Mengenai tampungan air, menurut saya ini cukup wajib, karena melihat keadaan sumber air di Indonesia yang sangat tidak menentu bisa-bisa malah membuat aqua kita berantakan kalau kita melakukan ganti air rutin di saat kondisi air laut jelek. Ditambah lagi, banyaknya penjual air laut tidak ethical yang mana bukannya menjual air baru, tetapi malah menjual air bekas dengan kandungan Nitrate sudah 100ppm dan Phosphate diatas dari kemampuan Test Kit.
Sebagai solusi yaitu, tampungan air laut!
Tampungan Sederhana
Seperti apa Tampungan air laut yang baik, untuk sebagian orang yang mau gampang dan sederhana, cukup air laut yang berkualitas cukup bagus biasanya di Indonesia umum didapati Nitrate 10ppm, Phosphate 0.5, Salinity 1.024 - 1.025.
Tampungan yang disarankan
Sedangkan bagi yang menginginkan tampungan airnya selalu dalam kondisi terbaik, bisa dilakukan beberapa hal.
1. Mechanical Filtration = Protein Skimmer
2. Biological Filtration = Liverock, Deep Sand Bed, Refugium
3. Chemical Filtration = Active Carbon, Phosphate Remover (Rowaphos/Phosguard)
Basic
Setidak-tidaknya yang dibutuhkan adalah satu Protein Skimmer dan satu container dengan liverock dan lampu aquarium. Protein skimmer tidak perlu dinyalakan 24 Jam setelah masa cycling liverock selesai. Jadi liverock di cycling dengan air laut, menggunakan skimmer dan lampu tentunya. Setelah 4 - 6 minggu, apa bila kondisi air sudah stabil, ganti airnya sebanyak 50%, dan air ini sudah dapat digunakan untuk mengganti air aquarium kita. Protein skimmer cukup dinyalakan 3 hari apa bila air laut baru dimasukkan ke dalam tampungan ini.
Penambahan 1
Apa bila memungkinkan, tambahkan sebuah Remote Deep Sand Bed (20cm) atau Deep Sand Bed di container yang ada liverock (10cm).
Penambahan 2
Dengan kondisi air laut yang kita dapatin (phosphate cukup tinggi), chemical filtrasi seperti Rowaphos/Phosguard bisa digunakan. Tidak perlu difluidize, karena kandungan phosphate ini akan dengan mudah di absorb cukup dengan system canister.
Penambahan 3
Penambahan Refugium itu sebenarnya sangat bagus, tetapi problemnya adalah Macroalgae cenderung menghasilkan toxin yang mana membuat coral tidak dapat berkembang dgn optimal. Hal ini disebabkan oleh sifat setiap organism untuk membunuh yg lain dan membantu dirinya untuk berkembang biak. Jadi apa bila mau menggunakan Refugium, anda jg harus menggunakan active carbon yang mana dimasukkan cukup 1 hari saja sebelum air laut tersebut digunakan. Setelah itu active carbon dapat dikeluarkan dan dikeringkan, digunakan kembali bila perlu. Masalahnya, kalau kita tidak menggunakan active carbon berkualitas baik, maka akhirnya phosphate malah ditimbulkan kembali, padahal Refugium ini diadakan untuk mengurangi phosphate serta nitrate.
Addition
Tentunya dalam container liverock diperlukan powerhead atau aerator untuk menciptakan arus air yg cukup kuat. Lampu juga diperlukan untuk liverock, cukup dinyalakan selama 6-8 jam dengan menggunakan lampu T8. Saya sarankan untuk tetap menggunakan lampu yg berwarna biru baik atinic atau nama lainnya dipasaran agar coraline algae dapat bertumbuh dengan sehat. Bagi para member yang mempunyai kesulitan nitrate tinggi, alat Nitrate remover pun boleh dipergunakan.
Note: Penambahan 1-3 saya pertimbangkan berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing filtrasi, biaya serta tingkat kerepotan.