Toba
Member
Ini adalah diary nya tank saya yang berukuran 100x50x50. Udah pengen ganti, tapi belum cukup dana. Sebelumnya saya peringatkan, posting ini akan jadi panjang, karena ini ya... diary Jadi harap maklum, kalo kata bule ’bear with me’.
Sebetulnya malu saya posting re-setup tank ini. Karena kegagalan yang terjadi adalah karena kebodohan saya tidak mengikuti tumpukan saran dan pengalaman yang tiap saat saya baca di forum ini maupun di sumber lainnya di internet. Dan sekarang saya post agar bisa dapat bantuan ilmu lagi dari teman-teman disini, karena bacaan dengan pengalaman kadang beda.
So the story goes....
Aslinya tank ini sudah berjalan hampir setahun yang lalu, sekitar dua bulan setelah gabung disini.
Langsung saja dibantai (pengakuan dosa dulu ya), kesalahan fatal yang saya lakukan adalaaaah:
1. Selalu merusak ritme cycling. Punya 2 tank, dan dua-duanya cuma cycling seminggu.
2. NEVER QUARANTINE new fish(es). Penyakit ikan adalah langganan saya.
3. Menambahkan biota tanpa perhitungan, baik dari segi jumlah maupun rentang waktu antar penambahan biota.
4. Seenaknya menambahkan koral tanpa mengerti bahwa yang dibeli itu sps atau lps.
5. Tidak mengindahkan kekuatan lampu yang dipakai, actinic bekas juga dibeli (gak jelas berapa umurnya).
6. Membiarkan ikan yang sakit didalam main tank (mostly to death, and bring the others too ( ).
7. Tidak menjaga kualitas air dengan baik. Nitrat selalu diatas 50, sering over calcium yang menewaskan koral secara massal. Detritrus numpuk.
8. Terjebak memelihara ikan yang tidak kompatibel. Bahkan ada yang berantem selama 5 hari mempertahankan wilayah sampe dua-duanya mati karena sakit. Yang ini begonya masih suka aja ketipu pedagang ikan, yang pas saya laporan kejadiannya cuma diam seribu bahasa.
9. Mengulangi kesalahan dari poin satu hingga akhir berkali-kali.
Ok, saya rasa saya pantas mempermalukan diri di depan hadirin pecinta biota laut atas kesalahan-kesalahan besar saya. Dan saya meminta maaf kepada seluruh biota yang saya perlakukan dengan tidak layak..... :roll: :roll:
Sejarah:
a. Awal punya cycling cuma seminggu, langsung dikasih ikan lebih dari 5 (selanjutnya baca list kesalahan saya diatas)
b. Terjadi 3 kali wipe-out:
b.1. Mati lampu, anemon clown pindah ke wave maker tanpa diketahui. Begitu nyala, matilah dia, semua ikan mati, sisa 1 ekor clownfish.
b.2. Over calcium+kualitas ganti air yang buruk (toko yang tidak jujur), semua coral mati satu persatu, ditambah semua ikan kena cryptocaryon, dan mati semua juga ikannya.
b.3. Separuh ikan mati, karena ternyata salah setting automatic feeder, sehingga alatnya gak jalan karena salah setting itu. Setelah seminggu baru ketauan.
b.3. Lampu (2 actinic, 1 phillips daylight) korsleting. Dan dibiarkan saja tank dalam gelap. 3 hari pertama koral mati semua (dah lupa lps ato sps), 3 hari berikutnya ikan-ikan mulai ikut mati. Begitu ikan mati semua, air dibiarkan begitu saja (tanpa ada bangkai yang diangkat) selama beberapa bulan dalam keadaan demikian. Sampai 6 bulan kemudian (saat ini) di re-cycling kembali.
Dalam kondisi setelah ikan dan koral mati semua yang terakhir, akuarium dibiarkan tanpa ada bangkai yang diangkat, dan tidak tersirkulasi. Otomatis oksigen habis, dan semua yang hidup pun mati, hampir sepuluh (yang kelihatan) bangkai kepiting terlihat mengambang. Tapi tidak ada bau sama sekali. Detritrus semakin meningkat jumlahnya.
Foto-foto yang lama:
Recovering from death:
Setelah saya lepas dari trauma kebodohan di marine tank. Saya coba kumpulkan lagi peralatan yang ada, dan mendata apa yang seharusnya ada. Selain peralatan hal lain yang saya persiapkan adalah mental. Sebuah kutipan dari tulisan yang saya lupa judulnya berbunyi ”This is a long-term commitment hobby”, menyadarkan saya tentang bagaimana seharusnya mental seorang hobiis saltwater, bersabar dan tidak tergesa-gesa.
Spesifikasi:
- Main tank. 100x50x50
- Sump 40x40x40
- Return pump, 3000ltr/hour
- Lampu T5HO @39wx2.
- Fan AC x2 (in and out)
- Air yang masuk ke sump di filter dengan busa filter dan kotak filter akuarium biasa. Ditambah carbon active.
- Wave maker resun mini.
- DIY auto top off akua galon.
- DIY Coil Denitrator pvc pipe
- DIY skimmer
- Tester: Amonia (sera), nitrit(sera), nitrat(sera), ph(sera), ph(Tetra), phospat (sera), calcium(sera).
Foto-foto Persiapan dan Perlengkapan:
Hood dijadiin pusat elektrikal. Dengan pertimbangan kalo bersih-bersih gede-gedean, cukup kabel ke source yang dicabut, dan hood dicopot. Yang lagi duduk bukan gue
Hood ditambah kipas AC yang berhembus ke dalam dan keluar untuk sirkulasi udara sekaligus pendingin.
Hood dalam kondisi terpasang
Hood dibuka. Bodohnya, setelah jadi baru kepikiran, kenapa nggak depannya aja yang bisa kebuka, jadi gak mesti di 'dongkrak' begini :lol:
The Diary:
Bulat sudah, untuk saat ini saya merencanakan tank ini untuk ikan; FOWLR. Selain melihat segi perawatan yang lebih simpel, ini juga bisa buat hiburan anak dirumah.
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam menghidupkan kembali tank ini adalah membersihkan kotoran-kotoran yang jelas terlihat, tulang belulang ikan, bangkai kepiting, karang yang mati, detritrus. Setelah itu saya sirkulasikan kembali airnya. Masih tanpa lampu, karena rencana saya bulat pakai T5 HO, dan saat itu masih cari ballastnya (lampunya dah punya). Sempat dapet ballast di kartini, tapi ballast T5 biasa yang 40 watt, hasilnya bisa ditebak, gak nyala
Setelah seminggu pertama saya angkat semua karang-karang rockwork nya, untuk di rescape kembali. Masih ditemukan beberapa koloni kecil coraline algae. Saya potong-potong karangnya, dan buat rockwork yang lebih simpel dan minimalis. Masih tanpa lampu. Di minggu ini saya sudah membuat hood tambahan untuk tempat lampu+fan+elektrikal. Jadi semua colokan diatas hood, mengingat ada anak kecil di rumah. Dari sebelumnya udah beli purple up buat bantu ngidupin lagi LR. Purple up saya beri 1 tutup setiap hari, sesuai dosing dari produsen.
Masuk minggu ketiga saya memesan ballast dari Pak Santo. Besokannya udah sampai tuh ballast, maka dimulailah perakitan hood tersebut. Satu hal yang belum terwujud di tahap ini –sampai saat ini- adalah pemasangan ELCB dan MCB. Karena saya udah pernah kesetrum, dan udah pernah sampe pingsan jatoh dari akuarium. Lampu mulai nyala dari jam 10-05 sore. Karang mati mulai menandakan bintik-bintik ungu / pink.
Pemasangan ini salah kata Pak Santo (via mail), harusnya pake kabel yang batangan.
Akhirnya terang juga. Rockwork minimalis, setingan buat ikan.
Masuk minggu keempat mulai testing air. Nitrit 0, Nitrat 50, PH 8,4. Setelah hood yang berisi fan dipasang, suhu air 28 (jarang banget 29), walau suhu ruangan 31. Saat ini juga install wave maker mini dari resun. Install PH controller model pinpoint merk cina. PH controller ini 2 minggu sekali musti kalibrasi. PH controller menunjukkan 8,3, hasil test pake Tetra 8,4.
Kipas cukup membantu, suhu ruang 31, suhu tank stabil di 28
Minggu keenam Algae bloom. Ini masih terjadi sampai sekarang. Any suggestion how to face algae bloom????
Permulaan algae bloom - di pasir dan karang
Bagian yang tak terjangkit
Minggu ketujuh ganti air 20% sambil siphon lumut yang ada di pasir. Dosing purple up dihentikan karena kalsium terdeteksi hingga 500ppm (sera). Bikin coil denitrator pake pvc. Gw posting juga di forum ini disini.
Minggu ini juga beli tank karantina kapasitas 29ltr. Hanging filter jebo. 2 letter six, dan 1 angel Kennedy. Kenapa bareng, karena bingung tank karantina perlu di cycling atau nggak, jadi ambil keputusan berdasarkan ingatan pernah ada yang bilang di forum, gak perlu. Dan setelah baca-baca lagi, ternyata sebenernya perlu juga, jadi harusnya pas main tank cycling dia ikut cycling juga ?, stupid me. Rencana ikan dikarantina minimal 1 bulan. Untuk diary tank karantina liat reply dibawah post ini.
algae bloom semakin parah baik di karang maupun pasir
setelah siphoon algae di pasir, yang dikaca dibiarkan, karena waktu itu sebetulnya masih bingung ngadepin algae bloom ini, jadi penanganannya setengah-setengah.
masih tersisa sedikit, buat minggu depan. Soalnya air yang mo diganti udah pas2an.
CD inspirasi dari bro qodeem
Quarantine tank
Minggu ke delapan di main tank. Brown algae tampak mulai subur lagi di atas pasir, mungkin dari sebagian yang tidak tersiphoon, dan juga kadar phospat (>4 ppm) dan nitrat (50ppm) yang masih tinggi. Ditambahkan DIY skimmer yang lama, yang baru direparasi. Dengan tambahan DIY water level switch husus buat pompa skimmer, karena kalo habis mati lampu, dan tinggi air masih di neck skimmer, bisa-bisa banjir penampungan skimmernya. Dan brown algae dikarang semakin coklat pekat warnanya, tapi daya tempelnya ternyata tidak terlalu kuat, kesiram air aja pada rontok (pengalaman waktu ganti air kemarin). Rencananya sekarang mau ganti air lagi 20%. Sepertinya cycling masih berlanjut 4 - 6 minggu lagi, karena ikan masih akan dikarantina selama itu. Ditambahkan karbon aktif.
Algae bangkit kembali, yang di kaca dan karang semakin ganas. Gak tau deh kabar coraline algae yang baru tumbuh.
carbon aktif dibawahnya
DIY Skimmer pertama running, jam 12 malam (seting wet), yang dilingkari merah adalah Float switch untuk detek level air.
DIY Skimmer jam 12 siangnya. Saya kira hasilnya akan lebih banyak karena air sudah lama dibiarkan, ternyata biasa aja
bersambung di reply, sesuai perkembangan
**mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink:
Sebetulnya malu saya posting re-setup tank ini. Karena kegagalan yang terjadi adalah karena kebodohan saya tidak mengikuti tumpukan saran dan pengalaman yang tiap saat saya baca di forum ini maupun di sumber lainnya di internet. Dan sekarang saya post agar bisa dapat bantuan ilmu lagi dari teman-teman disini, karena bacaan dengan pengalaman kadang beda.
So the story goes....
Aslinya tank ini sudah berjalan hampir setahun yang lalu, sekitar dua bulan setelah gabung disini.
Langsung saja dibantai (pengakuan dosa dulu ya), kesalahan fatal yang saya lakukan adalaaaah:
1. Selalu merusak ritme cycling. Punya 2 tank, dan dua-duanya cuma cycling seminggu.
2. NEVER QUARANTINE new fish(es). Penyakit ikan adalah langganan saya.
3. Menambahkan biota tanpa perhitungan, baik dari segi jumlah maupun rentang waktu antar penambahan biota.
4. Seenaknya menambahkan koral tanpa mengerti bahwa yang dibeli itu sps atau lps.
5. Tidak mengindahkan kekuatan lampu yang dipakai, actinic bekas juga dibeli (gak jelas berapa umurnya).
6. Membiarkan ikan yang sakit didalam main tank (mostly to death, and bring the others too ( ).
7. Tidak menjaga kualitas air dengan baik. Nitrat selalu diatas 50, sering over calcium yang menewaskan koral secara massal. Detritrus numpuk.
8. Terjebak memelihara ikan yang tidak kompatibel. Bahkan ada yang berantem selama 5 hari mempertahankan wilayah sampe dua-duanya mati karena sakit. Yang ini begonya masih suka aja ketipu pedagang ikan, yang pas saya laporan kejadiannya cuma diam seribu bahasa.
9. Mengulangi kesalahan dari poin satu hingga akhir berkali-kali.
Ok, saya rasa saya pantas mempermalukan diri di depan hadirin pecinta biota laut atas kesalahan-kesalahan besar saya. Dan saya meminta maaf kepada seluruh biota yang saya perlakukan dengan tidak layak..... :roll: :roll:
Sejarah:
a. Awal punya cycling cuma seminggu, langsung dikasih ikan lebih dari 5 (selanjutnya baca list kesalahan saya diatas)
b. Terjadi 3 kali wipe-out:
b.1. Mati lampu, anemon clown pindah ke wave maker tanpa diketahui. Begitu nyala, matilah dia, semua ikan mati, sisa 1 ekor clownfish.
b.2. Over calcium+kualitas ganti air yang buruk (toko yang tidak jujur), semua coral mati satu persatu, ditambah semua ikan kena cryptocaryon, dan mati semua juga ikannya.
b.3. Separuh ikan mati, karena ternyata salah setting automatic feeder, sehingga alatnya gak jalan karena salah setting itu. Setelah seminggu baru ketauan.
b.3. Lampu (2 actinic, 1 phillips daylight) korsleting. Dan dibiarkan saja tank dalam gelap. 3 hari pertama koral mati semua (dah lupa lps ato sps), 3 hari berikutnya ikan-ikan mulai ikut mati. Begitu ikan mati semua, air dibiarkan begitu saja (tanpa ada bangkai yang diangkat) selama beberapa bulan dalam keadaan demikian. Sampai 6 bulan kemudian (saat ini) di re-cycling kembali.
Dalam kondisi setelah ikan dan koral mati semua yang terakhir, akuarium dibiarkan tanpa ada bangkai yang diangkat, dan tidak tersirkulasi. Otomatis oksigen habis, dan semua yang hidup pun mati, hampir sepuluh (yang kelihatan) bangkai kepiting terlihat mengambang. Tapi tidak ada bau sama sekali. Detritrus semakin meningkat jumlahnya.
Foto-foto yang lama:
Recovering from death:
Setelah saya lepas dari trauma kebodohan di marine tank. Saya coba kumpulkan lagi peralatan yang ada, dan mendata apa yang seharusnya ada. Selain peralatan hal lain yang saya persiapkan adalah mental. Sebuah kutipan dari tulisan yang saya lupa judulnya berbunyi ”This is a long-term commitment hobby”, menyadarkan saya tentang bagaimana seharusnya mental seorang hobiis saltwater, bersabar dan tidak tergesa-gesa.
Spesifikasi:
- Main tank. 100x50x50
- Sump 40x40x40
- Return pump, 3000ltr/hour
- Lampu T5HO @39wx2.
- Fan AC x2 (in and out)
- Air yang masuk ke sump di filter dengan busa filter dan kotak filter akuarium biasa. Ditambah carbon active.
- Wave maker resun mini.
- DIY auto top off akua galon.
- DIY Coil Denitrator pvc pipe
- DIY skimmer
- Tester: Amonia (sera), nitrit(sera), nitrat(sera), ph(sera), ph(Tetra), phospat (sera), calcium(sera).
Foto-foto Persiapan dan Perlengkapan:
Hood dijadiin pusat elektrikal. Dengan pertimbangan kalo bersih-bersih gede-gedean, cukup kabel ke source yang dicabut, dan hood dicopot. Yang lagi duduk bukan gue
Hood ditambah kipas AC yang berhembus ke dalam dan keluar untuk sirkulasi udara sekaligus pendingin.
Hood dalam kondisi terpasang
Hood dibuka. Bodohnya, setelah jadi baru kepikiran, kenapa nggak depannya aja yang bisa kebuka, jadi gak mesti di 'dongkrak' begini :lol:
The Diary:
Bulat sudah, untuk saat ini saya merencanakan tank ini untuk ikan; FOWLR. Selain melihat segi perawatan yang lebih simpel, ini juga bisa buat hiburan anak dirumah.
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam menghidupkan kembali tank ini adalah membersihkan kotoran-kotoran yang jelas terlihat, tulang belulang ikan, bangkai kepiting, karang yang mati, detritrus. Setelah itu saya sirkulasikan kembali airnya. Masih tanpa lampu, karena rencana saya bulat pakai T5 HO, dan saat itu masih cari ballastnya (lampunya dah punya). Sempat dapet ballast di kartini, tapi ballast T5 biasa yang 40 watt, hasilnya bisa ditebak, gak nyala
Setelah seminggu pertama saya angkat semua karang-karang rockwork nya, untuk di rescape kembali. Masih ditemukan beberapa koloni kecil coraline algae. Saya potong-potong karangnya, dan buat rockwork yang lebih simpel dan minimalis. Masih tanpa lampu. Di minggu ini saya sudah membuat hood tambahan untuk tempat lampu+fan+elektrikal. Jadi semua colokan diatas hood, mengingat ada anak kecil di rumah. Dari sebelumnya udah beli purple up buat bantu ngidupin lagi LR. Purple up saya beri 1 tutup setiap hari, sesuai dosing dari produsen.
Masuk minggu ketiga saya memesan ballast dari Pak Santo. Besokannya udah sampai tuh ballast, maka dimulailah perakitan hood tersebut. Satu hal yang belum terwujud di tahap ini –sampai saat ini- adalah pemasangan ELCB dan MCB. Karena saya udah pernah kesetrum, dan udah pernah sampe pingsan jatoh dari akuarium. Lampu mulai nyala dari jam 10-05 sore. Karang mati mulai menandakan bintik-bintik ungu / pink.
Pemasangan ini salah kata Pak Santo (via mail), harusnya pake kabel yang batangan.
Akhirnya terang juga. Rockwork minimalis, setingan buat ikan.
Masuk minggu keempat mulai testing air. Nitrit 0, Nitrat 50, PH 8,4. Setelah hood yang berisi fan dipasang, suhu air 28 (jarang banget 29), walau suhu ruangan 31. Saat ini juga install wave maker mini dari resun. Install PH controller model pinpoint merk cina. PH controller ini 2 minggu sekali musti kalibrasi. PH controller menunjukkan 8,3, hasil test pake Tetra 8,4.
Kipas cukup membantu, suhu ruang 31, suhu tank stabil di 28
Minggu keenam Algae bloom. Ini masih terjadi sampai sekarang. Any suggestion how to face algae bloom????
Permulaan algae bloom - di pasir dan karang
Bagian yang tak terjangkit
Minggu ketujuh ganti air 20% sambil siphon lumut yang ada di pasir. Dosing purple up dihentikan karena kalsium terdeteksi hingga 500ppm (sera). Bikin coil denitrator pake pvc. Gw posting juga di forum ini disini.
Minggu ini juga beli tank karantina kapasitas 29ltr. Hanging filter jebo. 2 letter six, dan 1 angel Kennedy. Kenapa bareng, karena bingung tank karantina perlu di cycling atau nggak, jadi ambil keputusan berdasarkan ingatan pernah ada yang bilang di forum, gak perlu. Dan setelah baca-baca lagi, ternyata sebenernya perlu juga, jadi harusnya pas main tank cycling dia ikut cycling juga ?, stupid me. Rencana ikan dikarantina minimal 1 bulan. Untuk diary tank karantina liat reply dibawah post ini.
algae bloom semakin parah baik di karang maupun pasir
setelah siphoon algae di pasir, yang dikaca dibiarkan, karena waktu itu sebetulnya masih bingung ngadepin algae bloom ini, jadi penanganannya setengah-setengah.
masih tersisa sedikit, buat minggu depan. Soalnya air yang mo diganti udah pas2an.
CD inspirasi dari bro qodeem
Quarantine tank
Minggu ke delapan di main tank. Brown algae tampak mulai subur lagi di atas pasir, mungkin dari sebagian yang tidak tersiphoon, dan juga kadar phospat (>4 ppm) dan nitrat (50ppm) yang masih tinggi. Ditambahkan DIY skimmer yang lama, yang baru direparasi. Dengan tambahan DIY water level switch husus buat pompa skimmer, karena kalo habis mati lampu, dan tinggi air masih di neck skimmer, bisa-bisa banjir penampungan skimmernya. Dan brown algae dikarang semakin coklat pekat warnanya, tapi daya tempelnya ternyata tidak terlalu kuat, kesiram air aja pada rontok (pengalaman waktu ganti air kemarin). Rencananya sekarang mau ganti air lagi 20%. Sepertinya cycling masih berlanjut 4 - 6 minggu lagi, karena ikan masih akan dikarantina selama itu. Ditambahkan karbon aktif.
Algae bangkit kembali, yang di kaca dan karang semakin ganas. Gak tau deh kabar coraline algae yang baru tumbuh.
carbon aktif dibawahnya
DIY Skimmer pertama running, jam 12 malam (seting wet), yang dilingkari merah adalah Float switch untuk detek level air.
DIY Skimmer jam 12 siangnya. Saya kira hasilnya akan lebih banyak karena air sudah lama dibiarkan, ternyata biasa aja
bersambung di reply, sesuai perkembangan
**mau lihat gambar-gambar ini dengan lebih jelas?? Coba cara ini Cara memperbesar gambar yg diupload via Google Picasa :wink: