Cuma pake 1 cup beras biasa saja, taro di dalam kantongan khusus yang dipakai untuk tempat rempah / bumbu buat memasak sup, permeable dan beras tidak lari kemana-mana walaupun butirannya mengecil dikonsumsi bakteri. Setiap hari kantongan tersebut diaduk-aduk untuk membersihkan "mulm"nya yang akan bercampur ke air tank dan menjadi coral food...??? :lol:
Tapi ini cuma eksperimen saja, mungkin lebih bagus hasilnya kalau beras ditaro di dalam fluidizer dengan flow rate yang sanggup mangaduk-aduk beras sepanjang waktu, atau dengan memakai zeo reactor.
Sampai saat ini kadar NO3 dan PO4 tidak bertambah ataupun berkurang alias stabil saja, pertumbuhan dan warna coral juga normal saja.
Additive yang dipakai cuma Biodigest 1 ampoule setiap 2 minggu sekali.
Setiap seminggu sekali dilakukan Water Change sebanyak 18ltr dengan D&D salt.
Sebulan sekali RowaCarbon diganti (500ml).
Ikan-ikan diberi makan sekali saja sehari pakai pelet Tetra.
Tapi ini cuma eksperimen saja, mungkin lebih bagus hasilnya kalau beras ditaro di dalam fluidizer dengan flow rate yang sanggup mangaduk-aduk beras sepanjang waktu, atau dengan memakai zeo reactor.
Sampai saat ini kadar NO3 dan PO4 tidak bertambah ataupun berkurang alias stabil saja, pertumbuhan dan warna coral juga normal saja.
Additive yang dipakai cuma Biodigest 1 ampoule setiap 2 minggu sekali.
Setiap seminggu sekali dilakukan Water Change sebanyak 18ltr dengan D&D salt.
Sebulan sekali RowaCarbon diganti (500ml).
Ikan-ikan diberi makan sekali saja sehari pakai pelet Tetra.