Menurut ane akurium air laut adalah hobby orang kaya dan mahal.
Harganya mahal semua dari harga ikan sampai peralatan lainnya seperti protein skimmer, kalsium reaktor, dll.
Apalagi yang tinggal di daerah yang posisinya jauh dari laut seperti Bogor, dll karena tentunya sangat susah dan membutuhkan biaya yang mahal untuk mendapatkan kebutuhan2 yang diperlukan seperti air laut, dll.
Harga ikan-ikannya pun di Sumenep yang paling murah adalah Rp. 20,000.
Ane nyesel karena ane pernah merasa ketipu.
Ceritanya begini, waktu itu ane baru pemula dalam hobby akuarium air laut. Akuarium yang ane punya ukurannya kecil, yaitu 60X30X40 cm. Lalu ane cari ikannya di Sumenep, Jakarta Pusat, sebut saja, toko A. Ane kepincut sama ikan yang namanya nemo biak. Ane tanya berapa harga sepasangnya? Si penjual minta Rp. 450,000. Ane kaget bukan main karena harganya yang diminta sangat mahal sekali. Tetapi karena ane bener-bener newbie and minatnya serius, ane ikhlaskan saja dan akhirnya si ikan pun ane tebus. Ukuran ikannya panjang kira2 5 cm dan 3 cm. Ikan pun dimasukkan kedalam kantung plastik transparan yang diisi air laut dan oksigen. Lalu ikannya ane masukin kedalam bagasi motor bebek dibawa pulang dari Sumenep kerumah ane di Jakarta Timur. Untuk air laut ane beli dari toko akuarium air laut, sebut saja, toko B, yang ada di dekat rumah ane di Jl. Radin Inten. Lalu ikan tersebut ane masukkan kedalam akuarium yang sudah berisi air laut yang ane beli. Ane bingung karena setelah seminggu ane liat si ikan membengkokkan badannya ke kanan dan kekiri seperti kegatelan. Keesokkan harinya si ikan sudah mengambang di permukaan air tak berdaya alias mati. Setelah ane cari info ternyata nama penyakit ini adalah ich. Ane kecewa karena Rp. 450,000 yang sudah ane keluarkan hilang sia-sia. Lalu ane beli lagi sepasang nemo biak di toko A dengan harga yang sama (mahal banget harganya! ane curiga). Peristiwa yang sama terjadi kembali, si ikan terkena penyakit ich dan mati dua-duanya. Untuk ketiga kalinya ane beli sepasang nemo biak tetapi kali ini bukan di toko A melainkan di KDI Akuaria yang terletak di daerah dekat Gunung Sahari. Karena harga yang diminta toko A mahal banget jadi ane cari info toko akuarium laut lainnya. Ane beli lagi sepasang nemo biak di KDI akuaria seharga Rp. 250,000 (Mahal banget!). Ternyata peristiwa yang sama kembali menimpa saya, dalam waktu 1 minggu si sepasang ikan ini mati kembali. Ane nggak mau lagi beli karena takut mati lagi. Semua uang yang ane keluarin untuk nemo biak total 1.125 juta (bisa buat makan selama sebulan) hilang sia-sia. Alangkah kagetnya ane ketika membaca di forum ini ada yang menjual nemo biak seharga Rp. 60,000! Ane nggak tahu-menahu soal harga karena ane bener-bener newbie dalam hobi ini en nggak tahu harga pasaran nemo biak. Ane nyesel dan nggak mau lagi beli ikan dari toko A. Ane lupa nama tokonya apa, kalau ane inget, bakal ane post.
Tetapi hobby akuarium air laut ane tidak berhenti sampai disini saja. Sekarang ane beli anemon dari toko B yang namanya anemon jagung yang warnanya merah jambu. Lalu setelah seminggu ane kaget ketika ane lihat warna pipa pompa ane yang tadinya warna putih jadi warna merah jambu. Ane baru nyadar ternyata warna merah jambu tersebut berasal dari anemon yang ane piara. Ternyata anemon tersebut diberi zat pewarna oleh si penjual agar terlihat menarik. Lama kelamaan anemon tersebut pun berubah warna dari warna merah jambu, pudar menjadi warna aslinya yaitu putih. Si penjual tidak jujur alias menipu karena sebelum saya membeli saya tanya terlebih dahulu kepada beliau apakah anemon ini warnanya memang asli merah jambu dan beliau menjawab iya. Anemon ane beli juga dengan harga yang mahal yaitu Rp. 50,000.
Itu saja yang ane mau share. Hati-hati kena tipu. Harga dan warna.
Harganya mahal semua dari harga ikan sampai peralatan lainnya seperti protein skimmer, kalsium reaktor, dll.
Apalagi yang tinggal di daerah yang posisinya jauh dari laut seperti Bogor, dll karena tentunya sangat susah dan membutuhkan biaya yang mahal untuk mendapatkan kebutuhan2 yang diperlukan seperti air laut, dll.
Harga ikan-ikannya pun di Sumenep yang paling murah adalah Rp. 20,000.
Ane nyesel karena ane pernah merasa ketipu.
Ceritanya begini, waktu itu ane baru pemula dalam hobby akuarium air laut. Akuarium yang ane punya ukurannya kecil, yaitu 60X30X40 cm. Lalu ane cari ikannya di Sumenep, Jakarta Pusat, sebut saja, toko A. Ane kepincut sama ikan yang namanya nemo biak. Ane tanya berapa harga sepasangnya? Si penjual minta Rp. 450,000. Ane kaget bukan main karena harganya yang diminta sangat mahal sekali. Tetapi karena ane bener-bener newbie and minatnya serius, ane ikhlaskan saja dan akhirnya si ikan pun ane tebus. Ukuran ikannya panjang kira2 5 cm dan 3 cm. Ikan pun dimasukkan kedalam kantung plastik transparan yang diisi air laut dan oksigen. Lalu ikannya ane masukin kedalam bagasi motor bebek dibawa pulang dari Sumenep kerumah ane di Jakarta Timur. Untuk air laut ane beli dari toko akuarium air laut, sebut saja, toko B, yang ada di dekat rumah ane di Jl. Radin Inten. Lalu ikan tersebut ane masukkan kedalam akuarium yang sudah berisi air laut yang ane beli. Ane bingung karena setelah seminggu ane liat si ikan membengkokkan badannya ke kanan dan kekiri seperti kegatelan. Keesokkan harinya si ikan sudah mengambang di permukaan air tak berdaya alias mati. Setelah ane cari info ternyata nama penyakit ini adalah ich. Ane kecewa karena Rp. 450,000 yang sudah ane keluarkan hilang sia-sia. Lalu ane beli lagi sepasang nemo biak di toko A dengan harga yang sama (mahal banget harganya! ane curiga). Peristiwa yang sama terjadi kembali, si ikan terkena penyakit ich dan mati dua-duanya. Untuk ketiga kalinya ane beli sepasang nemo biak tetapi kali ini bukan di toko A melainkan di KDI Akuaria yang terletak di daerah dekat Gunung Sahari. Karena harga yang diminta toko A mahal banget jadi ane cari info toko akuarium laut lainnya. Ane beli lagi sepasang nemo biak di KDI akuaria seharga Rp. 250,000 (Mahal banget!). Ternyata peristiwa yang sama kembali menimpa saya, dalam waktu 1 minggu si sepasang ikan ini mati kembali. Ane nggak mau lagi beli karena takut mati lagi. Semua uang yang ane keluarin untuk nemo biak total 1.125 juta (bisa buat makan selama sebulan) hilang sia-sia. Alangkah kagetnya ane ketika membaca di forum ini ada yang menjual nemo biak seharga Rp. 60,000! Ane nggak tahu-menahu soal harga karena ane bener-bener newbie dalam hobi ini en nggak tahu harga pasaran nemo biak. Ane nyesel dan nggak mau lagi beli ikan dari toko A. Ane lupa nama tokonya apa, kalau ane inget, bakal ane post.
Tetapi hobby akuarium air laut ane tidak berhenti sampai disini saja. Sekarang ane beli anemon dari toko B yang namanya anemon jagung yang warnanya merah jambu. Lalu setelah seminggu ane kaget ketika ane lihat warna pipa pompa ane yang tadinya warna putih jadi warna merah jambu. Ane baru nyadar ternyata warna merah jambu tersebut berasal dari anemon yang ane piara. Ternyata anemon tersebut diberi zat pewarna oleh si penjual agar terlihat menarik. Lama kelamaan anemon tersebut pun berubah warna dari warna merah jambu, pudar menjadi warna aslinya yaitu putih. Si penjual tidak jujur alias menipu karena sebelum saya membeli saya tanya terlebih dahulu kepada beliau apakah anemon ini warnanya memang asli merah jambu dan beliau menjawab iya. Anemon ane beli juga dengan harga yang mahal yaitu Rp. 50,000.
Itu saja yang ane mau share. Hati-hati kena tipu. Harga dan warna.
Last edited: