Aerator Chamber

reef

Administrator
Staff member
Saya memiliki sedikit ide untuk membantu menstabilise Ph di dalam akuarium kita. (bagi yang tidak memiliki protein skimmer). Caranya mudah sekali, hanya dengan membuat 1 sekat khusus di sump untuk menjadi tempat aeration. Tentunya sekat yang saya maksud ini harus diletakkan setelah media-media filtrasi, sebelum air dikembalikan ke dalam akuarium. Dengan begini, menurut saya Ph di dalam aquarium bisa lebih stable.

Dalam hal ini tentunya turnover air anda sangat berperan penting, dan juga tingkat aerationnya pun akan menjadi faktor besar.

Bagaimana menurut anda? apa bisa efektif?
 

ef_med2001

New Member
menurut sy jika menggunakan aerator akan sedikit berisiko untuk timbulnya microbubles di main display, yang tentunya akan berefek buruk terhadap coral
 

reef

Administrator
Staff member
Js said:
mana lbh baik pake aerator ato drip kalk?

Pak Js,

Kalau menurut saya tentu drip kalk jauh lebih baik, selain lebih efektif kalk juga membantu supplement calcium. Tetapi kadang-kadang ada juga hobbyist yang tidak sempat untuk menyiapkan drip kalk. Nah dalam situasi seperti ini, aerator bisa menjadi penggantinya. Aerator tidak membutuhkan banyak maintenance dan mudah untuk digunakannya.

ef_med2001 said:
menurut sy jika menggunakan aerator akan sedikit berisiko untuk timbulnya microbubles di main display, yang tentunya akan berefek buruk terhadap coral

Pak ef_med2001,

Betul sekali, memang microbubbles di main display bisa buat coral tidak mau mengembang. Tetapi kalau kita bisa menciptakan aeration chamber yang terisolasi dengan baik, mungkin bisa mencegah microbubbles. Salah satu solusinya adalah dengan penggunaan kapas/busa sebelum memasuki sekat untuk pengembalian air ke dalam main display. Dengan begitu, bubble-bubblenya tidak bisa melewati aerator chamber.

Bagaimana pendapat anda?

Skemanya menyusul ya Pak. Akan saya usahakan secepatnya. :)

Terima kasih
 

Js

Active Member
reef said:
Js said:
mana lbh baik pake aerator ato drip kalk?

Pak Js,

Kalau menurut saya tentu drip kalk jauh lebih baik, selain lebih efektif kalk juga membantu supplement calcium. Tetapi kadang-kadang ada juga hobbyist yang tidak sempat untuk menyiapkan drip kalk. Nah dalam situasi seperti ini, aerator bisa menjadi penggantinya. Aerator tidak membutuhkan banyak maintenance dan mudah untuk digunakannya.

ef_med2001 said:
menurut sy jika menggunakan aerator akan sedikit berisiko untuk timbulnya microbubles di main display, yang tentunya akan berefek buruk terhadap coral

Pak ef_med2001,

Betul sekali, memang microbubbles di main display bisa buat coral tidak mau mengembang. Tetapi kalau kita bisa menciptakan aeration chamber yang terisolasi dengan baik, mungkin bisa mencegah microbubbles. Salah satu solusinya adalah dengan penggunaan kapas/busa sebelum memasuki sekat untuk pengembalian air ke dalam main display. Dengan begitu, bubble-bubblenya tidak bisa melewati aerator chamber.

Bagaimana pendapat anda?

Skemanya menyusul ya Pak. Akan saya usahakan secepatnya. :)

Terima kasih

reef,
penggunaan aerator konstan ato cuma saat malam sj yg ph memang rentan turun?
apakah penggunaan kalk & aerator bisa digunakan pada saat bersamaan? , tentunya di tempat terpisah.
 

Adrianto

New Member
Berdasar pengalaman saya di Aqua besar, meskipun sudah menggunakan skimmer powerful jika bioload cukup tinggi maka pH tetap akan turun di malam/pagi hari.

Salah satu cara yang paling efficient adalah dengan drip kalkwasser.
Bahkan penambahan langsung kalk (tanpa di drip) asalkan tidak melebihi 5 gram / 400 liter volum aqua tidak menyebabkan pH spike.

Selain Kalkwasser, Aquarium tanpa skimmer, pH bisa di stabilise dengan menggunakan refugium macro algae dng reverse illumination.

Happy reefing
 

Js

Active Member
Adrianto said:
Berdasar pengalaman saya di Aqua besar, meskipun sudah menggunakan skimmer powerful jika bioload cukup tinggi maka pH tetap akan turun di malam/pagi hari.

Salah satu cara yang paling efficient adalah dengan drip kalkwasser.
Bahkan penambahan langsung kalk (tanpa di drip) asalkan tidak melebihi 5 gram / 400 liter volum aqua tidak menyebabkan pH spike.

Selain Kalkwasser, Aquarium tanpa skimmer, pH bisa di stabilise dengan menggunakan refugium macro algae dng reverse illumination.


Btl tuh pa, teman sy tank size 200x80x80, trouble sekali dgn phnya, padahal sumpnya sdh byk macro alganya.
drip tadinya memang cuma mlm hari, skrg harus drip pagi dan malam.

apakah lighting juga mempengaruhi?
 

reef

Administrator
Staff member
Berarti penggunaan aerator chamber ini tidak dapat digunakan untuk aquarium yang memiliki bio load tinggi. Jika memang bio loadnya tinggi, ada baiknya untuk langsung menggunakan protein skimmer(sekalian mengangkat waste) dan tambahkan drip kalk.

:idea: saya baru teringat! turnover ratenya air juga menjadi suatu faktor jika mengandalkan aerator chamber/protein skimmer untuk membantu menstabilkan Ph.

Rules of Thumb, protein skimmer yang baik adalah jika pump untuk protein skimmer tersebut memiliki kapasitas (Litre/Hour) yang sesuai dengan aquariumnya. Jadi jika aquarium anda 400L, ada baiknya jika anda memilih protein skimmer dengan pump 400L/H. Dengan begitu dalam 1 jam seluruh air dari tank anda akan memasuki (aerator chamber/protein skimmer) untuk diberikan aeration. Bahkan bisa lebih baik lagi jika protein skimmer yang anda pilih memiliki pump 2 atau beberapa kali lipat dari pada volume air aquarium anda.

Bagaimana Pak Adrianto dan Pak Js? apa ini bisa membantu lebih menstabilkan Ph? Mungkin untuk aquarium bioload tinggi masih belum bisa, tanpa bantuan dari drip kalk. Tetapi dengan aquarium yang ber-bio load rendah?
 

Adrianto

New Member
Btl tuh pa, teman sy tank size 200x80x80, trouble sekali dgn phnya, padahal sumpnya sdh byk macro alganya.
drip tadinya memang cuma mlm hari, skrg harus drip pagi dan malam.

apakah lighting juga mempengaruhi?

1. Coba dengan menyalakan lighting 40W di Sump selama 24 jam terus menerus
2. Jika pH dibawah 8, sekitar 6-8 jam setelah lampu mati, diberikan 1 sendok teh kalk powder dicampur air tawar 1 liter. Di tuang langsung ke sump filter.

Drip kadang2 kurang powerfull untuk menaikkan pH karena cairan yg di drip adalah caian bening. Jika anda langsung mencampur 1 sdt kalk powder dengan air tawar, maka ini jauh lebih kuat untuk menstabilkan pH.

5 gram kalk powder / 400 liter aquarium tidak akan menaikkan pH lebih dari 8.4. Lebih amannya gunakan 1 sdt per 1000 liter aquarium saja.

Saya sudah praktekan di Aquarium saya, dan pH nya stabil di 8.1 - 8.4
 

Js

Active Member
kurang effective mengandalkan skimmer utk ph, maslahnya reefer indo msh blm bener bener memperhatikan kegunaan alat yg 1 ini, krn harganya yg lumayan mahal utk yg bgs.
harusnya memang pakasitas skim 3 ato lbh x kapasitas L tank.
sy pernah baca artikel di Rc, ada 1 org punya masalah dgn Phnya, padahal reefer tau, di luar, CR & KR sdh alat standard bagi mereka, tapi phnya tdk bisa stabil di 8.3 ato 84, ternyata maslahnya di punya ruang sump tdk ada pertukaran udara, setelah dia buka jendela ato pake exhaust fan phnya bgs bisa stabil di 8.4. boleh di tes..
 

Adrianto

New Member
Js said:
kurang effective mengandalkan skimmer utk ph, maslahnya reefer indo msh blm bener bener memperhatikan kegunaan alat yg 1 ini, krn harganya yg lumayan mahal utk yg bgs.
harusnya memang pakasitas skim 3 ato lbh x kapasitas L tank.
sy pernah baca artikel di Rc, ada 1 org punya masalah dgn Phnya, padahal reefer tau, di luar, CR & KR sdh alat standard bagi mereka, tapi phnya tdk bisa stabil di 8.3 ato 84, ternyata maslahnya di punya ruang sump tdk ada pertukaran udara, setelah dia buka jendela ato pake exhaust fan phnya bgs bisa stabil di 8.4. boleh di tes..

Betul sekali pak JS, turunnya pH disebabkan kandungan CO2 didalam air. Jadi bisa jadi skimmer yg lokasinya di dalam cabinet tertutup bisa menyebabkan pH turun karena CO2 terlarut naik.

Kebetulan saya menggunakan external skimmer yg saya letakkan di luar cabinet, jadi pertukaran udara jadi lancar. Meskipun demikian karena bioload saya sangat tinggi, pH juga masih turun ke 8.1 di pagi hari. Jadi saya selalu drip kalkwasser lewat kalkreactor dan top off system. Sehari bisa habis 12 liter.
 

oland26n1

Active Member
reef said:
Js said:
mana lbh baik pake aerator ato drip kalk?

Pak Js,

Kalau menurut saya tentu drip kalk jauh lebih baik, selain lebih efektif kalk juga membantu supplement calcium. Tetapi kadang-kadang ada juga hobbyist yang tidak sempat untuk menyiapkan drip kalk. Nah dalam situasi seperti ini, aerator bisa menjadi penggantinya. Aerator tidak membutuhkan banyak maintenance dan mudah untuk digunakannya.

ef_med2001 said:
menurut sy jika menggunakan aerator akan sedikit berisiko untuk timbulnya microbubles di main display, yang tentunya akan berefek buruk terhadap coral

Pak ef_med2001,

Betul sekali, memang microbubbles di main display bisa buat coral tidak mau mengembang. Tetapi kalau kita bisa menciptakan aeration chamber yang terisolasi dengan baik, mungkin bisa mencegah microbubbles. Salah satu solusinya adalah dengan penggunaan kapas/busa sebelum memasuki sekat untuk pengembalian air ke dalam main display. Dengan begitu, bubble-bubblenya tidak bisa melewati aerator chamber.

Bagaimana pendapat anda?

Skemanya menyusul ya Pak. Akan saya usahakan secepatnya. :)

Terima kasih

Sorry nih klo agak telat, tapi gue mau tanya tentang microbubbles.
Apa effect microbubble membuat koral kita mati?
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,151
Messages
197,235
Members
10,596
Latest member
ericohuang
Top