klo saya test, kisaran 6.5 - 7 pH-nya. jadi sepertinya bisa pak. saya juga baca di reefcentral forum, ada juga yang seperti itu. tapi sepertinya tidak bakal seefektif calcium reactor yang pake CO2, karena peruntukannya kan beda. saya lagi coba pakein media calcium (aragonite/CaCO3) di sekat 3 setelah keluaran sulfur. karena ga punya test kit calcium, ga tau deh sekarang kadarnya berapa.arco said:Pak mo tanya nih klo air yang keluar dari sulfur reactor phnya berapa? apakah bisa dipakai ke calcium reactor? Dengan mengganti CO2 dengan air keluaran dari sulphur reactor? Thanks
Betul Bro. Tapi sekarang yg jadi persoalan apakah reefer punya testkits selengkap itu dari amonia-nitrat ada semua? Bisa dibilang hobis masih sayang buang duit untuk beli barang kayak gini, termasuk gw juga rada sayang kalo harus buang duit ratusan ribu hanya untuk teskit. Walau kegunaannya sangat primer banget...kiev said:pendapat tersebut bisa jadi benar kalau nitrit detected. nah klo nitrit undetected, berarti kan sudah diurai menjadi nitrat dan nitrat-nya pun sudah diurai semua menjadi gas Nitrogen tho?.
Kalau menurut gw mereka pengen tekan nitrat dan pospat serendah mungkin karena kebanyakan dari mereka cenderung sps oriented. Gw pribadi beranggapan bahwa nitrat biarpun undetected akan selalu tetep ada. Sekarang yg jadi persoalan, apakah kadarnya mempengaruhi kehidupan akuarium atau tidak? Selama masih ok-ok aja, gw rasa sistem masih bisa jalan. DAN gw rasa lps, jamur, polip (karang yg banyak dimiliki reefer) masih bisa survive kalo kadar nitrat masih sekitar 5ppm-an.trus, gimana klo logikanya agak diubah sedikit: tidak adanya nitrat berarti system telah sempurna melakukan siklus N dimana produk akhirnya ini adalah mengubah semua Nitrat menjadi gas Nitrogen yang dapat menguap keluar dari system, dengan kata lain system sudah memiliki bacteri pengurai nitrat menjadi nitrogen dalam amount yang pas dengan produk buangan dari biota dalam system akuarium kita. gimana? (meskipun memang sih tidak ada yang sempurna di dunia ini...)
pertanyaan gw lagi, lantas kenapa reefer di negeri seberang berusaha mati2an supaya Nitrat dan Phospat undetected di akuariumnya, jika memang diperlukan untuk zooxanthellae (ini kesimpulan pribadai saya yah dari pengalaman browsing dan baca2 di TOTM-nya reefkeeping)? meskipun mereka ada yang bilang bahwa untuk menurunkan Phospat tidak boleh drastis (harus pelan2) karena dapat berefek kurang baik pada koral, namun tetap saja tujuan akhirnya adalah mengurangi sampai kadarnya undetected tho? setau saya zooxanthellae itu kan microalgae yang hidup dari berfotosintesa, maka mereka perlu cahaya yang cukup untuk itu. tapi apakah perlu N dan P, saya belum pernah tau. pls teman2 klo ada yang bisa kasih referensi, bisa di share yah.
ok bro, agree. gw pun sebenarnya juga sayang banget buang2 uang untuk test kit. tapi yah gimana lagi. tapi, paling tidak, walaupun hanya punya test kit nitrat, itu sudah cukup untuk mengetahui parameter air terkait nutrient, yang bisa dibaca dari angka kadar nitratnya itu. kembali lagi, menurut gw pribadi, untuk tank yang sudah run lama, nitrat yang undetected itu bisa disimpulkan bahwa proses nitrogen cycle sudah sempurna. sekali lagi, penekanannya disini adalah untuk tank yang run sudah lama ya. cmiiw lagi yah...Betul Bro. Tapi sekarang yg jadi persoalan apakah reefer punya testkits selengkap itu dari amonia-nitrat ada semua? Bisa dibilang hobis masih sayang buang duit untuk beli barang kayak gini, termasuk gw juga rada sayang kalo harus buang duit ratusan ribu hanya untuk teskit. Walau kegunaannya sangat primer banget...
memang sih, kebanyakan reefer luar cenderung sps oriented. tapi berdasarkan artikel dari Randy Holmes-Farley, kadar nitrate di reef aquarium sebaiknya less than 0.02 ppm (menjawab pertanyaan gw sendiri nih...)Kalau menurut gw mereka pengen tekan nitrat dan pospat serendah mungkin karena kebanyakan dari mereka cenderung sps oriented.
sekali lagi, gw juga setuju untuk hal ini. akan tetap ada walaupun sangat sedikit sekali sehingga test kit model drip tidak sanggup lagi untuk detect.Gw pribadi beranggapan bahwa nitrat biarpun undetected akan selalu tetep ada.
jawabannya, ternyata kadarnya mempengaruhi aquarium. kelebihan nitrat akan memboost perkembangan zooxanthellae, yang pada akhirnya justru berakibat buruk pada coral hostnya (sepertinya, berlawanan dengan apa yang disampaikan oleh bro nemo2007 yah..). ini gw kutip penjelasan dari Randy Holmes-Farley dalam artikelnya Reef Aquarium Water Parameters.Sekarang yg jadi persoalan, apakah kadarnya mempengaruhi kehidupan akuarium atau tidak? Selama masih ok-ok aja, gw rasa sistem masih bisa jalan. DAN gw rasa lps, jamur, polip (karang yg banyak dimiliki reefer) masih bisa survive kalo kadar nitrat masih sekitar 5ppm-an.
Tolong koreksi kalo saya salah ya....
Test kit gw juga juga ga ada koma2annya. Test kit gw itu dilihat dari atas tabungnya, lalu bandingin warna dengan reference-nya. Nah, klo dari atas udah keliatan bening warnanya, biar lebih teliti, dilihat lagi dari samping. Trus bandingin warnanya kalo dilihat dari samping, dengan reference-nya. Angka di reference-nya lalu dibagi 10 deh. Makanya bisa dapet hasil dibawah 1 ppm.@ntony !eonardo said:Gw sndiri masih mabok soal bgini. Apa lg kalo teskit smacam sera yg kagak ada koma2an.
Soal lumut gw mah sama bro. Pasir gw yang kena lampu udah coklat ga karu2an. Dinding kaca refugium udah coklat ditumbuhin diatom. Padahal nitrat 2-5 ppm (termasuk low kan) n phospat 0.03 ppm. Gimana tuh?@ntony !eonardo said:Intermezo aja, pasir di aq gw udah lumutan parah banget. N gw yakin parameternya udah crash. Tp justru karang ngembang gila2an. Gw bner2 heran jadinya.Salam,
kiev said:algae chamber mo bikin dimana lagi bro, dah sempit sump gw. itu yang banyak coklat2 dikacanya + tumbuh gha dan macroalgae lainnya ada di sekat refugium. ntar deh klo sempet gw fotoin lagi.
penyinaran refugium gw reverse daylight karena katanya supaya jaga pH agar stabil tu.