peran Kapas dalam aquarium air Laut

Kapas pada aquarium air laut


  • Total voters
    10

reef

Administrator
Staff member
Pada awalnya kapas, dan alat penyaring lainnya seperti busa sangat populer di dalam aquarium air laut, tetapi semakin lama sepertinya semakin jarang digunakan.

Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan kapas dalam aquarium air laut? apakah efektif dan patut digunakan?

Kalau tidak ada kapas, apakah protein skimmer saja cukup?

Penggunaan kapas ini sering kali jadi masalah bagi aquarium air laut, tetapi mengapa masih banyak yang menggunakan?

Mohon input dan pendapat dari member :D

Mungkin ada pengalaman dari para member yang menggunakan kapas atau pernah menggunakan media ini.

Terima kasih
 

Js

Active Member
tdk effective, krn biar dicuci kotoran stuck di pori pori.
kalo pun maksa pake kapas harus di ganti, tdk bisa re use.
skrg ini byk yg pake terbuat dari fine kain (filter sock).
 

reef

Administrator
Staff member
Betul Pak Js, kotoran-kotoran yang menyangkut di kapas ini jika tidak sering dibersihkan, misalnya 1 hari 1x, bukannya membersihkan air malah jadi pabrik limbah. Selain itu jika kapas itu sudah digunakan selama 1-2minggu akan perlu diganti, seperti yang Pak Js bilang.

Tetapi apa hanya dengan protein skimmer dan tanpa kapas, lendir2 yang dikeluarkan oleh coral dapat tersaring/terangkat?

Iya Pak, saya perhatikan dari aquarium2 di luar, filter sock semakin populer, tetapi saya belum terlalu familiar. Apakah ada yang jual di Indonesia?

Dan sebenarnya kain apa yang digunakan? karena saya rasa kain pun dapat menyerap/tersangkut kotoran2.
 

Js

Active Member
kalo mengandalkan skimmer sj, memang tdk semua ke angkat, dan akhirnya kembali lagi. apalagi skimmernya tdk maximal perfomanya.
kalo sy pikir btl yg dikatakan reefer luar, kapasitas olah skimmer harusnya 4x kapasitas air, assumed ketika air yg baru jatuh dari outflow, masuk di tmpt skimmer, dgn cepat skimmer bekerja.

filtersock kyknya di reef indo ada.
thank pa reef ingetin sy, ini brg sy juga belum beli lupa ingetin yg gede gede.
 

Prince

New Member
Saya baru melepaskan kapas dari sump, dalam artian tidak menggunakan kapas lagi selama 1 bulan ini tetapi sump jadi cepat sekali kotor.

Sekarang jadi bingung nih, bila pakai kapas banyak yang bilang jadi pabrik nitrat tapi kalau tidak pakai juga kan detritus/sisa makanan akan menumpuk di sump, bukannya jadi sama saja ujung-ujungnya pabrik nitrat juga? Seandainya pakai kapas bukannya jadi lebih gampang, ganti saja kapasnya setiap minggu, toh kapas yang dipakai murahan juga, hanya 4.000 perak dapat 3 lembar, jadi hitung-hitung setiap bulan hanya 5.000-an. Bagaimana pendapat rekan-rekan?
 

Edy M

New Member
sump saya juga kalau ngak pakai kapas cepat sekali menjadi kotor , jadi kapas nya tetap saya pakai, tetapi untuk menekan mengurangi kadar amonia , nitrit saya pakai matrix product dari s*c*m setelah kapas , dan seminggu sekali kapas nya langsung ganti , mungkin ada masukan dari member lain ???
 

reef

Administrator
Staff member
Edy M said:
sump saya juga kalau ngak pakai kapas cepat sekali menjadi kotor , jadi kapas nya tetap saya pakai, tetapi untuk menekan mengurangi kadar amonia , nitrit saya pakai matrix product dari s*c*m setelah kapas , dan seminggu sekali kapas nya langsung ganti , mungkin ada masukan dari member lain ???

Betul Pak Edy, kalau kita nggak pakai kapas atau media penyaring lainnya, bisa-bisa media filtrasi seperti matrix ini bisa dipenuhi dengan kotoran.

Saya rasa kalau seminggu sekali kapasnya langsung diganti tidak masalah Pak, tetapi tetap sebaiknya dicuci setiap hari setelah pemberian makanan, jadi kalau ada makanan tersisa yang nyangkut di kapas tidak membusuk.

Apakah ada alternatif lain untuk kapas selain dari filter sock?

Kalau yang pernah saya lihat dari salah satu aquarium di luar, ada yang dengan cara membiarkan deritrusnya tenggelam ke dasar lalu disedot keluar secara manual. Tetapi sepertinya memakan ruang yang cukup besar karena airnya harus dibuat tenang agar deritrus ini bisa turun ke dasar.

Bagaimana dengan cara ini, apa merepotkan? apakah lebih enak mencuci kapas atau menyedot deritrus?

Mohon feedback dari members

Terima kasih
 

Js

Active Member
reef said:
Edy M said:
sump saya juga kalau ngak pakai kapas cepat sekali menjadi kotor , jadi kapas nya tetap saya pakai, tetapi untuk menekan mengurangi kadar amonia , nitrit saya pakai matrix product dari s*c*m setelah kapas , dan seminggu sekali kapas nya langsung ganti , mungkin ada masukan dari member lain ???

Betul Pak Edy, kalau kita nggak pakai kapas atau media penyaring lainnya, bisa-bisa media filtrasi seperti matrix ini bisa dipenuhi dengan kotoran.

Saya rasa kalau seminggu sekali kapasnya langsung diganti tidak masalah Pak, tetapi tetap sebaiknya dicuci setiap hari setelah pemberian makanan, jadi kalau ada makanan tersisa yang nyangkut di kapas tidak membusuk.

Apakah ada alternatif lain untuk kapas selain dari filter sock?

Kalau yang pernah saya lihat dari salah satu aquarium di luar, ada yang dengan cara membiarkan deritrusnya tenggelam ke dasar lalu disedot keluar secara manual. Tetapi sepertinya memakan ruang yang cukup besar karena airnya harus dibuat tenang agar deritrus ini bisa turun ke dasar.

Bagaimana dengan cara ini, apa merepotkan? apakah lebih enak mencuci kapas atau menyedot deritrus?

Mohon feedback dari members

Terima kasih

kalo sump BB memang lbh baik, krn deritrus kelihatan & bisa di siphon.
gimana kalo BB sump di taruh pemakan deritrus seperti keong dll, supaya ngak usah siphon.
 

Prince

New Member
Ide yang baik untuk menaruh keong pemakan detritus...tapi keong apa yang memakan detritus? Keong macan yang saya dengar membutuhkan pasir.

Satu lagi yang ingin saya tanyakan ke forum ini, kenapa ya kapas yang saya gunakan selalu menjadi coklat dan setelah kapas tidak saya gunakan sebulan ini, gantian dasar sump saya menjadi coklat (kebetulan sump saya BB jadi langsung terlihat). Bila kapas tersebut saya cuci langsung bersih lagi dan air bekas cucian menjadi coklat sekali...apa ada yang salah dengan air di main tank?
 

Edy M

New Member
saya baca beberapa artikel di http://www.ecosystemaquarium.com/html/reefugium.html

dari system tersebut mereka tidak pakai kapas penyaring, malahan juga tidak pakai protein skimmer , dari artikel yg saya baca mereka sudah reserch dan di compare dengan Berlin system , dan tingkat keberhasilan mengunakan miracle mud (sebagai refugium) cukup besar sekali.

Comparison Chart

____________________EcoSystem ______________Berlin Style

Yellow water_____________No___________________No
Kalkwasser used _________No___________________Yes
Supplements needed _____Yes __________________Yes
Protein skimmer _________No __________________Yes
Algae problems __________No __________________Yes
Coral survival ________ Greater than 90% ______50%
Maintenance ____________ Low ________________Moderat


mungkin dari member lain ada yang sudah coba pakai system ini, kalau ternyata hasilnya bagus saya juga mau coba pakai tuh , dan tidak usah pakai kapas lagi , ada tanggapan .???
 

Prince

New Member
Miracle mud sudah ada bertahun-tahun yang lalu, sebenarnya miracle mud adalah lumpur bakau yang diproses lagi oleh mereka..jadi sebenarnya di Indonesia juga ada hanya mau repot gak ambil lumpu bakau.

Member di sini yang pernah mencoba miracle mud, setahu saya, adalah bung Adrianto..yang pernah jual (gak tahu sekarang masih jual gak) adalah reef Indonesia (bung Santo).
 

Js

Active Member
Prince said:
Miracle mud sudah ada bertahun-tahun yang lalu, sebenarnya miracle mud adalah lumpur bakau yang diproses lagi oleh mereka..jadi sebenarnya di Indonesia juga ada hanya mau repot gak ambil lumpu bakau.

Member di sini yang pernah mencoba miracle mud, setahu saya, adalah bung Adrianto..yang pernah jual (gak tahu sekarang masih jual gak) adalah reef Indonesia (bung Santo).

sdh ngak laku, di eropa org lebih trust ke sump system with big skimmer, chemical filter (phospat removal, carbon), refugium.
 

Edy M

New Member
justru itu yang jadi big question , ngak laku nya karena kalah persaingan bisnis ( promosi) atau sebab lain ( misal kalau sistem tsb memang bisa jalan tanpa peralatan canggih lain ) kan jadi pada ngak laku tuh equipment yg serba canggih dan mahal , dan bisa-2 para reef mania pada beralih ke back Natural system lagi,.... [/quote]
 

Js

Active Member
Edy M said:
justru itu yang jadi big question , ngak laku nya karena kalah persaingan bisnis ( promosi) atau sebab lain ( misal kalau sistem tsb memang bisa jalan tanpa peralatan canggih lain ) kan jadi pada ngak laku tuh equipment yg serba canggih dan mahal , dan bisa-2 para reef mania pada beralih ke back Natural system lagi,....
[/quote]

dulu itu mud laku kyk kacang goreng krn org penasaran dgn kecanggihannya. tapi seiring waktu org byk meninggalkannya, krn lbh seneng sump BB, jadi kalo ada kotoran bisa di siphon 1 minggu 1x
 

reef

Administrator
Staff member
Prince said:
Saya baru melepaskan kapas dari sump, dalam artian tidak menggunakan kapas lagi selama 1 bulan ini tetapi sump jadi cepat sekali kotor.

Sekarang jadi bingung nih, bila pakai kapas banyak yang bilang jadi pabrik nitrat tapi kalau tidak pakai juga kan detritus/sisa makanan akan menumpuk di sump, bukannya jadi sama saja ujung-ujungnya pabrik nitrat juga? Seandainya pakai kapas bukannya jadi lebih gampang, ganti saja kapasnya setiap minggu, toh kapas yang dipakai murahan juga, hanya 4.000 perak dapat 3 lembar, jadi hitung-hitung setiap bulan hanya 5.000-an. Bagaimana pendapat rekan-rekan?

Betul Pak Prince, memang kalau tidak menggunakan kapas akhirnya sump dipenuhi dengan deritrus, tetapi perbedaannya seperti ini,

Kapas memang lebih mudah dibersihkan karena tinggal diangkat saja, dan juga bisa diganti setiap saat. Tetapi masalahnya baru muncul jika kapas tersebut tidak diganti-ganti dan dicuci saja, akhirnya itu baru jadi pabrik nitrate.

Dengan tidak menggunakan kapas, berarti deritrusnya harus disedot keluar, maka tidak ada yang menyangkut untuk menjadi pabrik nitrate. tetapi kalau tidak disedot2 ya sama saja seperti kapas, menjadi pabrik nitrate juga.
 

reef

Administrator
Staff member
Mengenai miracle mud system, saya belum pernah mencoba tetapi kalau menurut saya mungkin sedikit sulit untuk mendapatkan hasil dan maintain nya.

Miracle mud ini cenderung akan menjadi suatu ecosystem sendiri, jadinya dia perlu peralatan yang mendukung. Salah satu contoh 'simple'nya adalah remote DSB kalau pasir tebal ini diaplikasikan dalam system kita tanpa menggunakan protein skimmer yang bagus, pasir ini bisa menjadi hitam semua.

Jadi kalau misalnya ada kesalahan/crash pada miracle mud ini, bisa-bisa nanti main tanknya juga ikut terganggu. Maka dari itu banyak orang lebih memilih menggunakan bb sump karena lebih reliable.

Mungkin ada input dari para member?

Mengenai pemakan deritrus, saya pernah mencoba dengan bintang putih tanpa menggunakan pasir, tetapi belum sempat melihat hasilnya, mungkin ada member lain yang mau mencoba lagi?

Terima kasih
 

ariawan

New Member
Kalau pendapat saya mungkin kalau menggunakan mud walaupun efisien tapi enggak keren :roll:

Masalahnya kalau sistim eco seperti itu segala reaksi berjalan lambat dan tidak terlihat.
Sedangkan umumnya orang jaman sekarang ingin yang instan dan jelas seperti halnya skimmer hasilnya cepat dan jelas terlihat pada skimmate-nya.

Bahkan beberapa hobyist mungkin akan merasa terpuaskan hatinya bila melihat banyak kotoran pada cup skimmer (Ya enggak?) dan sebaliknya akan sedih bila cup skimmernya bersih terus :smt022

Back to topic : Kapas tidak efektif tapi sangat membantu bagi beberapa orang.

Kalau menurut pendapat saya tergantung sistim apa yang kita gunakan dan bagaimana kita memadukan sistim yang kita gunakan tersebut agar semakin efektif.

Misal penggunaan kapas lalu skimmer sebaiknya kapas diganti dengan yang kasar agar hanya kotoran halus yang di skim. Akan lebih mudah membersihkan kotoran pada penyaring yang kasar dan biarkan yang halus menjadi tugas skimmer.

Atau contoh yg kurang bagus :
Bila menggunakan mud/bakau/refugium/macro algae tetapi banyak menggunakan anti-nitrat/phospat. Padahal jelas mud/bakau/refugium/algae membutuhkan nitrat dan phospat u/ tumbuh.

Jadi menurut saya suatu alat akan efektif bila alat tersebut bisa mendukung alat lain menjadi suatu sistim yang harmonis.


A. Ariawan
 

Prince

New Member
Bila menggunakan mud/bakau/refugium/macro algae tetapi banyak menggunakan anti-nitrat/phospat. Padahal jelas mud/bakau/refugium/algae membutuhkan nitrat dan phospat u/ tumbuh.

Bagaimana bila dibalik penempatannya, biasanya hobbies menempatkan chemical filter baru kemudian refugium...seandainya dibalik air dari main tank sebelum melalui chemical dialirkan ke refugium terlebih dahulu. Dengan demikian macro algae/bakau masih kebagian "makanan" dan sisanya baru ditreat dengan chemical.
 

Adrianto

New Member
Kapas kurang effective.

Saya menggunakan filter sock untuk menyaring air yang masuk ke sump filter. Kantung filter ini di cuci tiap hari untuk menghindari tumpukan Nitrate.

Saya pernah pakai Mud Ecosystem selama 1 tahun lebih di aquarium LPS. Tetapi saya gabungkan dengan berlin methods (skimmer), jadi susah untuk meng analisa apakah Mud ini effective atau tidak.

Yang jelas dengan Miracle Mud, rumput asem saya tumbuh sangat subur dan harus di potong tiap minggu.

Di aquarium saya saat ini, saya tidak lagi menggunakan Miracle Mud.
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,152
Messages
197,235
Members
10,592
Latest member
avtoservis_fdet
Top