nggak enak Pak alfy. Saya senang bisa membantu anda dan hobbyist lainnya, jadi makin banyak lagi reefer yang sukses di Indonesia. :smt003
Amiiiin..... :)

reef said:
Betul Pak alfy, suhu airnya terlalu tinggi. Coral yang berubah menjadi putih, itu karena bleaching Pak, disebabkan oleh suhu air yang sangat tinggi. Bisa dikatakan sama dengan phenomena coral bleaching di Australia yang disebabkan oleh suhu air yang meninggi.
mungkin saya bisa tarik kesimpulan tentang suhu ini, sepertinya musuh utama dari tanaman adalah "suhu yang tinggi", fenomena sehari hari yang dapat kita jumpai seperti tanaman tumbuh subur di kawasan pegunungan, tapi tidak di kawasan gurun pasir yang panas.
Catatan saya : Hal yang harus saya lakukan adalah upgrade sistem pendinginan dalam sistem aquarium nano nya sebelum kembali memasang lampu tambahan yang pernah saya pasang dan bongkar lagi sebelumnya.

reef said:
Betul Pak alfy, memang dalam pemeliharaan aquarium air laut ini, beberapa peralatan dibutuhkan untuk menunjang kehidupan peliharaan kita. Akan tetapi kalau semuanya sudah terpenuhi hasilnya akan sangat memuaskan Pak. Jangan menyerah Pak alfy, saya dukung terus Pak.
Sip !!! jadi tambah semangat nih... :D walaupun sebelumnya saya sempat frustasi dan lelah.... tetapi kalau saya melihat walaupun sedikit saja keberhasilan dari apa yang telah saya lakukan terhadap peliharaan kita ... jadi seneeeng deh rasanya. :D

Terimakasih Pak Reef.
 

hnugraha

Member
alfy said:
hnugraha said:
Katanya sih biasa dipake utk Nano. Harganya 280SGD-an kalo gak salah. Prinsipnya cuma fan ditiupin ke heatsink. Cuma kayakya tank-nya harus dibolongin buat masukin probe-nya. Check aja mungkin reef-indo punya.
Sebelumnya terimakasih pak hnugraha,
Chillernya ok bangeeeets idenya bisa di contek untuk DIY nih hihihi... :D soalnya kalau beli jadi dengan harga 280SGD terus terang belum sanggup nih pak :)
Dari saran pak hnugraha,saya jadi timbul ide sbb:
Kalau DIY mungkin bisa manfaatin Heatsink processor komputer sekaligus kipasnya, selang air ukuran kecil di selipin diantara sela sela heatsink prinsip kerja jadi seperti radiator buat kendaraan,air dari dalam aquarium dipompa dan dialirkan sedemikian rupa melalui selang yang di selipkan diantara heatsink tersebut, tapi berapa derajat suhu bisa di turunkan dengan cara seperti ini ?
Untuk probe temperatur untuk sementara pake thermometer yang biasa, tapi kalau probe suhu otomatis terhubung sakelar kayaknya bakalan ribet kalau DIY :?

berhasil gak yah kira kira ?

Gambar ide chillernya kira kira seperti ini :
DIY_Chiller.jpg


Terimakasih.


Saya dapet ide yang sama Pak. Kebetulan punya chiller Teco Mini di rumah yang udah rusak controller-nya nganggur udah lama, saya modifikasi fan DC-nya diganti dengan fan 5 inch AC. Prinsipnya sama, fan tsb muterin angin ke heatsink, di atas heatsink dilas pipa tembaga yang ujung2-nya disambung ke air keluaran filter Eheim (saya pakai di aquascape 60cm) dan satunya masuk ke tank. Lumayan bisa nurunin 2-3 derajat. Kalau mau sip lagi pipa tembaga-nya lalu dibungkus dengan gel atau lem kaca yang banyak/tebel. supaya tidak ada heat dissipation keluar (yang Teco Mini modelnya sudah dibungkus gel)

Gak perlu probe temperatur lah. Lumayan kok. Paling pake termometer sticker biasa buat ngecheck berapa.

Hope this helps. Nanti saya foto saya punya modifikasi.
 

alfy

New Member
hnugraha said:
Saya dapet ide yang sama Pak. Kebetulan punya chiller Teco Mini di rumah yang udah rusak controller-nya nganggur udah lama, saya modifikasi fan DC-nya diganti dengan fan 5 inch AC. Prinsipnya sama, fan tsb muterin angin ke heatsink, di atas heatsink dilas pipa tembaga yang ujung2-nya disambung ke air keluaran filter Eheim (saya pakai di aquascape 60cm) dan satunya masuk ke tank. Lumayan bisa nurunin 3 derajat. Kalau mau sip lagi pipa tembaga-nya lalu dibungkus dengan gel atau lem kaca yang banyak/tebel. supaya tidak ada heat dissipation keluar (yang Teco Mini modelnya sudah dibungkus gel)

Gak perlu probe temperatur lah. Lumayan kok. Paling pake termometer sticker biasa buat ngecheck berapa.

Hope this helps. Nanti saya foto saya punya modifikasi.

Horeeee.... ternyata pak hnugraha sudah mengaplikasikan duluan nih... :D , aquascape bapak pakai air tawar ya pak ?, soalnya kalau pake pipa tembaga di air laut saya khawatir mempengaruhi kadar tembaga (Cu) kalau ternyata mempengaruhi bisa berbahaya buat terumbu karang yang ada dalam aquariumnya. Itu sebabnya ide saya hanya menggunakan selang bukan pipa tembaga.
Tapi kira kira kalau menggunakan selain pipa tembaga, misalnya kalau pipa alumunium gimana ya dampaknya ?

Terimakasih Pak. hnugraha
 

alfy

New Member
WATER CHANGE SUMMARY

29 November 2006 Start new cycling
29 December 2006 Cycled, no partial water change
07 January 2007 Partial water change 5 US Gallon (19 Liter)

No partial water change since 07 Jan 2007

Planed to be change on 7 February 2007, 5 US Gallon (19 Liter)

Mortality
1 Dragonet Mandarin Fish (indikasi kurang makan)
2 Batu Yu cabang, sudah tidak mekar lagi(indikasi suhu rata rata temp 31 C)

Ph 7.4 pagi dan Ph 7.6 malam (Tetra)
Nitrite <0.3 mg/l (Sera)
 

alfy

New Member
Amphiprion Sebae alias Giro Pasir sekarang mulai jail

Kemarin malam saya menambahkan se-ekor ikan rocket anten warna ungu kedalam aquarium setelah sebelumnya ikan tsb masuk aq quarantine selama seminggu. tapi apa yang terjadi, dengan mata kepala sendiri saya melihat giro pasir mendekati ikan tersebut dan hap.... buntut rocket anten yang baru masuk tersebut langsung jadi grepesss... :evil:

Saya perhatikan ikan butterfly copperband juga buntutnya grepes, ikan rocket anten yang merah juga buntutnya sedikit grepes, saya yakin pelaku nya adalah "giro pasir".

Kalau sama burung laut dan rocket biasa sepertinya si giro pasir masih takut tapi saya khwatir ntar gedean dikit dia jadi kayak grace kelly deh kelakuannya mau jadi penguasa... kali ini gak akan saya kabulkan keinginannya. Peace....

Demi kedamaian penghuni yang lain, saya berencana menangkap ikan sebae tersebut dan dipindahkan ke aq qarantina "di hukum" :twisted: karena kelakuannya.

Nangkepnya nih yang masih jadi masalah.... tu ikan lincah banget.
 

alfy

New Member
"Sebae" tertangkap !

Akhirnya "sebae" tertangkap dan sekarang masuk karantina net, kedamaian pun tercipta dalam aquarium nano... rasa was was yang selama ini ada pada ikan rocket anten merah,rocket anten ungu, Copperband butterfly fish seolah sirna begitu saja setelah "sebae" tertangkap. Mereka sepertinya sudah tidak merasa terintimidasi berenang renang dalam aquarium.

Walaupun begitu rasanya ada yang hilang deh... aq nya jadi sepi, trus kalau ngeliat rumput lumut hijau tempat "sebae" bobo disana, sekarang jadi kosong gak ada penghuninya. Sepi dan saya sedikit merasa kehilangan.... sudah terlanjur seneng sama sebae nich...

Terimakasih.
 

alfy

New Member
"Phosguard is work !"

Luar biasa setelah Seachem Phosguard terinstall dalam aquarium nano perkembangan lumut drastis berkurang.

Biasanya di hari ke 3 setelah dilakukan pembersihan lumut pada kaca depan sudah muncul lumut baru lagi, tapi setelah terinstal sebanyak 125 ml seachem phosguard, lumut tersebut sudah tidak nongol nongol lagi bahkan sudah satu minggu ini kaca depan aquarium masih tetap bersih bening ngeclink tanpa lumut lagi.

"Luar biasa !"
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,151
Messages
197,235
Members
10,596
Latest member
ericohuang
Top