temans,
browsing2 ke Reef Central, ada topik menarik soal lighting untuk aquarium laut. Bisa di baca lengkap
di sini.
beberapa hal yang bisa di-summary-kan antara lain (cmiiw ya klo salah2 kutip):
-
Lighting untuk Reef tank jauh lebih rumit dibanding FO tank. Karena di Reef tank, lighting diperlukan untuk dapat membantu zooxanthellae (algae yang bersimbiosis di dalam tubuh koral) agar dapat berfotosintesis menghasilkan nutrisi untuk dijadikan sumber makanan bagi koral itu sendiri. Untuk itu, diperlukan cahaya dengan intensitas yang tidak hanya dapat menembus air, tapi juga menembus bagian tubuh koral sehingga zooxanthellae dapat memanfaatkan cahaya tsb untuk fotosintesis.
-
Lumens adalah ukuran intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu per watt energi yang disupply. 1 watt energi ekivalen dengan 683 standard lumens. tapi, angka tersebut tidaklah seperti yang ada diaplikasi dunia nyata. penulis artikel menyebut bahwa lumens dari Sylvania fluorescent T-12 adalah 95, sementara fluorescent T-5 adalah 85 dan untuk Metal Halide adalah 88. Ternyata, dari segi lumens, antara fluorescent T-5 dan MH hanya sedikit berbeda (tidak seperti yang dibayangkan selama ini yah...).
-
Lux adalah lumens per meter per segi. Kenapa Lux? Lux lebih menggambarkan kinerja dari lighting yang diperlukan dalam aquarium laut dimana cahaya akan bergerak dari lampu menuju dasar aquarium. Sementara, Lumens diukur dipermukaan lampu sehingga kurang tepat dipakai sebagai ukuran kinerja lampu yang dibutuhkan dalam aquarium laut. Analogi sederhana untuk lux dapat kita perhatikan pada lampu senter. Cahaya lampu senter yang disorotkan ke dinding akan semakin tinggi intensitasnya ketika senter didekatkan ke dinding (lux tinggi), sebaliknya semakin jauh dari dinding intensitas cahaya yang sampai ke dinding akan semakin rendah (lux rendah, semakin blur/kabur). Pada aquarium, semakin dalam intensitas cahaya semakin berkurang. Ini sebabnya sering disarankan untuk menggunakan lighting yang berintensitas tinggi untuk aquarium yang dalam (biasanya aquarium dengan tinggi di atas 50 - 60 cm).
-
PAR - Photosynthetic Active Radiation, adalah ukuran cahaya yang mencakup keseluruhan spektrum yang dapat memicu terjadinya aktivitas fotosintesis. (sorry klo membingungkan, translate dari english-nya rada2 kacau nih...
)
-
Intensitas cahaya (lumens per watt) dan suhu yang dihasilkan MH dan Fluorescent relatif sama. Yang membedakan adalah karena MH menggunakan tube yang kompak, maka MH cenderung menghasilkan cahaya yang fokus, dan akibatnya panas juga terkumpul di daerah yang sempit sehingga suhunya tinggi. Sementara, lampu fluorescent dengan bentuk tabungnya yang panjang cenderung menyebarkan cahaya dan suhu diseluruh panjangnya sama rata, sehingga lux yang dihasilkan relatif lebih rendah dibanding MH dan suhu yang menyebar merata menjadikannya relatif lebih 'dingin' dibanding MH.
- Karena sifat cahaya yang dihasilkannya cenderung fokus, MH lebih disarankan untuk pencahayaan yang mencakup area yang tidak luas (focused area) dan dalam, dengan bantuan reflektor yang baik. Sementara, fluorescent diperuntukkan untuk pencahayaan yang merata diseluruh bagian aquarium - tentunya pada daerah yang semakin dalam lux-nya juga semakin rendah, sehingga fluorescent tidak dapat digunakan untuk pencahayaan aquarium yang dalam.
- T-12, T-8, dan T-5 adalah diameter tabung lampu fluorescent. Angka setelah huruf T menunjukkan seperdelapan inchi. Jadi, untuk T-12, ukurannya adalah 12/8 = 1 4/8 = 1 1/2 inchi.
-
Kelvin, adalah ukuran warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu. Nilai Kelvin 6000 - 14000K adalah range dimana fotosintesis dapat terjadi secara optimum. Pencahayaan lampu reef aquarium sebaiknya pada angka 12000 - 14000K agar dapat memicu terjadinya proses fotosintesis. Semakin tinggi Kelvin, semakin rendah lumens-nya (otomatis lux juga semakin rendah dong...)
-
Actinic, adalah cahaya yang dapat memicu terjadinya reaksi kimia, yaitu cahaya pada panjang gelombang 420 - 450 nm. Cahaya dengan panjang gelombang tersebut dapat menembus air lebih dalam dibanding cahaya dengan panjang gelombang lebih tinggi (>450 nm).
- Aklimasi pada biota sebaiknya tidak hanya pada suhu atau parameter air, tapi juga terhadap faktor cahaya. Cahaya yang over dapat menyebabkan coral menjadi bleaching. Suhu air yang tinggi menyebabkan daya adaptasi koral terhadap intensitas cahaya yang tinggi menjadi rendah. Akibatnya, zooxanthella tidak berfotosintesis dan justru dilepas dari tubuh koral, sehingga terjadilah bleaching.
Begitu kira2. Klo ada temans yang udah baca dan mau mengkoreksi ataupun menambahkan, dengan amat senang hati saya menerimanya...
Many tks.