My F/O Tank Before Upgrade to LPS

Register

kiev

New Member
Bung Prince,

Saya quote dari thread-nya bung Wahyu_pb yah. Ga enak klo bahas di thread orang.

Prince said:
Btw...sebenarnya pakai pecahan karang tujuannya apa? Bila untuk calcium bung BL benar, lebih baik pakai yang sudah diproses khusus seperti A.R.M, memang lebih mahal tapi kan awet dan kadar phospatenya rendah. Tapi kalo tujuannya untuk menaikkan PH bisa diakalin dengan menggunakan drip kalk atau pakai aerator yang kenceng. Dulu saya malah tidak pakai apa-apa PH aman-aman saja karena saya maintain alkanity di 10dKH. Ini sulfur reactor saya :
http://forum.reefsforum.com/viewtopic.php?t=784
Bung Prince, mo tanya donk. Seberapa efektif penggunaan aerator untuk menaikkan pH? Trus, gimana caranya bung Prince maintain alkalinity (pake treatment apa)? Apakah pake additive seperti reef buffer ato apa?

Prince said:
Bakterinya hidupnya di belerang bung BL, malah belerang itu juga sebagai makanan bakteri anaerob tersebut makanya penggunaan belerang tidak membutuhkan "feeding" lagi untuk bakteri tersebut. Air yang melalui belerang memang akan drop PH-nya karena sifat "asam" dari belerang tersebut.
Bakteri anaerob apakah bisa hidup di container yang terbuka seperti yang bung Prince punya? Setau saya, namanya bakteri anaerob hidupnya kan ditempat yang very less Oxygen. Klo terbuka gitu dan tidak terlalu dalam, apakah bisa yah? Mohon penjelasannya dari yang udah pengalaman. :oops:

Prince said:
Belerang paling baik dibuatkan chamber terpisah dimana bagian atas chamber belerang tersebut terbuka agar gas yang direlease oleh bakteri anaerob bisa lepas ke udara.
Bung Prince. Untuk sulfur denitratornya bung, air masuk diambil langsung dari main aq ato dari mana? Klo misalkan dari main tank langsung ke denitrator, boleh ga?

many thanks
 

Prince

New Member
Bung Prince, mo tanya donk. Seberapa efektif penggunaan aerator untuk menaikkan pH? Trus, gimana caranya bung Prince maintain alkalinity (pake treatment apa)? Apakah pake additive seperti reef buffer ato apa?
Dulu pernah saya ukur, PH dari sulfur itu +/- 7.0 setelah menggunakan aerator bisa naik +/- 7.5, waktu itu sih coba-coba pakai aerator abal-abal mungkin bila menggunakan aerator yang bagus (yang kuat maksudnya) bisa lebih naik lagi. Saya maintain Alkalinity pakai DIY dari teman (gak tau nih tuh orang baca gak thread ini hahaha), katanya hadiah :D dan ternyata efektif buat maintain Alk. DIY alk tersebut saya campur di top up.
Bisa saja buat maintain alk beli yang dari seachem, dll atau gampangnya gak usah pakai aerator, buat aja kalkwasser terus didrip ke sump, PH gak bakal gampang drop kalo alk dijaga.

Bakteri anaerob apakah bisa hidup di container yang terbuka seperti yang bung Prince punya? Setau saya, namanya bakteri anaerob hidupnya kan ditempat yang very less Oxygen. Klo terbuka gitu dan tidak terlalu dalam, apakah bisa yah?
Begini...containernya memang terbuka dari atas tapi air yang ke sulfur masuk dari bawah, jadi air tersebut sebelum ke sulfur masuk ke chamber pertama dahulu dimana hidup bakteri aerobic jadi saat masuk ke sulfur (dari bawah) sudah dalam kondisi low O2 atau mungkin tanpa O2. Supaya lebih efektif dalam chamber pertama saya isi Matrix dari Seachem agar terjadi koloni bakteri aerobic di matrix tersebut atau bisa juga matrix diganti dengan bioball.

Untuk sulfur denitratornya bung, air masuk diambil langsung dari main aq ato dari mana? Klo misalkan dari main tank langsung ke denitrator, boleh ga?
Paling bagus air diambil dari sekat terakhir (return pump) agar air yang masuk ke sulfur tersebut sudah merupakan air yang bersih tapi karena satu dan lain hal terpaksa air saya ambil dari main tank hanya saya pastikan air yang masuk bersih supaya tidak menjadi pabrik nitrat di chamber I. Ingat chamber I saya isi matrix jadi kalo masuk kotoran bisa terjebak di chamber I.
 

kiev

New Member
Bro Prince,

Sekat kedua kan diberi lubang dari bawah. Apa media sulfurnya ga luber ke sekat satu yah?

Seandainya air ke sulfur denitrator diambil dari sekat pertama sump (jadi bukan langsung dari main tank ke denitrator), kemudian air yang sudah diproses denitrator balik lagi ke sekat skimmer, ada masalah ga yah?

Klo misalkan pake fluidizer, trus media fluidizernya adalah sulfurnya, bisa ga yah? Kan sedikit mirip dengan prinsip kerjanya sulfur denitratornya: air masuk dari bawah trus keluar dari atas. Dan tentunya di fluidizer ini pake pump yang flowrate-nya rendah, sekitar 300 - 400lph. Bisa diterapkan ga yah?
 

Prince

New Member
Sekat kedua kan diberi lubang dari bawah. Apa media sulfurnya ga luber ke sekat satu yah?
Ada luber sedikit tapi gak masalah.

Seandainya air ke sulfur denitrator diambil dari sekat pertama sump (jadi bukan langsung dari main tank ke denitrator), kemudian air yang sudah diproses denitrator balik lagi ke sekat skimmer, ada masalah ga yah?
Gak masalah, malah direkomendasikan air dari sulfur langsung diarahkan ke suction pump dari skimmer. Skimmer kan memiliki aerasi yang sangat kuat.

Klo misalkan pake fluidizer, trus media fluidizernya adalah sulfurnya, bisa ga yah? Kan sedikit mirip dengan prinsip kerjanya sulfur denitratornya: air masuk dari bawah trus keluar dari atas. Dan tentunya di fluidizer ini pake pump yang flowrate-nya rendah, sekitar 300 - 400lph. Bisa diterapkan ga yah?
Sebenarnya bisa tapi pompa dengan kekuatan 300 L/H pun masih terlalu kuat kecuali pakai dosing pump yang bisa diatur antara 3 s/d 10 L/h. Sulfur denitrator yang branded (misalnya H&S) menggunakan pump yang cukup kuat tapi saya tidak tahu cara kerjanya (belum pernah lihat langsung); sepertinya air yang masuk ke fluid tersebut diproses berulang-ulang oleh pump tersebut sebelum dikeluarkan secara perlahan, CMIIW.
 

kiev

New Member
Bro Prince,

Klo misalnya tetep pake fluidizer dan pump 300 lph. Tapi diakalin dengan cara memperpanjang selang sehingga aliran air dari pump ke fluidizer lebih panjang dan mengurangi lph pump (mirip2 coil denitrator mungkin), bisa ga yah?

Apakah intinya, flow air yang melewati sulfurnya harus benar2 kecil yah? Output nya apakah juga kecil? Klo pake denitratornya Bro Prince, flow airnya gimana, apakah memang bisa kecil?

Saya lagi mempertimbangkan, apakah nerapin pake fluidizer, coil denitrator ato sulfur denitratornya Bro Prince nih buat handle nitrat. Rencananya dari sekat 1 sump, air di pump ke fluidizer ato denitrator, ntar balik lagi ke sekat 1 untuk disedot pump skimmer. Tinggal tools denitratornya aja neh....
 

Prince

New Member
Klo misalnya tetep pake fluidizer dan pump 300 lph. Tapi diakalin dengan cara memperpanjang selang sehingga aliran air dari pump ke fluidizer lebih panjang dan mengurangi lph pump (mirip2 coil denitrator mungkin), bisa ga yah?
Sepertinya dengan cara memperpanjang selang tidak efisien sebab mau diperpanjang sampai berapa meter sampai flownya pelan? Flow rata-rata untuk sulfur maupun coil denitrator adalah antara 1 s/d 5 tetes per detik, mungkin bila sulfur diperbanyak atau selang coil diperpanjang bisa dipercepat lagi tapi untuk sampai 300 l/h saya rasa sangat sulit.

Apakah intinya, flow air yang melewati sulfurnya harus benar2 kecil yah? Output nya apakah juga kecil? Klo pake denitratornya Bro Prince, flow airnya gimana, apakah memang bisa kecil?
Yap..intinya flow harus kecil, ukuran/diameter input/output mau besar juga tidak masalah yang penting air yang masuk flownya kecil. Seperti sulfur reaktor yang saya buat, diameter input/output menggunakan pvc 1/2" tapi flownya diatur pakai ball valve (ada yang bilang pakai gate valve lebih mudah) dengan flow +/- 5 tetes/detik. Saya tidak menggunakan dosing pump melainkan dari outflow display tank saya cabang pakai Tee baru dipasang ball valve untuk mengatur flow.

Saya lagi mempertimbangkan, apakah nerapin pake fluidizer, coil denitrator ato sulfur denitratornya Bro Prince nih buat handle nitrat. Rencananya dari sekat 1 sump, air di pump ke fluidizer ato denitrator, ntar balik lagi ke sekat 1 untuk disedot pump skimmer. Tinggal tools denitratornya aja neh....
Fluidizer untuk chemical filter saja. Saya lebih prefer ke sulfur karena saya berhasil menurunkan nitrat menggunakan sulfur sedangkan coil belum pernah coba (hahaha subyektif ya).

Tapi beneran, dari perbandingan antara kerja coil dibandingkan sulfur memang lebih cepat sulfur. Hanya dalam hitungan 2 minggu nitrat sudah mulai turun dan mencapai titik terendah dalam 1 bulan. Sedangkan coil denitrator dari yang saya baca bisa 3 bulan baru mulai bekerja bahkan ada yang saking lamanya sampai yang menggunakannya tidak tahu kapan coil tsb mulai bekerja, tau-taunya nitrat mulai turun. Tapi berhubung coil mudah dan mumer dibuatnya gak ada salahnya kan kalo dicoba, kalo mau mantap dibuat 2 saja, sulfur dan coil. Percobaan pertama coil dulu deh baru sulfur menyusul, jadi kan coil bisa diposting hasilnya :twisted:

Selamat mencoba :wink:
 

kiev

New Member
Maksud saya, fluidizernya diisi media sulfur. Ide memperpanjang selang sebelum masuk ke fluidizer sebenarnya memberikan semacam head ke pompa sehingga flow keluaran di akhir selang menjadi kecil.

Soalnya pernah pengalaman di rumah, pake pump atman yang 300 lph, klo selangnya kepanjangan dikit aja (ato klo ada tekukan walopun gak patah), flow keluaran dari fluidizer jadi kecil banget. Soalnya kan lubang output pump dipasang menyemburkan air ke atas, sehingga semakin tinggi dan semakin panjang selang, flow makin kecil.

Klo dilihat dari segi waktu sih saya lebih prefer pake yang sulfur denitrator deh. Klo coil harus tunggu ampe 3 bulan mah keburu naik lagi nitratnya....

Oiya. Klo boleh, post foto sulfur denitratornya lengkap ya pak (tampak atas, depan, samping) + dimensi biar bisa saya tiru :twisted:
 

Prince

New Member
Dari pada dipanjangin/ditekuk mendingan outflow dari PH dipasang Tee, terus yang ke fluid dipasang ball valve buat atur flow-nya sedangkan cabang satu lagi terserah mau kemana :D

Sebab dengan memperpanjang/menekuk membuat kerja PH jadi berat bikin cepat rusak dan panas.

Klo dilihat dari segi waktu sih saya lebih prefer pake yang sulfur denitrator deh. Klo coil harus tunggu ampe 3 bulan mah keburu naik lagi nitratnya....
Coil ini yang saya baca lho...belum pernah saya buktiin sendiri, makanya dicoba kalo penasaran, mumpung belum dapet sulfurnya...siapa tahu cuma 1 bulan udah bisa :wink:

Skema sulfur reaktor saya udah saya posting kalo gak salah dihalaman 1 atau 2 thread ini, lengkap sama ukurannya.
 

kiev

New Member
Bro Prince,

Mo tanya lagi nih. Sepertinya mo ikutan bikin sulfur denitrator kayak punya situ aja deh. Simple, ga repot2 bolong2in pipa. Tinggal lem2 kaca, selesai.

Saya kemarin itu nanya dimensi-nya, adalah lebar dari box denitratornya itu. Klo ukuran tinggi memang sudah ada di gambar ini:
diysulfurhy5.jpg

Jadi, berapa lebarnya?

Untuk input, rencana-nya mo pake pump yang 300 lph. Trus diakali pake ball valve seperti kata bro prince biar dapetin flow yang pas. Pertanyaannya. Untuk air pertama kali, harus diisi secara manual dulu, ato dari pumpnya?

Trus, outputnya apa memang dari bawah? Apakah oke jika lubang output balik ke sumpnya dibuat di atas? Perlu dikasih pump untuk balik ke sump-nya ga?

Kira2 untuk aq saya yang kapasitas total airnya sekitar 200L, perlu berapa kg sulfurnya?
 

Prince

New Member
Lebarnya juga 10cm...tapi ini sih bisa disesuaikan dengan lokasi yang ada jadi gak harus 10cm, bisa 11,12,dstnya. Kemudian untuk air masuk dari bawah yang ke sulfur bisa saja dikurangi jadi 1 cm atau 1/2 cm, sepertinya 2 cm terlalu lebar karena air yang masuk kan cuma tetesan saja. Tinggi reaktor juga disesuaikan saja, saya punya dibuat 45cm karena sump tingginya 40cm, jadi biar airnya bisa mengalir ke sump.

Untuk air pertama kali, harus diisi secara manual dulu, ato dari pumpnya?
Terserah...mau langsung tuang dulu secara manual baru pompa dijalankan atau langsung dari pompa karena saat pertama jalan kan bakteri belum ada.

Trus, outputnya apa memang dari bawah? Apakah oke jika lubang output balik ke sumpnya dibuat di atas? Perlu dikasih pump untuk balik ke sump-nya ga?
Maksudnya dibuat dari bawah agar pada chamber 3 tsb air mengalir turun jadi chamber 3 tersebut bisa diisi calcium carbonate untuk menaikkan PH dan sekaligus supply calcium. Kalo lubang outputnya dari atas berarti airnya langsung keluar alias tidak mengalir (bagian bawah dead spot).

Kira2 untuk aq saya yang kapasitas total airnya sekitar 200L, perlu berapa kg sulfurnya?
Nah ini yang saya bingung...hahaha jujur aja saya gak tau itungan pastinya..liat postingan saya untuk tanggapan ke bung BL di thread DIY.
Kalo mau coba saja dulu 1Kg sulfur kemudian ukur air dari sulfur masih mangandung nitrate atau tidak tapi ukurnya jangan langsung...tunggu paling tidak 2 minggu baru diukur. Bila airnya sudah Low Nitrate maka tunggu lagi 2 minggu, bila airnya sudah tidak ada nitrate berarti cukup.
 

kiev

New Member
Bro Prince,

Mo tanya. Apakah tekanan air di kolom terakhir cukup kuat sehingga bisa mengalir lewat pipa dari bawah trus ke atas untuk akhirnya kembali ke sump?

Trus, bikinnya pake kaca berapa mili? 5 mili cukup tho? Ato 3 mili aja?

Lubang dikolom ketiga untuk pipa, jaraknya berapa senti dari dasar box?

Btw, sulfur beadsnya apakah harus diisi sampai dekat ke permukaan kolom kedua? Soalnya klo pake pendekatannya Pak BL, volume aq saya kan sekitar 200 - 240L kurang lebih, jadi kira2 butuh sulfur beads sebanyak 2 - 2,4 L. Dengan panjang kolom 20cm dan lebar 10 cm, maka kira2 sulfur beads diisi hingga setinggi 10 - 12 cm. Berarti kan tidak sampai dekat permukaan air tuh.

Mohon masukannya yah.
 

Prince

New Member
Mo tanya. Apakah tekanan air di kolom terakhir cukup kuat sehingga bisa mengalir lewat pipa dari bawah trus ke atas untuk akhirnya kembali ke sump?

Trus, bikinnya pake kaca berapa mili? 5 mili cukup tho? Ato 3 mili aja?

Lubang dikolom ketiga untuk pipa, jaraknya berapa senti dari dasar box?
Tekanan mengandalkan gravitasi makanya lubang output pipa yang di atas (yang saya kasih panah merah dengan tulisan "to sump") posisinya harus lebih tinggi dari tinggi air di sump.
Kaca pakai 5mm sudah cukup, kalo 3mm sepertinya agak tipis. Sebagai patokan saya buat reaktor tersebut sekitar 80ribu perak (reaktor saja tanpa isinya lho :D ).
Jarak lubang pipa yang dibawah sekitar 2cm (atau 1cm saya lupa) yang penting jangan terlalu bawah nanti gampang pecah karena sudah tepian kaca.

Btw, sulfur beadsnya apakah harus diisi sampai dekat ke permukaan kolom kedua? Soalnya klo pake pendekatannya Pak BL, volume aq saya kan sekitar 200 - 240L kurang lebih, jadi kira2 butuh sulfur beads sebanyak 2 - 2,4 L. Dengan panjang kolom 20cm dan lebar 10 cm, maka kira2 sulfur beads diisi hingga setinggi 10 - 12 cm. Berarti kan tidak sampai dekat permukaan air tuh.
Panjang kolomnya 10cm dong bukan 20cm, jadi pxl = 10x10 dan untuk menampung sulfur sebanyak 2,5 liter berarti sulfurnya sampai setinggi kira-kira 25cm. Dan pengisian sulfur tidak perlu sampai setinggi permukaan air...kan reaktor tersebut tingginya saya sesuaikan dengan tinggi sump. Berhubung tinggi sump anda hanya 30 cm maka tinggi reaktor cukup 35cm sedangkan output pipa +/- 32cm.
 

kiev

New Member
Bro Prince,

Untuk lebar, yang saya sebut di atas itu untuk rancangan box dengan lebar 40 cm. Jadi kolom untuk sulfur beadsnya saya kasih 20 cm. Apakah terlalu lebar?

80rb itu beli kacanya aja ato udah sekaligus dilem oleh toko kacanya?

Pipanya pake ukuran 3/4" kegedean ga?
 

Prince

New Member
kiev said:
Bro Prince,

Untuk lebar, yang saya sebut di atas itu untuk rancangan box dengan lebar 40 cm. Jadi kolom untuk sulfur beadsnya saya kasih 20 cm. Apakah terlalu lebar?

80rb itu beli kacanya aja ato udah sekaligus dilem oleh toko kacanya?

Pipanya pake ukuran 3/4" kegedean ga?

Ooh begitu :p ... gak apa mau lebar 40 cm juga gak masalah.
80rb itu sudah jadi.
Pipa 3/4 juga gak apa.
 

Prince

New Member
Ikan-ikannya sudah dihibah ke member lainnya karena nanti mau setup baru takut kelamaan kasihan ikannya kalo titip di toko ikan. Gak yakin saya sama toko ikan di deket rumah :evil: jadi mendingan dihibah ke member lainnya.

Btw...dorengnya sudah "lewat" sepertinya ditangkap dengan potas...memang benar kata teman kalo beli angel mendingan jangan yang large karena kemungkinan ditangkap dengan potas tinggi. Doreng saya sudah mau makan udang cincang, kalo makan dikibas-kibas tapi tetap aja akhirnya mati :cry:

Angel BK belum tahu sampai sekarang hidup gak di member lainnya itu, seharusnya sih hidup karena udah break in di tank saya...apa saja dimakan mulai dari pelet, udang cincang, rebon sampai selada. Sedih juga sih gak ada ikan lagi...berasa bener sepinya :cry:
 

Adrianto

New Member
Gak ada ikan lagi Bung .... :D Di aquarium LPS ada ikannya kan ??

Anjel Doreng saya yg besar 18 cm an, saya coba pertahankan di aquarium reef. Kayaknya sih masih sehat sampai hari ke 10 ini, hanya mau makan lumut2 di Coral. Dia tidak mau makan rebon atau pelet sama sekali, bahkan artemia hidup pun di cuekin. Moga2 nangkepnya gak pakai potas.

Anjel BK saya hanya bertahan hidup 18 bulan di aquarium saya pak, setelah itu menghilang. Anjel BK termasuk ikan yg sulit bertahan hidup lama di aquarium terutama jika ada pesaing anjel2 lain.
 

Prince

New Member
Di aquarium LPS ada ikannya kan ??
Saat ini benar-benar gak ada tank sama sekali, lagi nabung nih mau setup baru :D

Anjel Doreng saya yg besar 18 cm an, saya coba pertahankan di aquarium reef. Kayaknya sih masih sehat sampai hari ke 10 ini, hanya mau makan lumut2 di Coral. Dia tidak mau makan rebon atau pelet sama sekali, bahkan artemia hidup pun di cuekin. Moga2 nangkepnya gak pakai potas.
Sama spt doreng saya bung, tidak mau rebon dan pelet bahkan lumut pun tidak makan. Cuma udang cincang saja yang sekali-sekali masih dimakan sedikit.
 

dwiprogramer

New Member
Brongkelly

Bung Prince, brongkelly punya anda kok kelihatan sehat, dikasih makan apa..? saya baru beli tapi ngak mau makan, terus mati. apa mungkin nangkapnya pakai potas ya.. :roll:
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Tim Air Laut Alami

    Votes: 6 54.5%
  • Tim ASW

    Votes: 5 45.5%

Forum statistics

Threads
7,175
Messages
197,386
Members
10,708
Latest member
Mulyadi
Top