Kiev's aq

alfy

New Member
kiev said:
Saya kan pake canister filter. Seandainya, input untuk canister diambil dari pipa UGF, jadi air dari ugf dipompa masuk ke canister baru kembali ke aq, bagaimana pak? apakah cukup efektif untuk filtrasi?
Idenya bagus tuh pak, kualitas air lebih bagus karena multi filter methode di jadiin satu, tapi harus dipertimbangkan water flow speed nya, karena filter ugf ini dalam jangka lama, water flow nya makin lama makin lambat seolah olah seperti tersumbat, ini artinya sudah banyak kotoran di gravel nya, harus di bersihkan/siphone.

Kalau ibarat power supply yang biasa di gunakan pada server, saya lebih milih yang redundant pak, kalau mati satu masih ada satu yang hidup. it's mean saya lebih pilih pakai canister dan ugf berjalan sendiri sendiri. jadi kalau gagal di ugf, yang canister jalan terusss.... lebih aman sebetulnya tapi terserah om kiev's... :D
 

Prince

New Member
kiev said:
Saya kan pake canister filter. Seandainya, input untuk canister diambil dari pipa UGF, jadi air dari ugf dipompa masuk ke canister baru kembali ke aq, bagaimana pak? apakah cukup efektif untuk filtrasi?

UGF saya tidak yakin bisa menurunkan nitrat...mungkin pada awalnya iya tapi pada akhirnya bisa menjadi pabrik nitrat. Saya sendiri belum pernah mencoba UGF tapi dari baca-baca di internet saya rasa masuk akal bila UGF dikatakan tidak efektif. Sebab UGF bisa menjebak kotoran di bagian dasar aquarium sehingga perlu dibersihkan secara berkala yang tentu saja merepotkan...apalagi aquarium laut yang bikin cape untuk membongkarnya belum lagi membuat ikan pada stress.

Karena malas membongkar jadinya UGF jarang dibersihkan sehingga menjadi sumber nitrat di aquarium. Mungkin lebih efektif menggunakan plenum (coba search di internet untuk kata "aquarium plenum") karena dengan plenum bakteri bisa berkoloni di bagian dasar plenum. Tapi plenum bukannya tanpa kelemahan...kelemahannya bisa menjadi tempat berkembang biak bristle worm.

Saya pake matrixnya di canister filter. Bapak punya informasi jika dipake di canister, berapa waktu yang diperlukan agar matrix khasiatnya mulai terasa?
Sulfur itu bahannya apa aja pak?
Satu lagi. Untuk kalsium, bapak pake kapur sirih? Dosingnya gimana pak? Apakah ini berfungsi juga seperti kalkwasser pak (bisa maintain pH sekaligus calcium)? klo iya, saya mo coba bikin juga nih. Mohon infonya yah.

Jangan panggil bapak...belum tua :D
Mengenai waktunya saya juga gak tau...tapi sebagai perbandingan saya menggunakan matrix di sulfur reactor (mirip canister...hanya atasnya kebuka) kira-kira 1 bulan sudah mulai berfungsi. Bisa jadi juga 1 bulan tersebut karena sulfur karena saya installnya berbarengan antara matrix dengan sulfur.

Sulfur = belerang (beli di Reef Indonesia).

Saya sudah tidak pakai kapur sirih lagi...dulu setiap minggu saya inject 1 botol aqua dengan cara drip, dan kapur sirih menaikkan PH juga makanya saya pakai system drip. Sejak pakai ca. carbonate, calcium sudah manteng di 450-an jadi gak pernah dosing kapur sirih selama 1 bulan.

Air yang melalui sulfur PH-nya drop (sudah saya ukur, PH-nya 7.0), tapi justru karena PH-nya rendah maka bisa diaplikasikan dengan calcium carbonate karena PH yang rendah setelah melewati calcium carbonate akan naik kembali (saya ukur air yang sudah melewati ca. carbonate 8.0) dan sekaligus melarutkan calcium carbonate sedikit demi sedikit. Jadi nitrat terkontrol dan calcium ter-maintain juga. Asyik kan hehehe :wink:
 

kiev

New Member
Prince said:
Jangan panggil bapak...belum tua :D

Saya sudah tidak pakai kapur sirih lagi...dulu setiap minggu saya inject 1 botol aqua dengan cara drip, dan kapur sirih menaikkan PH juga makanya saya pakai system drip. Sejak pakai ca. carbonate, calcium sudah manteng di 450-an jadi gak pernah dosing kapur sirih selama 1 bulan.

Ok deh. Saya panggil oom prince aja yah.. he2... :)

Btw, mohon informasi ttg kapur sirihnya yah. berhubung belum ada dana untuk bikin reaktor (baik sulfur ato pun kalk) nih.

jadi, kira2 berapa banyak (xx sedok teh kah ato berapa ukurannya?) kapur sirih yang harus dilarutkan dalam berapa banyak (ml) air (pake air tawar yah?), dan seminggu apa cukup satu kali ato perlu beberapa kali? trus aturan dripnya berapa tetes per detik?

saya tunggu ya oom prince. terima kasih banyak.
 

Prince

New Member
Ok deh. Saya panggil oom prince aja yah.. he2...
Nanti kalo om seneng...om bayar deh :lol:

Btw, mohon informasi ttg kapur sirihnya yah. berhubung belum ada dana untuk bikin reaktor (baik sulfur ato pun kalk) nih.

jadi, kira2 berapa banyak (xx sedok teh kah ato berapa ukurannya?) kapur sirih yang harus dilarutkan dalam berapa banyak (ml) air (pake air tawar yah?), dan seminggu apa cukup satu kali ato perlu beberapa kali? trus aturan dripnya berapa tetes per detik?
Saya tidak pernah menakar larutan kapur sirih, biasanya beli di tukang bunga (aneh juga ya...kok yang jual malah tukang bunga) di deket pasar seharga 2.000 perak dapet sekantong kecil, terus dibagi dua dicampur air tawar 1 botol aqua yang 1500ml (aqua gede). Ambil larutan beningnya terus didrip 1 detik 1 tetes, biasanya sih dalam 5 menit tetesannya berubah jadi 2 detik 1 tetes dan makin lama makin pelan jadi mesti diadjust terus.

Saya inject kapur sirih 1 botol aqua setiap minggu karena setiap minggu calcium turun di bawah 400. Setelah adjust saya tidak pernah test lagi...yakin aja udah naik. :D

Kapur sirih hanya menambah calcium dan PH tidak berefek ke alkanity beda dengan Kalk yang bisa adjust calcium, PH dan alkanity tetapi berhubung saya kesulitan mendapatkan ca. hidroxide (bener gak nulisnya) di toko kimia deket serpong maka saya pakai kapur sirih. Kalau bisa dapetin kalk lebih baik pakai kalk.

Btw, mohon informasi ttg kapur sirihnya yah. berhubung belum ada dana untuk bikin reaktor (baik sulfur ato pun kalk) nih.
Nanti bulan depan saya posting mengenai sulfur reactor dan biaya-biaya untuk pembuatan (gak mahal kok) :wink: [/b]
 

alfy

New Member
Prince said:
UGF saya tidak yakin bisa menurunkan nitrat...mungkin pada awalnya iya tapi pada akhirnya bisa menjadi pabrik nitrat. Saya sendiri belum pernah mencoba UGF tapi dari baca-baca di internet saya rasa masuk akal bila UGF dikatakan tidak efektif. Sebab UGF bisa menjebak kotoran di bagian dasar aquarium sehingga perlu dibersihkan secara berkala yang tentu saja merepotkan...apalagi aquarium laut yang bikin cape untuk membongkarnya belum lagi membuat ikan pada stress.

Karena malas membongkar jadinya UGF jarang dibersihkan sehingga menjadi sumber nitrat di aquarium.

Iya nih kalau saya perhatikan UGF memang sangat kontroversial sekali dibicarakan, kalau tidak yakin ya sebaiknya jangan gunakan UGF.

Banyak orang memfonis UGF lama kelamaan akan menjadi pabrik nitrat, hal ini seperti disebutkan Om Prince bahwa banyak kotoran yang terjebak di dasar aquarium, itu sebabnya dalam penggunaan UGF ini boleh digolongkan filter dengan high maintenance tapi easy doing cukup dengan membersihkan/siphon gravel nya secara rutin. (Cape deeeh... hehehe).

Opini saya yang belum tentu benar :D , walaupun tanpa filter UGF pun yang namanya debris/detritus/sisa sisa makanan ikan yang tak termakan dan kotoran ikan yang tidak tersedot filter, lambat laun akan jatuh dan menumpuk di substrate ini juga akan menjadikan pabrik nitrate dengan demikian menjadi keharusan untuk rutin membersihkan debris/detritus di atas substrate tersebut untuk menghindari terbentuknya pabrik nitrate seperti yang Om Prince sebutkan. (Cape juga deeeh.... hehehe).


Terimakasih
 

kiev

New Member
ini beberapa foto dari aq saya sebelum keong macan dan BK tewas:

DSC00736.jpg

DSC00737.jpg

DSC00738.jpg

DSC00746.jpg

DSC00748.jpg

DSC00743.jpg


Kelihatan kan ada satu keong macan yang nongol diluar pasir diem aja. Lumayan gede lho keong nya.

Selang beberapa hari dari keong macan tewas, BK nyusul tewas, sabtu pagi minggu lalu (3 maret 2007).

Keliatan juga kan kapas dibawah pasir yang dah coklat banget. Apa itu ya sumber nitrat di aq saya sehingga ga pernah turun2?
 

kiev

New Member
Nah,
Klo foto2 yang ini, kondisi hari ini, Sabtu 10 Mar 2007

DSC00764.jpg

DSC00766.jpg


isi akuarium saya per 10 Mar 2007:
1 betok ekor kuning
1 dakocan
1 zebra
1 balong
1 tikusan
1 birmer (tadinya 2, satu tewas, trus diabisin ma kepiting)
2 nona manis
1 blue devil

5 cacing kipas/koker
2 keong macan
3 turbo snail (tadinya 4, mati satu. setelah kejadian keong macan kedua mati, sebelum bk mati)

2 udang pelet (tadinya 3, yang satu itu ga jelas raib kemana)
1 udang api

1 jamur hijau (klo pake actinic aja baru keliatan)
1 jamur bulu hijau (pake actinic juga baru kliatan)
1 polyp bintang
3 polyp pasir (kalo ga salah namanya, tolong koreksi)
1 polyp kancing (klo ga salah namanya, tolong koreksi)

Fully loaded yah aq nya. Tapi ya gitu, beberapa survive, beberapa tewas.

Ada satu ikan lagi, jenis anthias juga. Saya karantina di box styrofoam. Abis klo di main aq diganggu ma nona manis, jadi loncat kluar aq.
 

kiev

New Member
ikan2 anthias saya (birmer,nona manis) dah mau mkn udang cincang. selain tu saya jg kasih artemia yg baru di-hatch.
tp birmer awalnya agak susah makan udang cincang, cuma mau artemia. Mungkin karena masih malu2 utk rebutan makanan.
oya, penghuni aq saya ada yg klupaan: dua bintang laut oren.
 

reef

Administrator
Staff member
pak kiev,
sudah lama belom komentar akuarium anda lagi. sekarang sudah banyak perkembangan ya pak. jamur2nya.. polyp nya.. sudah pada mekar semua. mungkin sekarang yg harus terus diperangi adalah nitrate nya. karena saya lihat polyp pasir merah anda warna merahnya memudar. tapi jgn kawatir pak. kalau nitrate nya bisa direndahkan, warna nya pun jg bisa kembali lagi.

wah pak kiev harus dicontoh nih. sekarang sudah memberi makanan2 yg benar. bukan rebon doank. teruskan ya pak kiev, terima kasih atas update nya.

:D
 

kiev

New Member
Pak Reef,

Thanks buat info dan masukannya.
Ditunggu ipnut2 dari Pak Reef selanjutnya... :D

Pakan ikan saya memang sekarang adalah artemia di pagi hari, udang cincang di sore hari (udang cincang + sedikit bawang putih buat ningkatin selera makan ikan). Pengen juga mo kasih spirulina buat koral2, tapi masih belum bisa dapetin bahan starter + pupuknya nih.
 

kiev

New Member
kondisi aq per 04 april 2007:

- livestock ikan berkurang:
  • a. ikan birmer akhirnya lenyap dari aq saya, setelah satu ekor yang masih bertahan tewas juga akhirnya. keliatan stress dan suka ngumpet (keluar klo pas dikasih makan doang), kemungkinan karena diserbu oleh dakocan dan nonamanis. di badannya ada luka.

    b. ikan sejenis anthias yang sebelumnya dipindahin ke styro karena meloncat keluar aq, saya pindahin juga ke aq. tapi cum bertahan dua hari.badannya luka, sirip punggung habis, sepertinya diserbu juga oleh dakocan ato seekor nonamanis yang memang ganas kalo ada anthias lain yang masuk.
jadi, untuk ikans tinggal: 1 'si preman' dakocan, 2 nona manis, 1 balong, 1 tikusan, 1 yellow tail damsel, 1 blue devil, 1 zebra. mantan penghuni yang RIP: 1 bk, 2 birmer.

- livestock softies:
  • a. polyp (jenis pasir?? di foto yang sebelumnya ada disisi kiri klo diliat dari depan, warna oranye dan krem) kok banyak yang rontok yah? apa karena pengaruh parameter air? tapi klo pun rontok, tetep bisa mekar.

    b. jamur2an bertambah: saya tambah jamur biru-ungu, jamur merah, jamur strip hijau, satu batu yang berisi kombinasi jamur jerawat (tapi sepertinya bukan ricordia deh) - jamur strip transparan - jamur biru-ungu

    c. saya nekat nambahin batu jeruk warna kuning. belakangan baru nyadar klo batu jeruk perlu parameter air yang stabil dan normal dan cahaya yang kuat. jadi merasa bersalah nih...
- inverts dan snail:
  • a. turbo snail tinggal 2 ekor (dari semula 4 ekor),
    b. keong macan tinggal 2 ekor (dari semula 4 ekor),
    c. cacing kipas/koker 4 ekor (dari semula 5 ekor, yang satu keluar dari tabung trus lenyap entah kemana)
    d. udang pelet masih 2 ekor, sudah sering ganti kulit. sekarang yang satu mulai bertelur lagi (kliatan di kaki renangnya warna ijo2)
    e. udang api 1 ekor
susunan aq juga udah beda sama foto2 yang lama. jadi malu nih, soalnya kliatan lebih berantakan sekarang.... :oops: ntar deh diupload fotonya...
 

alfy

New Member
kiev said:
kondisi aq per 04 april 2007:

- livestock ikan berkurang:
  • a. ikan birmer akhirnya lenyap dari aq saya, setelah satu ekor yang masih bertahan tewas juga akhirnya. keliatan stress dan suka ngumpet (keluar klo pas dikasih makan doang), kemungkinan karena diserbu oleh dakocan dan nonamanis. di badannya ada luka.

    b. ikan sejenis anthias yang sebelumnya dipindahin ke styro karena meloncat keluar aq, saya pindahin juga ke aq. tapi cum bertahan dua hari.badannya luka, sirip punggung habis, sepertinya diserbu juga oleh dakocan ato seekor nonamanis yang memang ganas kalo ada anthias lain yang masuk.
jadi, untuk ikans tinggal: 1 'si preman' dakocan, 2 nona manis, 1 balong, 1 tikusan, 1 yellow tail damsel, 1 blue devil, 1 zebra. mantan penghuni yang RIP: 1 bk, 2 birmer.

Pak Kiev's saya turut berduka cita atas wafatnya beberapa ikan anda.
Mau tanya nich sama gak sih "nonamanis" dengan "sicantik" ? saya dulu pernah punya ikan kata yang jual namanya ikannya adalah "sicantik jelita" ituloh yang warna ikannya separo merah separo kuning, ikan ini waktu kecilnya penakut tapi kalau gede dikit dia sering kali menyerang ikan lainnya hingga banyak yang tewas, akhirnya saya kembalikan deh tuh ikan ikannya ke pedagang.

kiev said:
c. saya nekat nambahin batu jeruk warna kuning. belakangan baru nyadar klo batu jeruk perlu parameter air yang stabil dan normal dan cahaya yang kuat. jadi merasa bersalah nih...

Hehehe... Salam Nekat Pak ..... :D , mengenai parameter air memang cukup bikin pusing... bagaimana dengan kadar Nitrate nya pak apakah sudah berhasil menurunkannya ?

Terimakasih.
 

kiev

New Member
Pak Alfy,

Cepet juga nih kasih responnya.. :)

Klo nonamanis beda ama cantik pak. Nonamanis termasuk anthias juga klo saya ga salah. Warna badannya oranye kekuningan, matanya ungu (klo ga salah ini betinanya deh). Cantik itu kan yang setengah merah setengah kuning. Saya dulu pernah punya juga cantik ini, kecilnya emang pemalu. Tapi akhirnya tewas juga karena stress sama 'si preman'.

Btw, pernah ngembaliin ke penjual? Gimana caranya pak? Saya rencana mo balikin nih 'si preman' dan semua damselfish saya (termasuk zebra, blue devil, yellow tail damsel), karena walopun mereka hardy enough, tapi kelakuannya brutal euy, apa lagi dakocan. Tangan saya aja suka digigitin klo lagi pindah2in koral. Jadi saya pake sarung tangan karet biar ga terlalu kerasa. Saya pengen melihara ikan2 yang 'ramah' kayak roket anten, burung laut, keranjang bali, tapi bukan di aq yang ini (di aq next project...)

Nitrat? Yaa gitu deh... Masih tetep high... Makanya si kulit jeruk kayaknya ga bakalan bertahan lama...

Btw, aq-nya pak alfy mantap euy. Mo tanya, coralline-nya udah nyebar ampe aq ga pak? Di aq saya yang ada coralline makin lama makin berkurang, padahal udah drip kalk sama tambahin suplemen reef complete. Apa karena pH-nya juga ga stabil ya (pH saya masih kisaran 7,7)

Gitu pak. Klo ada input, feel free aja yah...
 

alfy

New Member
kiev said:
Klo nonamanis beda ama cantik pak. Nonamanis termasuk anthias juga klo saya ga salah. Warna badannya oranye kekuningan, matanya ungu (klo ga salah ini betinanya deh). Cantik itu kan yang setengah merah setengah kuning. Saya dulu pernah punya juga cantik ini, kecilnya emang pemalu. Tapi akhirnya tewas juga karena stress sama 'si preman'.
Oh ternyata beda yah... hihihi...kirain sama

kiev said:
Btw, pernah ngembaliin ke penjual? Gimana caranya pak? Saya rencana mo balikin nih 'si preman' dan semua damselfish saya (termasuk zebra, blue devil, yellow tail damsel), karena walopun mereka hardy enough, tapi kelakuannya brutal euy, apa lagi dakocan. Tangan saya aja suka digigitin klo lagi pindah2in koral. Jadi saya pake sarung tangan karet biar ga terlalu kerasa. Saya pengen melihara ikan2 yang 'ramah' kayak roket anten, burung laut, keranjang bali, tapi bukan di aq yang ini (di aq next project...)

Waktu dulu... duluuu banget... saya sudah kelewat jengkel sama ikan yang suka menyerang, ma'af maksud saya tadi "kembaliin ke penjual" bukan berarti uang kembali, lagian penjual yang berbeda pula... jadi ma'af ya saya salah kata tuh.. benernya gini "saya kasih ke penjual" :D

kiev said:
Nitrat? Yaa gitu deh... Masih tetep high... Makanya si kulit jeruk kayaknya ga bakalan bertahan lama...

Btw, aq-nya pak alfy mantap euy. Mo tanya, coralline-nya udah nyebar ampe aq ga pak? Di aq saya yang ada coralline makin lama makin berkurang, padahal udah drip kalk sama tambahin suplemen reef complete. Apa karena pH-nya juga ga stabil ya (pH saya masih kisaran 7,7)
Pak kiev, jangan hope less gitu donng ayooo kita basmi nitrate sama sama... walaupun saya sendiri belum berhasil nurunin nitrate tapi jiwa nekat harus tetap ada... salam nekat ! :D

Coralline ? waduh apaan tuh ? mungkin gak coralline itu tumbuh di kaca ?
bentuknya kayak apa si ? ada link nya gak ?

kiev said:
Gitu pak. Klo ada input, feel free aja yah...
iyah....

Terimakasih.
 

kiev

New Member
Nekat sih tetep pak . :lol:

Sampe sekarang masih pengen nambah koral terutama jamur2an, karena saya pengen banget menuhin aq dengan jamuran berbagai macam. Tapi klo nambahin ikan, mikir2 deh. Soalnya bakal habis diserbu 'si preman' :evil:

Pak, mungkin di aq saya yang sekarang ini nitrat bakal susah turunnya karena ada kapas ugf di bawah pasir saya. Saya yakin inilah yang jadi pabriknya nitrat di aq saya. Klo mo dibongkar, berarti harus cycling lagi deh. Klo cycling, livestocks saya mo ditaruh dimana? Itu yang repot dan saya ga mau. Jadi ya sementara tetep aja pake cara rajin2 ganti air, minimal 3 hari sekali.

Saya udah kasih seachem matrix di canister. Tapi sampe sekarang sepertinya blum jalan fungsi menurunkan nitratnya. :cry:

coralline pasti bapak udah tau nih, tapi 'kura2 dalam perahu pura2 tidak tahu'. hayo... :wink:

itu lho pak, coralline alga yang warnanya ungu2 ato maroon yang nempel di live rock. Klo aq dah stabil/mature kan salah satu tandanya coralline alga-nya nyebar kemana2. Saya liat2 di Tank-of-the-month nya Reefkeeping atau di websitenya melevs, aq mereka yang mature corallinenya udah nyebar kemana2. Salah satu fungsinya kan juga ikut dalam proses siklus N di aq. Gitu pak... :)
 

alfy

New Member
kiev said:
Nekat sih tetep pak . :lol:
Muantaaaf... 'n Sip ! :D

kiev said:
Sampe sekarang masih pengen nambah koral terutama jamur2an, karena saya pengen banget menuhin aq dengan jamuran berbagai macam. Tapi klo nambahin ikan, mikir2 deh. Soalnya bakal habis diserbu 'si preman' :evil:
Beberapa waktu yang lalu Pak Reef telah mengingatkan untuk tidak menjejal jejalkan live stock khusunya terumbu karang dalam aquarium karena harus dipertimbangkan pula bahwa live stock tersebut dalam aquarium yang mature akan berkembang biak.
Hal ini sempat membuat saya "nge rem" untuk menambahkan live stock ke dalam akuarium, tapi dasar jiwa nekat gak bisa di tahan lagi udah gitu juga rasa bosan sempat terbersit akhirnya saya sekali lagi melakukan ke NEKAT tan :D . Tentu saja ke NEKATAN tersebut penuh dengan resiko mulai dari parameter air yang tidak stabil sampai dengan angka kematian yang tinggi. so Pak Kiev sebaiknya memang hati hati kalau mau nambah nambah live stock :)

kiev said:
Pak, mungkin di aq saya yang sekarang ini nitrat bakal susah turunnya karena ada kapas ugf di bawah pasir saya. Saya yakin inilah yang jadi pabriknya nitrat di aq saya. Klo mo dibongkar, berarti harus cycling lagi deh. Klo cycling, livestocks saya mo ditaruh dimana? Itu yang repot dan saya ga mau. Jadi ya sementara tetep aja pake cara rajin2 ganti air, minimal 3 hari sekali.
Wuaduh... 3 hari sekali ? pantesan mantaf hasilnya :) saya mah gak sanggup dech kalau harus ganti air 3 hari sekali.
Opini saya tentang "membongkar kapas ugf" ( belum tentu benar nich ) :
1. Tidak perlu khawatir kalau memang pak kiev yakin benar dengan kapas ugf tersebut biang nitrate maka bongkar saja.
2. Cycling ulang gak perlu deh kenapa ? karena media filtrasi yang pak kiev gunakan adalah matrix dan berada di canister filter, sedangkan salah satu tujuan cycling adalah menghadirkan bakteri menguntungkan pada media filtrasi biologi. Jangan lupa media filtrasi biologi harus tetap terendam air !.
3. Setalah membongkar kapas dan plastik ugf, gunakan kembali pasir, air dan live stock yang ada dan biarkan sampai terlihat stabil.
4. Setelah itu silaken lanjutkan kembali jiwa nekat anda yang lain hahahaha....

Pak Kiev, diatas tadi belum tentu benar itu hanya semata mata opini saya yang saya sendiri belum pernah membuktikannya, jadi jangan langsung di praktekan, coba tanya member member yang lain, siapa tau ada yang bisa kasih pencerahan lebih baik.

kiev said:
Saya udah kasih seachem matrix di canister. Tapi sampe sekarang sepertinya blum jalan fungsi menurunkan nitratnya. :cry:
Senasib pak dengan saya... Nitrate belum turun :)

kiev said:
coralline pasti bapak udah tau nih, tapi 'kura2 dalam perahu pura2 tidak tahu'. hayo... :wink:

itu lho pak, coralline alga yang warnanya ungu2 ato maroon yang nempel di live rock. Klo aq dah stabil/mature kan salah satu tandanya coralline alga-nya nyebar kemana2. Saya liat2 di Tank-of-the-month nya Reefkeeping atau di websitenya melevs, aq mereka yang mature corallinenya udah nyebar kemana2. Salah satu fungsinya kan juga ikut dalam proses siklus N di aq. Gitu pak... :)

Hihihi... terus terang kalau tau secara detail emang belum tau pak... tapi pernah aja sekelebat membaca "coralline algae" tapi jujur nich emang saya belum paham bener tentang coralline tsb. Tapi kalo caroline saya tau dia marketing di salah satu perusahaan hehehehe beda yah .... :)
sory bcanda pak... :D

Terimakasih
 

kiev

New Member
alfy said:
Opini saya tentang "membongkar kapas ugf" ( belum tentu benar nich ) :
1. Tidak perlu khawatir kalau memang pak kiev yakin benar dengan kapas ugf tersebut biang nitrate maka bongkar saja.
2. Cycling ulang gak perlu deh kenapa ? karena media filtrasi yang pak kiev gunakan adalah matrix dan berada di canister filter, sedangkan salah satu tujuan cycling adalah menghadirkan bakteri menguntungkan pada media filtrasi biologi. Jangan lupa media filtrasi biologi harus tetap terendam air !.
3. Setalah membongkar kapas dan plastik ugf, gunakan kembali pasir, air dan live stock yang ada dan biarkan sampai terlihat stabil.
4. Setelah itu silaken lanjutkan kembali jiwa nekat anda yang lain hahahaha....

Pak Kiev, diatas tadi belum tentu benar itu hanya semata mata opini saya yang saya sendiri belum pernah membuktikannya, jadi jangan langsung di praktekan, coba tanya member member yang lain, siapa tau ada yang bisa kasih pencerahan lebih baik.

Pak Alfy n temans yang lain,

klo misalkan begini gimana.
1. Kapas & plastik UGF saya ambil,
2. Pasirnya tdk saya cuci ulang,
3. Sebagian air yang lama (kira2 25%-30%) saya pisahkan dulu untuk start aq nantinya, jadi air baru kira2 75% lah
4. Saya jalankan semua filter dan aq tanpa livestock selama 2 mingguan.

Kira2, bisa berhasil ga yah mengurangi nitrat?
 

alfy

New Member
kiev said:
Pak Alfy n temans yang lain,

klo misalkan begini gimana.
1. Kapas & plastik UGF saya ambil,
OK
kiev said:
2. Pasirnya tdk saya cuci ulang,
OK
kiev said:
3. Sebagian air yang lama (kira2 25%-30%) saya pisahkan dulu untuk start aq nantinya, jadi air baru kira2 75% lah
Tidak Ok, Pake air yang ada dulu, jangan diganti, knapa biar bakteri dalam canister bapak gak kaget terhadap perubahan kadar kimia air lautnya.

kiev said:
4. Saya jalankan semua filter dan aq tanpa livestock selama 2 mingguan.
Tidak Ok, kalau tanpa live stock namanya cycling ulang, padahal seharusnya tidak perlu cycling cukup melanjutkan perjalanan nekat anda selanjutnya.[/quote]

kiev said:
Kira2, bisa berhasil ga yah mengurangi nitrat?
No Coment :D alias "gak tau" ma'af ya pak kiev, mungkin pak reef bisa kasih pencerahan tentang hal ini.

Terimakasih.
 

kiev

New Member
alfy said:
kiev said:
3. Sebagian air yang lama (kira2 25%-30%) saya pisahkan dulu untuk start aq nantinya, jadi air baru kira2 75% lah
Tidak Ok, Pake air yang ada dulu, jangan diganti, knapa biar bakteri dalam canister bapak gak kaget terhadap perubahan kadar kimia air lautnya.
Klo pake air yang lama sekitar 50%-65% gimana pak? Soalnya kan air yang lama kadar Nitratnya tinggi. Klo dimasukin lagi pake air yang lama, ga turun2 donk ntar. What do u think?

alfy said:
kiev said:
4. Saya jalankan semua filter dan aq tanpa livestock selama 2 mingguan.
Tidak Ok, kalau tanpa live stock namanya cycling ulang, padahal seharusnya tidak perlu cycling cukup melanjutkan perjalanan nekat anda selanjutnya.
Saya kadar nekatnya masih dibawah pak alfy nih... he2.. :D Ato klo didiamkan semingguan gitu gimana ya pak?

Ditunggu masukan dari rekans yang lain.
 

Members online

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,173
Messages
197,366
Members
10,693
Latest member
KathrinFer
Top