yg dikatakan bung juniz betul smua...
jadi konsepnya sederhana
>> kontainer isi air RO/air AC + 12 sendok teh kalsium bubuk
>> pompanya pake yg 1000l/h buat ngaduk2 nih kalkwaser, disamping itu juga dipake nge-drip kalsiumnya ke sump. (jadi alat utamanya cuma dua, containder dan pompa 1000l/h. alat pendukungnya air valve dan selang. udah...ga pake apa2 lagi)
untuk membuatnya menjadi auto (maksudnya pump-nya auto on/off), diapain caranya bro? jelasin dong...
pompanya ga perlu otomatis on-off (tidak perlu secanggih itu, saya bisanya bikin yg sederhana2 saja), jadi hanya dikira-kira saja. jadi sump saya garisin per cm. misalnya sirkulasi sump berjalan dengan baik / di-seting dgn ketinggian air 35 cm. kalo lebih dari 35, sumpnya terancam luber, tapi kalo kurang dari 35 rumput asemnya ga bisa ngembang tinggi karena airnya terlalu rendah. nah, setelah bikin pake cara diatas, mula2 diset 2 tetes/detik. ditunggu hasilnya selama 24 jam, kalo ternyata dengan penambahan 2 tetes / detik tidak bisa mengalahkan jumlah penguapan di sump, maka dinaikkan tetesannya menjadi 3-4 tetes / detik. begitu seterusnya... cara menghitung tetesan ini juga penting, anda pake stopwatch handphone, terus hitungnya per 10 tetes. jadi misalnya anda pinginnya diset 2 tetes / detik, maka dalam 10 tetes, stopwatch harus menunjukkan waktu 5 detik. kalo di stopwatch menunjukkan angka lima koma sekian, sekian boleh2 saja, tapi kalo sudah menunjukkan angka 6 tidak boleh, meskipun hanya satu angka dibelakang koma. 5,9 lebih baik daripada 6,1.
pak mahen, itu pompanya untuk apa....?trus top upnya diarahin kemana apakah ke aquarium atau ke sump...masih bingung juga nig...isi kontainer apa aja apakah air laut atau air RO?
fungsi pompa disini ada 2, yaitu :
1. pompanya digunakan untuk mengaduk kalkwaser selama 5-6 jam (kalo saya biasanya bikin kalkwaser habis sholat magrib diaduk sampai jam 10an sebelum tidur, terus diendapkan sampai pagi. keesokan harinya baru saya drip lagi)
2. pompanya berfungsi untuk memindahkan / mengalirkan air dari container ke sump yg menggunakan selang aerator dan ujungnya dikasi air velve....
pompa kan mempunyai 3 lubang, yaitu lubang masuk (inlet), lubang keluar (outlet), dan lubang masuknya udara (airlet, yang mentil kecil kaya pentil sepeda motor itu). disaat proses pengadukan outletnya dibuka, airlet-nya ditutup, karena dalam pengadukan kalkwaser tidak boleh tercampur dengan udara, kalo tercampur akan mengurangi kadar kalsium yg ada di air. sedangkan pada proses auto top off-nya sendiri, outletnya ditutup airletnya dibuka... jadi air akan mengalir melalui airlet. pompanya cukup menggunakan 1000l/h harganya juga cukup murah, hanya 20rb,kalo pompa yg lebih besar tidak disarankan, karena bisa2 endapan kalkwaser ikut tersedot ke sump (saya pernah coba pake resun 3800 yg 2000l/h, hasilnya banyak endapan yg masuk ke sump). kalo ini terjadi gawat!! berbahaya bagi penghuni aquarium. bisa pada koit karena ph-nya meningkat tajam.
berarti kontainernya kita bolongin ya pak untuk tempat air valvenya, air valvenya bisa diganti dengan keran plastik ga ya pak, berarti posisi kontainer harus lebih tinggi dari sump ya pak?
kontainernya jangan dibolongin, eman mbak, mahal... air velve itu memang bentuknya seperti keran dan terbuat dari plastik, biasanya warnanya kuning... tapi bukan seperti keran2 yg dikamar mandi?? wndy dah tau bentuknya airvelve belom? kalo belom nanti saya fotokan... posisi kontainer juga ga perlu lebih tinggi, karena airnya dialirkan menggunakan pompa 1000l/h tadi.
ini foto sistem yg saya gunakan, mungkin bisa membantu...