Re: Jogja Nekad Tank
rencana sih pake timer digital aja supaya bisa di set ngaduk hingga itungan minimal (1 menit) dan bisa di set sehari beberapa kali ngaduk
penampakan full body
- di dalam toples terlihat 2 pipa. 1 merupakan pipa input dari galon, 1 lagi pipa output pump yang nempel di tutup toples. jadi pump ambil air dari bagian atas yang bersih dan keluar di bawah mengaduk kalk.
- rencana ke depan kursi plastik akan diganti dg dudukan dari kayu yang lebih tinggi, sehingga toples bisa masuk ke bawah galon (supaya lebih rapi dan ramping)
penampakan tutup toples
- kabel yang terlihat adalah kabel pump
- PVC dg dop yang berdrat supaya memudahkan pembukaan untuk memasukkan bubuk caoh (dan mungkin siphon saat akan mengganti bubuk caoh dg yang baru)
- pipa putih adalah lubang inlet toples dari dispenser
- pipa hitam adalah lubang outlet toples yang masuk ke sump
penampakan kran di sump
maaf kalo bandul masi ala kadarnya :lol: :lol: :lol: prinsipnya pada saat level air turun, botol akan turun dan membebani kran sehingga kran terbuka dan air mengalir hingga level kembali seperti semula dan posisi botol naik lagi
cara kerja sistem : kran dispenser standby di posisi buka terus, air dari galon masuk ke toples lewat pipa (keluar di dasar toples, mirip sistem kerja fluidizer. tujuannya supaya air segar masuk di bawah dan mendorong air yang udah mengandung kalk keluar lewat output diatas. kran yang gantung di sump akan membuka dan menutup sesuai level air.
- secara keseluruhan sistem tanpa mengunakan pompa, aliran air hanya berdasar gravitasi. menurut saya hal ini lebih presisi dibanding menggunakan sistem yang menggunakan pompa (kecuali dosing pump ya). kalo menggunakan pompa dan kita kasi timer memang bisa diatur nge-drip cm malam hari tapi belum tentu bisa presisi dg penguapan. sementara kalo dg sistem ini begitu level air turun dikit air top up udah jalan dan berhenti saat level udah normal.
- dg sistem seperti ini jg ga ada udara yang masuk ke toples sehingga mengurangi kemungkinan terjadi nya reaksi larutan kalk yang terkena udara
mohon koreksi, kritik, dan saran dari rekan2 semua supaya sistem ini bisa menjadi lebih baik
untuk ngaduk pake PH mas, saya cari yang terkecil (400LPH), itu pun output ga saya buka full, supaya ga terlalu ngaduk banget takutnya endapan nyampe ke atas pompa bisa cloging (bener ga nih nulisnya :mrgreen: ).budhi said:mas saya kemarin kepikiran malah pake motor buat ngaduk kalknya. tapi kok rasa beribet. sepertinya dapet inspirasi baru. pake PH. btw berapa LPH mas?
itu di jalaninnya pakai timer kan ? analog atau digital mas?
rencana sih pake timer digital aja supaya bisa di set ngaduk hingga itungan minimal (1 menit) dan bisa di set sehari beberapa kali ngaduk
waduh ... ga ada canggih2nya pak alat ini :mrgreen:derick2806 said:ooo canggih nih............kreatip pak :smt007
penampakan full body
- di dalam toples terlihat 2 pipa. 1 merupakan pipa input dari galon, 1 lagi pipa output pump yang nempel di tutup toples. jadi pump ambil air dari bagian atas yang bersih dan keluar di bawah mengaduk kalk.
- rencana ke depan kursi plastik akan diganti dg dudukan dari kayu yang lebih tinggi, sehingga toples bisa masuk ke bawah galon (supaya lebih rapi dan ramping)
penampakan tutup toples
- kabel yang terlihat adalah kabel pump
- PVC dg dop yang berdrat supaya memudahkan pembukaan untuk memasukkan bubuk caoh (dan mungkin siphon saat akan mengganti bubuk caoh dg yang baru)
- pipa putih adalah lubang inlet toples dari dispenser
- pipa hitam adalah lubang outlet toples yang masuk ke sump
penampakan kran di sump
maaf kalo bandul masi ala kadarnya :lol: :lol: :lol: prinsipnya pada saat level air turun, botol akan turun dan membebani kran sehingga kran terbuka dan air mengalir hingga level kembali seperti semula dan posisi botol naik lagi
cara kerja sistem : kran dispenser standby di posisi buka terus, air dari galon masuk ke toples lewat pipa (keluar di dasar toples, mirip sistem kerja fluidizer. tujuannya supaya air segar masuk di bawah dan mendorong air yang udah mengandung kalk keluar lewat output diatas. kran yang gantung di sump akan membuka dan menutup sesuai level air.
- secara keseluruhan sistem tanpa mengunakan pompa, aliran air hanya berdasar gravitasi. menurut saya hal ini lebih presisi dibanding menggunakan sistem yang menggunakan pompa (kecuali dosing pump ya). kalo menggunakan pompa dan kita kasi timer memang bisa diatur nge-drip cm malam hari tapi belum tentu bisa presisi dg penguapan. sementara kalo dg sistem ini begitu level air turun dikit air top up udah jalan dan berhenti saat level udah normal.
- dg sistem seperti ini jg ga ada udara yang masuk ke toples sehingga mengurangi kemungkinan terjadi nya reaksi larutan kalk yang terkena udara
mohon koreksi, kritik, dan saran dari rekan2 semua supaya sistem ini bisa menjadi lebih baik