Re: Pasir Bali
slyme said:
Kalo lbh bgs sekat 2 ke 3 jadi saya harus pindahin rumput asem ke sekat 3 dnk pak??? Kmrn seh bgt saya tarohnya, disekat 3, tapi kan disekat 3 saya ada Pump, gmn dnk??? Kmrn seh saya sekat pk kaca, tapi hny disangkutin saja kacanya, jadi kdg2 pasir bisa kesedot ke Pump, gt lho...Makanya saya pindahin posisinya... Aduh ribet juga yach beginian doang...
Rumput dan pasir tetap saja di sekat 2 tapi kaca sekatnya sampai dasar sehingga air mengalir di bagian atas.
Supaya air yang jatuh tidak mengganggu pasir, sekat antara 1 dan 2 di beri 2 lembar kaca yang ada celah ditengahnya. Shg air akan mengalir secara datar dan tidak mengganggu pasir.
Kadang papa dan mama saya suka binggung kalo pulang bawa brg macem2 dan kutak-katik AQ, ktnya buat apaan lg seh...hehehehe...
Orang tua memang begitu, orang tua saya juga begitu kalau saya bawa yg aneh2.
Ech sekarang saya selalu nanyain anak saya kalau dia bawa yg aneh2 . . :roll:
Kalo saya sendiri pake pasir bali seh mang dr dulu cm taunya pasir bali, hehehehe...dan pada saat bersihinnya pun mudah kalo saya bilang, makanya saya kmrn2 rencana mau ganti pasir putih, tp tkt susah cucinya, begitu lho...
Gmn menurut yg laen???
Pasir bali, pasir putih halus, pasir silika atau pasir yang lain menurut saya tidak ada hal aneh.
Kalau karena jarang yang pakai lalu sering dikatakan tidak bagus, saya rasa tidak sepenuhnya benar.
Karena yang terpenting adalah kita tahu persis manfaat dari karateristik pasir tersebut.
Sebagai contoh :
Pasir bali yang relatif lebih besar akan mempunyai pori yang besar pula shg aliran air memungkinkan tidak terjadi anaerob.
Pada pasir ini bagus kalau di tanam rumput laut (rumput laut yg asli, bukan jenis algae) karena akar tanaman akan mendapat cukup oksigen.
Sedangkan pada pasir halus sirkulasi air akan terhambat shg membuat di bagian dasar menjadi anaerob. Shg bagus kalau memang menginginkan kondisi anaerob.
Jenis algae yang ditanam di pasir bali ataupun di pasir putih tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Bahkan untuk budidaya algae tidak membutuhkan substrat tetapi cukup di ikatkan pada keramba terapung.
Hal ini disebabkan pada algae yang kita lihat akar, batang dan daun sebenarnya bukan yg sebenarnya sehingga dlm ilmu biologi disebutkan bagian2 algae adalah "seperti akar", "seperti batang" dan "seperti daun".
Mengapa ? Karena fungsi akar, batang dan daun pada algae tidak seperti tumbuhan yang kita kenal.
Jadi penggunaan pasir asalkan tahu maksud dan tujuannya, silahkan saja.
Tentunya akan ada pertimbangan estetika juga.
Ini menurut pendapat saya lho, :wink:
A. Ariawan