Catatan Re-cycling FOWLR 100x50x50

Register

derick2806

New Member
memang bro pilihan tepat masukin bintang pasir..........kl mau pasir tetep kinclong yah masukin aja berapa ekor :smt007 :smt007 :smt007

Sudah coba masukan turbo snail dan hermit crab (kelomang kaki biru) blom??? Lumayan tuh untuk bersihkan lumut di batu n kaca :D
 

Toba

Member
@blangkon yup, bantu share pengalamannya juga ya pak blangkon :)

@derick turbo snail pernah, malah masih ada satu di tank lama. Tapi kata saya kerjaannya mbatik kaca akuarium, tetep aja saya bersihin sisanya dia. Nah blue legged hermit juga pernah punya, kesayangan, tapi mati juga di peristiwa kematian massal yang terakhir. Sekarang masih nyari-nyari gantinya.
 

chipaco

Active Member
Pak Toba kalo mau masukin Turbo di tank anda minimal 20 biji. Tank sy 120 sy taro 25 biji. Lanjut terus ceritanya.

Salam
 

di-k

Active Member
halo pak toba, sandsifting stafish, bisa hidup tanpa pasir kog, jgn kuatir, di aqua barebottom saya aja adem ayem...awet juga hewan ini, tp gampang digigit invert ato ikan krn kerapanya gak terlalu keras :) :)
 

Toba

Member
@chipacofish, oooh gitu toh, pantes waktu beli yang jual nanya "cuma 4 pak?" wekekekeke. Terus hasil kerja 25 Turbo itu gimana pak? clean?

@dika hoooo gitu toh, tahan berapa lama di tempat pak dika?

Update Selasa, 11 mei 2010:
Main Tank:
  • Hari ini BATAL ngambil tank refugium, gak sempet. Bete abiss, aturan malem ini udah bisa setup-setup. Tapi ada hikmahnya juga. Saya jadi bisa nyiapin pasir-pasirnya, dan baca-baca lagi tentang DSB dan refugium.

    .[/*:m:3vlb9i7m]
  • Abis bersihin dan kalibrasi probe PH meter. Kemudian dipasang lagi, kemarin setelah ganti air probe nya dilepas.

    .[/*:m:3vlb9i7m]
  • Test air:
    [list:3vlb9i7m]
  • PH (probe): 8,2[/*:m:3vlb9i7m]
  • phospate : >2.0 mg[/*:m:3vlb9i7m]
  • Calcium : 400 mg[/*:m:3vlb9i7m]
  • Suhu : 28,4 C[/*:m:3vlb9i7m]
  • SG : 1.025 (refrakto)[/*:m:3vlb9i7m]
  • Salinity : 33[/*:m:3vlb9i7m]

.[/*:m:3vlb9i7m]
[*]Mulai ngasih additive purple up 1 tutup botol. nanti setelah lewat satu jam mau di cek lagi kadar kalsiumnya

.[/*:m:3vlb9i7m]
[*]Tester calcium (sera) mulai abis. Tampaknya harus beralih ke salifert aja, biar yakin. Tester Nitrate, Calcium, Phospat mau convert ke salifert.

.[/*:m:3vlb9i7m]
[*]Algae coklat yang ada diatas karang sebagian besar semakin pudar warnanya.

.[/*:m:3vlb9i7m]
[*]Bintang laut pasir makin asyik jalan-jalannya.[/*:m:3vlb9i7m][/list:eek::3vlb9i7m]

Quarantine Tank:
  • Dua L 6 sehat berenang. Itu dia kejar-kejaran lagi di bully ato emang biasa ya? Tapi yang dikejar maupun yang ngejar gak ada yang menunjukkan tanda-tanda stress, makan tetep lahap bin maruk.

    .[/*:m:3vlb9i7m]
  • besok rencana ganti air lagi. Udah siap sedia airnya.

    .[/*:m:3vlb9i7m]
  • Besok rencana kasih sawi lagi.

    .[/*:m:3vlb9i7m]
  • Rencana tank lama dijadiin karantina diurungkan. Soalnya tadi gue perhatiin, ternyata liverock nya masih aktif, walaupun coralline algaenya gak penuh, tapi masih ada, dan sudah menyebar ke deadrock. Dan bibit duster worm terlihat banyak sekali. Bahkan ada invert yang tak dikenal tumbuh di karang. Sepertinya ekosistemnya lagi berjalan sendiri.[/*:m:3vlb9i7m]



**mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Toba

Member
Update Rabu 12 Mei 2010:

Main Tank:
  • Membersihkan collection cup skimmer.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Penundaan kemarin sangat-sangat berguna, bikin saya mempelajari DSB lebih jauh lagi.
    [list:2vgkpqwn]
  • Beberapa sumber yang saya pelajari:[/*:m:2vgkpqwn][/list:u:2vgkpqwn]

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Ngambil akuarium refugium. Lagi-lagi pake motor...

    IMG00246-20100512-1305.jpg

    Untung gak pecah...

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Ke Sumenep. Niatnya cari jabing glodok dan botana pemakan lumut. Pada akhirnya beli:
    • Clown fish 2 ekor (@10 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Anemon karpet 1 ekor (@25 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Morish idol 1 ekor (@25 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Unicorn 1 ekor (@30 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Cacing kelapa 2 ekor (@7,500)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Jabing kuning 1 ekor (@10 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Sand stirrer starfish 2 ekor (@ 5 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • Anggur hijau 1 batu (@5 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]
    • hermit crab 1 ekor (@10 ribu)[/*:m:2vgkpqwn]

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Testing refugium tank, ternyata BOCORRRR. Buego bener tu tukang kaca. Karena testingnya malam, dan gak punya lem, terpaksa jadwalnya besok.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Ngayak ½ karung pasir aragonite untuk refugium, karena setengah karungnya udah saya ayak beberapa bulan yang lalu (rencana refugium yang tertunda). Pasir disaring sebanyak 3 kali, pake saringan yang buat kelapa.

    IMG00237-20100512-0119.jpg

    alat-alat

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Proses pengayakan pasir:
    1. Pertama menyaring butiran terkasar. Jumlah : 1 cup es krim KFC. Durasi 40 detik.
      IMG00299-20100515-1818.jpg

      Ampas proses pertama, butiran terkasar.

      IMG00240-20100512-0120.jpg

      Hasil proses pertama

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    2. Kedua menyaring hasil yang pertama. Jumlah : ½ cup es krim KFC. Durasi 20 detik.
      IMG00300-20100515-1818.jpg

      Ampas proses kedua, mulai halus.

      IMG00241-20100512-0121.jpg

      Hasil dari proses kedua.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    3. Ketiga menyaring hasil ayakan yang kedua. Jumlah : ¼ cup es krim KFC. Durasi 5 detik.
      IMG00301-20100515-1819.jpg

      Ampas proses ketiga, lebih halus lagi.

      IMG00303-20100515-1819.jpg

      HASIL AKHIR.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    4. Overview keseluruhan proses:
      IMG00304-20100515-1819%28crop%29.jpg


      .[/*:m:2vgkpqwn]
    5. Pasir saya ayak berkali-kali, karena dari hasil ayakan pertama, sebagian besar butir pasir yang didapat masih berukuran 1mm (saya ukur pake penggaris).

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    6. Durasi waktu dan takaran didapat dari perkiraan saja. Pasir ketika wadahnya digetarkan maka butiran terhalus akan turun kebawah, dan yang kasar ada di bagian teratas. Karena saya hanya menggunakan saringan dari satu ukuran, diharapkan dengan durasi yang dipersempit hanya akan memberikan kesempatan butiran terhalus yang jatuh, sedangkan butiran yang lebih besar yang walau muat di lubang saringan, tidak ikut tersaring.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    7. Takaran yang semakin sedikit diharapkan dapat memberikan hasil saringan halus lebih banyak.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    8. Dari semua takaran, ampas yang dihasilkan umumnya ½ atau 1/3 dari takarannya.
      IMG00245-20100512-0333.jpg
      ->
      35%20gram.jpg

      Ampasnya sepertiga atau setengah dari porsi yang diayak

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    9. Saya coba timbang dengan timbangan digital, biar lebih jelas. Pasir dalam 1 cup es krim KFC seberat 254 gram, ampas yang didapat 35 gram ampas pada proses pertama.
      IMG00244-20100512-0333.jpg

      254 gram
      35%20gram.jpg

      35 gram

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    10. Dengan proses ini, dari satu karung pasir didapatkan kurang lebih ½ atau kurang pasir ayakan terhalus dibawah 1mm. [/*:m:2vgkpqwn]

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Anggur hijau di ‘karantina’ di tank lama. Dengan cara diapungkan menggunakan divider net sehingga lebih dekat ke sumber cahaya. Dan diletakkan didepan selang return pump.
    IMG00326-20100516-1146.jpg
    IMG00329-20100516-1218.jpg

    Liat kotak merah, tadinya anggur hijau diletakkan disitu menggunakan net karantina (gbr kanan). Gak sempat foto waktu itu.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Dua ekor cacing kelapa di karantina di ‘sump’ tank lama.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • 11.00 malam. Karena tank karantina sudah penuh, maka nemo dimasukkan ke Main Tank. Sebelumnya dilakukan fresh water dip, dengan aerator dan diberikan Mardel Coppersafe ½ tutup botol selama 12 menit.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Sementara clown di fresh water dip, saya membersihkan karang yang akan jadi tempat anemon karpet, dengan cara mengeluarkannya dari main tank, dan disikat dibawah kucuran air wastafel. Aroma laut tercium sangat kuat dari karang tersebut.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Proses masuknya anemon karpet dan clown fish:
    1. Setelah melewati aklimasi suhu dan air, anemon karpet pun dimasukkan ke tempatnya diatas karang yang baru dibersihkan tadi.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    2. Supaya dia bisa nyaman di tempat yang saya mau itu, sengaja saya nyalain lampu main tank, dan wave maker nano Resun yang keluarannya lembut saya arahin langsung ke arah anemonnya.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    3. Pertama saya pegangin tuh anemon biar dia nempel di karang (saya pake sarung tangan karet), tapi gak mau.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    4. Akhirnya saya matiin semua arus dan pompa, sehingga air tenang, dan saya gak perlu megangin tuh anemon. Dengan lampu tetap menyala, selama beberapa menit dibiarkan, akhirnya dia mulai nempel.
      IMG00251-20100513-0013.jpg

      tampak depan
      IMG00252-20100513-0014.jpg

      tampak samping
      Anemon karpet mulai settle, walau masih kuncup.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    5. Ada yang aneh, dari mulutnya keluar selaput yang menggelembung seperti permen karet. Sempat membesar, tapi kemudian mengecil kembali dan hilang (sayang gak sempat foto, karena kejadiannya tidak begitu lama..

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    6. Supaya dia makin nyaman ditempatnya clown pun saya masukin.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    7. Ternyata Clown mabok berat setelah keluar dari fresh water dip. Dua-duanya terlihat disorientasi. Berenang keliling akuarium, tapi nabrak-nabrak karang dan kaca. This makes me worry.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    8. Setelah sekian waktu, clown yang lebih gemuk Cuma diam diatas pasir. Clown yang lebih kurus masih terus keliling dengan gaya berenang seperti ngangguk-ngangguk, kepalanya naik-turun (berenang ciri khas clown fish tapi parah).
      IMG00256-20100513-0014.jpg

      Keliling-keliling mabok
      IMG00254-20100513-0014.jpg

      Yang ini kayaknya maboknya gak rese :lol:

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    9. Lampu dimatiin untuk mengurangi stress nya clown.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    10. Setelah lewat 2 jam. Clown yang berenang ngangguk-ngangguk mulai ‘tinggal’ di anemon karpet. Sedangkan yang di pasir, masih diem aja, Cuma pindah tempat. Pas paginya baru kedua clown sudah bermain-main di anemon.
      IMG00263-20100513-0607.jpg

      akhirnya akur juga, dan lega melihat clown baik-baik saja.[/*:m:2vgkpqwn]

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Dua ekor bintang laut pasir saya taruh di sump, di chamber pompa return pump. Dengan pertimbangan disitu lebih kosong.
    IMG00287-20100515-0600%20%28star%20in%20sump%29.jpg


    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Hermit crab ditaroh di main tank.

    .[/*:m:2vgkpqwn]
  • Jabing
    IMG00258-20100513-0015.jpg
    [/*:m:2vgkpqwn][/list:eek::2vgkpqwn]

    Quarantine Tank:
    • Hari ini dua L 6 sehat wal afiat, berenang gesit dan makan rakus.

      .[/*:m:2vgkpqwn]
    • 11.30 malam ditambahkan knee paralon 3” mengingat akan ada penghuni baru.
      IMG00248-20100512-2328.jpg


      .[/*:m:2vgkpqwn]
    • Ditambahkan Morish Idol dan Unicorn. Unicorn dan Morish Idol masuk dalam keadaan stress berat, badan unicorn udah pucat dan warna nya gak karuan, maka dari itu tidak dilakukan prosedur fresh water dip.
      IMG00250-20100512-2329.jpg

      Unicorn stress berat.[/*:m:2vgkpqwn]




    **mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Toba

Member
Update Kamis 13 Mei 2010:

Main Tank:
  • Skimmate mulai coklat pekat. Kemungkinan karena mulai ada biota yang hidup terutama anemon.
    IMG00279-20100513-2148.jpg


    .[/*:m:2ktumfyj]
  • Mulai coba-coba kasih makan clown pake Marine S. Lumayan mau makan, walau sedikit. Yang repotnya clown gak mau pergi jauh dari host-nya, jadi ngasih makannya harus diarahkan. Untung wavemaker ngarah ke anemon, pelet nya dilepas di atas WM, dan jadinya kayak nembakin makanan ke arah clown dan anemon, mereka tinggal nyambut aja.

    .[/*:m:2ktumfyj]
  • Anemon pasir bergeser sedikit dari tempatnya semula, agak kebelakang, menyender ke karang yang agak mencuat sedikit. Saya berharap dia gak pindah lebih jauh lagi. Dugaan gw karena pencahayaan cukup, arus cukup, ditambah clown membuatnya 'feels like home'.
    IMG00269-20100513-0608.jpg


    .[/*:m:2ktumfyj]
  • Coba kasih makan cumi buat anemon karpet.
    • Memberikan potongan cumi di badan / tentakel anemon. Langsung dipegang oleh anemon, tapi clown entah melindungi atau membersihkan, segera saja menarik dan membuang potongan cumi tersebut.

      .[/*:m:2ktumfyj]
    • Potongan cumi diberikan ke mulut anemon. Sepertinya sukses, tapi gak lama kemudian clown kembali membuang cumi tersebut. Usaha memberi cumi gue hentikan, lagian sepertinya cuminya sudah agak keras.[/*:m:2ktumfyj]

    .[/*:m:2ktumfyj]
  • Mengelem ulang seluruh sambungan kaca pada refugium tank, dan membiarkannya kering selama 24 jam ke depan.

    .[/*:m:2ktumfyj]
  • Hermit crab sudah mulai keliling-keliling cari makan.
    IMG00259-20100513-0605.jpg

    Mungkin nih hermit hasil dari pelatihan Dinas Pertamanan, liat aja hasil kerjanya di hari pertama :lol:
    [/*:m:2ktumfyj][/list:eek::2ktumfyj]

    Quarantine Tank:
    • Dicoba memberikan sawi putih, karena morish idol sudah makan sawi di penjualnya.

      .[/*:m:2ktumfyj]
    • Warna dua ikan baru sudah normal lagi.

      .[/*:m:2ktumfyj]
    • Morish karena tidak punya hiding place maka dia terlihat berenang normal.

      .[/*:m:2ktumfyj]
    • Unicorn masih ngumpet. Tapi warnanya sudah normal.

      .[/*:m:2ktumfyj]
    • Dua Letter 6 terlihat prima dan rakus. Masih juga becanda berenang sana-sini.[/*:m:2ktumfyj]





    **mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Toba

Member
Update Jum’at 14 Mei 2010:

Main Tank:
  • Anemon karpet tidak pindah lagi dari tempatnya, dan sudah mekar dengan baik.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Dua ekor clown semakin kompatibel dengan hostnya.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Clown sudah mau makan dengan rakus, hanya saja tidak mau mengejar makanan yang terlalu jauh dari host-nya.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Mau coba kasih udang buat anemon, tapi belum tau kapan.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Menyaring pasir lagi sebanyak 1 ember adukan semen dengan proses yang sama seperti sebelumnya. Karena diperkirakan bakal kurang.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Mulai mengumpulkan perlengkapan yang sekiranya diperlukan dalam perakitan refugium, seperti paralon dan lain sebagainya.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Jabing masih ngumpet di bawah karang.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Sore, air laut simpanan di dua jeriken di aerasi, untuk menaikkan PH. Persiapan untuk refugium.[/*:m:1gt67ex9]

Quarantine Tank:
  • Sawi putih terlihat sudah dimakan, tapi gak banyak.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Ketika dikasih pelet, morish terlihat mau coba-coba. Mungkin melihat lahapnya dua Leter six.

    .[/*:m:1gt67ex9]
  • Unicorn masih ngumpet kalo ngeliat orang.[/*:m:1gt67ex9]



**mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Toba

Member
Update Sabtu 15 Mei 2010:

Main Tank:
  • Penampakan pertama jabing, bengong dibawah karang besar menghadap muka main tank.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • 02.00 pagi. Pemasangan refugium, baru ada waktu jam segini. Ya ngerjain malam-malam lebih enak, tenang.
    • Dari kemarin sore, air laut simpanan di dua jeriken di aerasi, untuk menaikkan PH.

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Pengetesan refugium tank, dan sudah tidak ada kebocoran lagi.

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Merakit lampu, rumah lampu, kabel, dan colokannya. Kemudian di test dulu sebelum dipasang.
      [list:3l4eqf7t]
    • Pemasangan rumah lampu beserta kabelnya. Rumah lampu disekrup ke atas.

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Kabel disambung menggunakan terminal kemudian dibalut selotip hitam. Sedangkan kabel yang menjulur menuju sumber listrik, di tempel menggunakan double tape tebal, 2 kali.
      - Double tape ditempel ke kayu, 2 baris. Kemudian dikupas lapisan penutupnya.
      - Kabel ditempelkan pada double tape yang sudah menempel. Dan diberikan double tape lagi untuk menahan kabel tersebut. Lem double tape ketemu lemnya lagi dapat merekat sangat kuat. Yang dikhawatirkan adalah kekuatan sisi doble tape yang menempel ke kayu, untuk mengatasi hal ini dibuatlah dua baris double tape supaya saling mengimbangi dan mengurangi beban keduanya.

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Foto-foto:
      IMG00282-20100515-0558.jpg

      IMG00283-20100515-0559.jpg
      [/*:m:3l4eqf7t]

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Menandai batas 10 cm pada refugium tank dengan spidol.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Mulai memasukkan pasir ke dalam refugium tank, dan ternyata kurang 1 cm.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Ngayak pasir lagi sebanyak ½ ember adukan. Kali ini hanya dua kali proses. Tahap pertama yang tadinya 40 detik, dibuat 10 detik dengan 1 cup penuh. Dan tahap kedua jadi 5 detik dengan ½ cup. Kehalusan yang didapat tidak beda jauh dengan proses sebelumnya. Hanya saja ampasnya jadi lebih banyak.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Memasukkan refugium ke tempatnya. Mengisikan pasir sisanya.

    ***Mungkin ada yang bertanya bagaimana bisa mengangkat akuarium yang penuh pasir (berat, karena pasir halus jadinya lebih padat). Itu karena saya copot hambalan dari lemarinya. Langsung saya set di lantai, hambalan/penyangga tank, styrofoam, dan tanknya. Dengan begini bisa aman diangkat kemana-mana tanknya.[/*:m:3l4eqf7t]
  • Meratakan pasir.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Memasukkan air hingga 1 cm diatas permukaan DSB. Dengan cara air di siphon, dan diatas pasir diberikan piring untuk meredam air yang masuk biar gak ngacak-ngacak pasir. Cara ini berhasil baik, karena susunan pasir tidak berubah, dan air tidak begitu keruh, hanya beberapa pasir yang sangat halus terlihat mengambang di permukaan.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Kemudian menambahkan 1 mangkuk kecil pasir dari DSB tank lama yang terlihat sudah banyak cacing dan infauna nya. Pake mangkok supaya menjaga pasir tetap basah. Link cara memindahkan pasir dari DSB yang sudah established :
    IMG00281-20100515-0416.jpg

    Udah ditebalikin mangkoknya masih juga gak mau jatuh pasirnya, akhirnya dikerok dalam posisi mangkuk terbalik.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Menambahkan air hingga sebatas sock drat tempat keluarnya air.
    IMG00286-20100515-0559.jpg

    Sukur gak keruh airnya.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Memasang paralon ¾ untuk ekstensi pembuangan air ke sump, tanpa lem. Sementara ini air dialirkan ke chamber sump kedua, yaitu chamber skimmer. Supaya kalau ada kotor bisa langsung diskim.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Memasang pump untuk input air ke refugium di chamber ketiga sump (return pump) untuk mengalirkan air ke refugium melalui selang elastis.
    IMG00291-20100515-0602.jpg

    Lihat selang hitam yang di belakang.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • ’Meng-off-kan’ Auto top up, supaya ketika refugium diaktifkan, bisa diketahui berapa air laut yang berkurang karena dipompakan ke dalam refugium.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Mengaktifkan semuanya. Langsung diketahui air yang berkurang karena dipompakan ke dalam refugium, dan langsung ditambahkan sejumlah itu. Lampu dinyalakan, sebagai bagian dari testing.
    IMG00287-20100515-0600.jpg


    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Thanks god semuanya berjalan dengan baik, bahkan paralon yang disambungkan tanpa lem pun tidak bocor (dari beberapa kali main paralon, sepertinya kunci supaya tidak bocor walau tanpa lem adalah pemotongannya harus rapih rata, tidak miring-miring).

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Rencana ganti lampu phillips tornado 15 watt dengan lampu ulir megaman yang 10.000k[/*:m:3l4eqf7t][/list:eek::3l4eqf7t]

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Brown algae sepertinya tumbuh ke tahap berikutnya, sekarang tampak seperti mempunyai cabang seperti pohon. Kemungkinan karena kadar phospat yang tinggi. Sekarang ini saya masih pake air tanah buat top up nya, lagi ngumpulin duit buat beli mesin RO.
    IMG00311-20100515-1826.jpg

    Brown algae mulai memiliki ruas batang

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Clown semakin rakus makannya.

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Mulut anemon masih terlihat membuka sampai hari ini. Kenapa ya? Apa memang seperti ini anemon karpet. Sebab saya pernah baca (lupa dimana), bahwa mulut membuka adalah tanda-tanda anemon tidak sehat.
    IMG00321-20100515-1858.jpg


    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Dicoba memberikan makan pellet Marine S buat anemon. Dengan cara mengarahkan pipa yang untuk power head ke mulut anemon dan mengalirkan butiran pelet melalui pipa. Terlihat anemon bereaksi dengan menutup bagian mulutnya rapat-rapat, bahkan clown pun yang berusaha ‘masuk’ untuk mengambil pelet itu tidak dapat menembusnya. Sepertinya dimakan, semoga saja.

    IMG00318-20100515-1849.jpg

    Tampak depan. Menutup setelah diberikan pelet

    IMG00319-20100515-1849.jpg

    Tampak samping

    .[/*:m:3l4eqf7t]
  • Jam 10 malam. Setelah melihat air refugium jernih, dan saya test ammonia 0 mg/l (sera), saya pindahkan anggur hijau dan dua cacing kelapa ke dalam refugium. Dan lampu dinyalakan.
    IMG00324-20100515-2144.jpg

    IMG00325-20100515-2145.jpg
    [/*:m:3l4eqf7t][/list:eek::3l4eqf7t]

    *Pertanyaan:
    - Apakah cacing kelapa akan baik-baik saja kalau saya nyalakan lampu refugium 24/7 jam?
    - Kenapa mulut anemon karpet terbuka seperti itu?


    Quarantine Tank:
    • Morish ditemukan mati. Tidak jelas apa sebabnya, karena dari hari-hari sebelumnya tidak ada tank mate yang melakukan bully terhadapnya, dan diketahui juga sudah mau makan sawi. Apakah karena penangkapan menggunakan racun?
      IMG00294-20100515-1811.jpg


      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Ganti air sebanyak 30%

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Algae mulai terlihat di kaca tank karantina.

      .[/*:m:3l4eqf7t]
    • Unicorn masih sering ngumpet.
      IMG00328-20100516-1147.jpg
      [/*:m:3l4eqf7t]

    *Pertanyaan:
    - Betulkah Morish harus dipelihara lebih dari dua ekor (berkelompok), supaya dia tidak stress?




    **mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

ridwan

Member
menurut2 info2 yg pernah sy dengar sih , morrish idol klo ada bnyk lebih gampang untuk mkn.
dlu sy beli 3 skaligus, tetep aja koit seminggu an gt.
salah stu member kt keknya ada deh yg pernah beli morrish idol buaanyaakkk.. akhirnya yg servive cuma satu : :evil:
 

rocky

Active Member
morish merupakan salah satu ikan yang paling sulit hidup di sistem tertutup, almost impossible,,btw,ni trit jadi favorit saya karena seru lengkap cerita dan gambarnya, informatif dan rapih, mantap pak! :smt023 :smt023 semoga sukses ya kali ini, dah di jalur yang tepat,hehe :D :D
 

Toba

Member
@ridwan, ya memang morish ini terkenal sulit dirawat ya pak.

@Nossa, thanks dan salam kenal :)

@rocky, hmmm semakin menguatkan morish itu sulit dirawat :D thanks bro rocky, saya kira bakal sepi karena kepanjangan isinya. Tolong dipantau kalau ada yang salah atau gak tepat dari prosesnya saya ya, jangan sungkan :)

----

Ada beberapa hal yang lupa saya masukkan di update terakhir. Yaitu tentang konsep refugium yang saya impikan, dan kutipan-kutipan berkesan dari survey data DSB.

Konsep Refugium:
Konsep refugium yang akan saya buat adalah tempat yang khusus untuk mahluk-mahluk mikro, filter feeder dan makroalgae.

Tujuan utama dari refugium ini adalah untuk menjaga populasi dari mahluk-mahluk kecil ini, sehingga ketersediaan pakan alami selalu terjaga. Baik yang hidup didalam sedimen pasir maupun yang di permukaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibuatlah setting sebagai berikut:
  1. Tank terpisah baik dari sump dan main tank.[/*:m:23nyv6kd]
  2. Input air dari ruang return pump-nya sump dan output air dari refugium keluar ke depan suction return pump.[/*:m:23nyv6kd]
  3. DSB setinggi 10cm, dari pasir aragonite yang telah mengalami tiga kali proses saringan sehingga didapatkan butiran terhalus (kurang dari 1 mm).[/*:m:23nyv6kd]
  4. Penambahan pasir dari tank yang sudah running selama setahun di lapisan teratas DSB.[/*:m:23nyv6kd]
  5. Tidak mencuci pasir untuk DSB. Karena dari 2 kali apikasi DSB yang pernah saya lakukan (satu tanpa dicuci, dan satunya dicuci bersih dengan air tawar), yang menunjukkan tanda pertumbuhan infauna tercepat dan terbaik adalah yang tidak dicuci terlebih dulu.[/*:m:23nyv6kd]
  6. Penanaman makro algae dari jenis anggur hijau. Bertujuan baik sebagai filtrasi biologis (hususnya Nitrate) maupun sebagai tempat tinggal infauna.[/*:m:23nyv6kd]
  7. Tidak akan menambahkan mahluk-mahluk yang dapat menjadi predator bagi infauna (sand stirrer starfish, kuda laut, ikan-ikan benthic feeder, dll).[/*:m:23nyv6kd]
  8. Teknik pencahayaan reverse-daylight. Tujuannya menghemat listrik dan menangani fenomena penurunan PH di malam hari, dengan mengharapkan oksigen tambahan yang dihasilkan tumbuhan.[/*:m:23nyv6kd]

Kutipan-kutipan dari DSB:
  • TENTANG UKURAN PASIR:

    In all of my discussions about sand beds I have made a point of specifying one particular parameter, that of the average size of sediment particles in the sand bed. Why should this one factor be so important? The answer simply is that sediment particle sizes determine the acceptability of the sediment to the organisms. Perhaps an example might illustrate this statement better. One of the common amphipods found along the west coast of North America is a species called Rhepoxynius abronius . This small bug has been investigated in some detail as an organism to use to test the toxicity of sediments, has been found to prefer sediments of a specific particle size, 0.113 mm in diameter. If given a choice, it will move to and live in sediments of that one specific size, not sediments 0.110 mm nor sediments of 0.115 mm, but only of that one size. If individuals are experimentally confined to other sediment sizes, they neither live as long, nor reproduce as well, nor tolerate stressful conditions as do individuals kept at the optimum grain size (Ott, 1986).

    Most sediment-dwelling organisms appear to have similar precise preferences. However, most will also live at least marginally well in mixed-sediments with sizes around their optima, and most sediment particle size optima seem to be in the range of 0.050 to 0.200. Consequently I suggest a range averaging about 0.125 as a good compromise. It isn’t specifically the best for most infaunal species, but it will allow a diversity of species to live pretty well.

    Sumber : http://www.ronshimek.com/deep_sand_beds.html
    [/*:m:23nyv6kd]
  • The surface area for bacteria and microalgae in live rock or on other surfaces is insignificant compared to the area in a sand bed four or more inches in depth.

    Sumber : http://www.ronshimek.com/deep_sand_beds.html
    [/*:m:23nyv6kd]
  • Salah kaprah mengenai 'sifting / stirring the sand':

    Within a week, you should notice bubbles in the sediment next to the glass indicating the sand filter is working, within a couple weeks small tube traces should be visible in places in the sediments near the walls, and small bug populations should be evident. After a two week wait - and more time is desirable - fish may be added. UNDER NO CIRCUMSTANCES SHOULD YOU ADD "SAND-SIFTING" ANIMALS SUCH AS BURROWING SEA STARS OR SOME GOBIES. These animals are "sifting" the sediment to eat the sand critters that you need to have thrive. From this point, gradually add more animals up to the desired level.

    Sumber : http://www.ronshimek.com/deep_sand_beds.html
    [/*:m:23nyv6kd]
  • Masalah nyata dan masalah berdasarkan dugaan terhadap DSB:

    More imagined than real problems bedevil keepers of sand beds. The imagined problems are proposed by people who are ignorant of the sand bed dynamics. Among these imaginary problems are accumulations of hydrogen sulfide and detritus, and the need for sifting. Hydrogen sulfide will indeed be formed in the lowermost layers of a deep sand bed. It will NOT migrate up through the sediments to poison a tank. Hydrogen sulfide is an amazingly toxic gas, but that toxicity is exceeded by its pungent rotten-egg odor. The gas will have an exceptionally strong odor, and will seem overwhelming at levels well BELOW toxic amounts. If you can smell this stuff without it literally taking your breath away, it won't be at a harmful concentration. There is no real evidence to indicate that it may reach toxic levels in a deep sand bed.

    Detritus build up in the sediment is another non-problem. If the sediment fauna is thriving, there will be a slight build up of fine detritus while the rest will be processed by the infauna. The final imaginary problem, the presumed need for sifting in a healthy sand bed, simply does not exist. Small organism movements "sift" the sand sufficiently. Any other sifting of a healthy bed will cause serious harm.

    Sand beds recycle materials and export many of the excess nutrients in an aquarium. Some excess nutrients are mobilized by becoming soluble through metabolic processes and need to be exported either as harvestable macroalgae or animals, grown in the main tank or a sump.

    The only real problem with a sand bed is the reduction in diversity as the bed ages. This is caused by extinction and replacement problems because the volume of our beds is simply too small for some species to generate self-sustaining populations. This is remedied, by purchasing a detritivore or recharge kit or two every year or so to give a boost to the fauna.

    Sumber : http://www.ronshimek.com/deep_sand_beds.html
    [/*:m:23nyv6kd]
 

Toba

Member
Update Minggu 16 Mei 2010:

Main Tank:
  • Hari ini coba kasih makan anemone lagi pake pelet. Ada hal aneh terjadi. Kali ini anemon tidak menutup seperti sebelumnya, tapi mengeluarkan gelembung dari mulutnya. Dan kali ini kamera siap sedia:
    • IMG00353-20100516-1659.jpg

      Clown sibuk 'membersihkan' daerah sekitar mulut anemon dari pelet-pelet.[/*:m:253nqp23]
    • IMG00354-20100516-1659.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00356-20100516-1700.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00357-20100516-1700.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00358-20100516-1701.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00359-20100516-1701.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00361-20100516-1703.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00362-20100516-1703.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00363-20100516-1703.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00364-20100516-1704.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00379-20100516-1707.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00380-20100516-1707.jpg

      Clown secara bergantian menyingkirkan pelet dari mulut anemon. Sepertinya mau dimakan, tapi akhirnya dibuang juga.[/*:m:253nqp23]
    • IMG00381-20100516-1707.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00382-20100516-1709.jpg

      Sebagian pelet yang tidak sempat di obrak-abrik clown, setelah 'disatukan' oleh lendir anemon, nempel di gelembung yang bagi gue terlihat seperti 'lidah'nya. Dan perlahan-lahan masuk ke dalam.[/*:m:253nqp23]
    • IMG00383-20100516-1710.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00384-20100516-1710.jpg
      [/*:m:253nqp23]
    • IMG00385-20100516-1711.jpg

      Pada akhirnya menyusut, dan sepertinya sedikit sekali pelet yang masuk ke mulutnya, atau tidak ada sama sekali. [/*:m:253nqp23]

    .[/*:m:253nqp23]
  • Jabing baru terlihat keliling-keliling, entah nyari makan atau kenapa. Pertama terlihat mengambang di antara dua gugusan karang, baru abis itu dia berenang kesana-kemari.
    IMG00345-20100516-1444.jpg

    Bengong ditengah-tengah

    IMG00347-20100516-1444.jpg

    Mulai 'lari-larian' ke pojok.
    IMG00348-20100516-1444.jpg

    Bener namanya jabing kuning?

    .[/*:m:253nqp23]
  • Perkembangan Refugium menarik. Lampu phillips tornado 15W daylight dari awal gak pernah mati:
    • Saya baru ngeh ternyata di batu anggur hijau terdapat beberapa polyp, tapi gak tau namanya. Hari ini baru terlihat mekar. Entah bisa hidup lama apa nggak dengan pencahayaan refugium yang seadanya.
      IMG00339-20100516-1350%282%29.jpg

      Gambar keseluruhan, keterangan lihat di gambar-gambar bawah.
      IMG00335-20100516-1349.jpg

      Inzet kotak A.
      IMG00336-20100516-1349.jpg

      Inzet kotak B.
      IMG00339-20100516-1350%20cropped.jpg

      Inzet Lingkaran kuning. Bagian rumput anggur yang sudah mati, kemungkinan ketika ditaroh di tank lama, karena pencahayaan yang tidak memadai.

      .[/*:m:253nqp23]
    • Membersihkan bagian-bagian anggur hijau yang sudah mati. Dan merapihkan batang-batangnya yang semrawut.
      IMG00340-20100516-1353.jpg

      Buruk gak efeknya kalo bagian-bagian yang mati itu dibiarkan begitu saja?[/*:m:253nqp23]
    [/*:m:253nqp23][/list:eek::253nqp23]

    Quarantine Tank:
    • Unicorn mulai sering muncul ketimbang ngumpet. Juga mulai mau makan, tapi masih kalah gesit sama L 6. Dia juga gak mau ngambil makanan yang udah jatuh di dasar tank.[/*:m:253nqp23]




    **mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Toba

Member
Update Senin 17 Mei 2010:

Main Tank:
  • Hari ini jabing makin sering keluar dari batu, mungkin sudah mulai merasa lapar dan terbiasa dengan lingkungan. Waktu saya kasih makan clown dengan pelet, terlihat jabing juga ikut memakan pelet yang nyasar ke wilayahnya. Dan lama kelamaan menyusuri pelet-pelet yang jatuh di pasir. Kasian, badannya keliatan langsing.
    IMG00392-20100517-1326.jpg


    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Anemon karpet sedikit bergerak lagi ke karang yang mencuat di sampingnya. Jadi model menempelnya mulai semi-vertikal. Tentakelnya tetap mekar, dan karena kaki lengketnya terhimpit, dia agak memanjangkan badannya.
    IMG00391-20100517-1324.jpg

    Apa dia memang sukanya nempel secara vertikal ya?

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Sempet nyariin hermit crab kemana, ternyata sudah naik-naik ke atas karang. Dan saya heran melihat ada karang yang kemarin algaenya coklat pekat alias tebal, sekarang mulai gundul algaenya. Curiga terbesar adalah itu kerjaannya si hermit :lol:
    IMG00395-20100517-1424.jpg

    IMG00396-20100517-1424.jpg

    Diliat dari TKP nya, sepertinya dia sempat kena tentakel anemon, makanya mundur lagi :lol:

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Bintang laut pasir beberapa kali muncul ke permukaan. Tapi tidak sampai betul-betul terekspos seperti kemarin. Kenapa ya?

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Mahluk kecil seperti UFO itu (liat disini), muncul, 2 ekor nempel di kaca. Gara berenangnya seperti ubur-ubur, apakah ini ubur-ubur? Dan melihat kesempatan ini, langsung saja saya serok dua mahluk itu, dan dipindahkan ke refugium. Sampe refugium dia berenang-renang keliling, dan saya gak tau lagi kemana dia perginya.

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Minat terbesar saya kali ini pada refugium, karena baru kali ini punya refugium, dan sebelum-sebelumnya selalu gagal melihara anggur hijau ataupun tanaman lainnya.
    • Siang ini, begitu liat refugium, saya menemukan seekor snail mungil di ujung batang anggur hijau, sebesar 1/3 ujung kelingking. Sayang kamera gak siap, dan doi keburu keliling ke dalam rimbunnya anggur hijau. Yang jelas itu snail, bukan jenis hermit. Diliat dari tempurungnya semodel keong macan.

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Penampakan rumput anggur hijau ini terlihat hijau segar. Sebab pengalaman sebelumnya, baru beberapa hari juga sudah banyak batangnya yang menguning dan rontok. Mungkin karena waktu itu di main tank, arus lebih kuat dan lampu masih pake T8, jaraknya jauh pula.
      IMG00398-20100517-1444.jpg


      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Dari pengamatan lebih lanjut, sepertinya anggur hijau begitu ditempatkan di refugium jadi jauh lebih sehat. Terlihat dari tunas-tunasnya dan batang-batangnya yang mencuat tegak ke atas ke arah cahaya.
      IMG00398-20100517-1444.jpg

      tunas-tunas tegak ke atas.
      IMG00399-20100517-1444.jpg

      sisi kanan (dari viewer)
      IMG00400-20100517-1445.jpg

      sisi kiri (dari viewer)

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Dari batang-batang yang polos, terlihat banyak serabut-serabut putih yang seperti keluar dari batangnya tersebut. Posisinya ada yang di bawah atau mencuat ke atas. Apakah ini akarnya, atau tunas batang yang baru?
      IMG00401-20100517-1445.jpg

      IMG00402-20100517-1445.jpg

      Serabut. Apakah itu akar atau tunas baru?

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Ternyata batu anggur hijau ini terdiri dari dua batu, yang awalnya menempel karena adanya sponge yang tumbuh di batu tersebut. Dan begitu dipindahkan/diangkat, sponge nya terpecah. Ada satu batu yang hampir lepas seluruhnya dari rumput anggur, hanya beberapa akarnya masih menempel pada sponge di batu tersebut. Ini saya biarkan karena takut mengganggu pertumbuhan anggur hijau (lihat gambar Inzet A pada update tanggal 16). Apakah sebaiknya dilepas saja?

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Membersihkan lagi batang-batang/daun yang sudah mati dari kumpulan rumput anggur yang sehat.
      IMG00403-20100517-1445.jpg


      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Rencananya mau terus coba pakai philip tornado daylight 15w ini sampai 1 minggu/10 harian. Baru kemudian coba pake megaman yang 10k. Atau ada saran tentang durasi percobaan penggunaan lampu untuk refugium ini?[/*:m:2zwelzxr]

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Mencari turbo snail dan jabing glodok untuk mengontrol algae.

    .[/*:m:2zwelzxr]
  • Mempertimbangkan menggunakan 'Cryptic Zone Filtration' pake drum plastik yang gede, sekalian nambah volume air. Tapi sepertinya tidak dalam waktu dekat, CD aja belum mature.[/*:m:2zwelzxr][/list:eek::2zwelzxr]


    Quarantine Tank:
    • Pagi ini buka penutup tank karantina, dan mendapat pemandangan yang menyenangkan. Dua ekor Letter six langsung ngumpul mendekati permukaan, mengharap minta makan :smt007 Walau masih suka kaget dan langsung ngumpet. Mereka makan sangat-sangat lahap dan berenang dengan aktif, contoh yang baik buat unicorn.

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Unicorn mulai sering menampakkan diri, dan sudah lebih berusaha mengejar pelet, walau masih kalah oleh rakusnya L 6.

      .[/*:m:2zwelzxr]
    • Mempertimbangkan untuk mengakhiri masa karantina L6 menjadi 21 hari, yang mana itu akan jatuh pada hari kamis besok. Karena dikatakan daur hidup cryptocaryon dan amyloodinum adalah 3 minggu atau 21 hari, hanya saja amannya dilebihkan dari itu, untuk melihat apakah masih ada benih penyakit yang tersisa.[/*:m:2zwelzxr]



    **mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Tim Air Laut Alami

    Votes: 6 54.5%
  • Tim ASW

    Votes: 5 45.5%

Forum statistics

Threads
7,175
Messages
197,386
Members
10,708
Latest member
Mulyadi
Top