@pak nemo
kalo kita campur sari seperti itu, dan kita biarkan liar, yang menang adalah caulerpa, yang lain bakal stunt karena ga kebagian nutrient..saya udah coba..kalo mau pertahankan diversity seperti itu kita musti selektif dalam prunningnya..karena capek akhirnya saya biarkan liar saja..pemenangnya caulerpa..setelah tinggal caulerpa saja mereka mulai seleksi alam lagi, pemenangnya caulerpa taxifolia..caulerpa racemosa mati duluan, dengan kata lain ini paling lamban dari caulerpa yang ada di tempat saya..
@pak oland
koreksi lagi pak, istilah aseksual membuat orang beranggapan bahwa ini merupakan metode perkembang biakan caulerpa..ini tidak benar, yang kita sebut spawning itu bukan berarti si caulerpa sedang berkembang biak, tapi merupakan usaha terakhir dia untuk mempertahankan hidupnya..ini terjadi karena lingkungan tidak sesuai dengan kebutuhan dia..jadi dia membugkus semua inti sel dan meninggalkan tubuhnya..dengan harapan ada yang selamat..proses ini sangat makan tenaga, jadi tidak akan terjadi kalo kita punya tempat, memadai untuk kebutuhan minimalnya dia..suhu rendah, arus kuat, cahaya kuat..
koreksi lainnya, banyak yang bilang chaeto tidak spawning..ini juga tidak benar, karena saya pernah juga mengalami alga golongan chaeto spawning..tapi karena kebutuhan hidup alga jenis ini lebih rendah dibanding caulerpa memang jarang terjadi..waktu chaeto spawning di tempat saya, itu karena dia tidak kebagian cahaya dan nutrient karena kalah saing sama caulerpa..jadi dia spawning karena terlalu bersih
..