Nano Aquarium 80 Liter

alfy

New Member
Guys adakah yang berhasil memelihara
LiveStocks dalam jangka lama di aquarium
seperti ini ?

No Sump
No Protein Skimmer
No Calcium Reactor
No UV
No Denitrator
No Chiller

nano.jpg


Dan ini adalah nano saya, masih baru dan sedang cycle dari 29 nov 2006

mysimplenano.jpg


Urutan Filtrasi Aquarium nano saya :

Surface skimmer => Kapas => Purigen => Sponge =>
Ceramic Ring => BioBall => Ceramic Ring => Matrix

+ UnderGravel Filter

Thank's

Alfy
 

gallypus

New Member
wah, keren keren.. kemarin saya liat juga nih di sumenep..
tapi ga ada alat2nya.. cuma aqnya aja.. tnyata klo lengkapnya bgini yah..
cool.. 8) 8)

filtrasinya bikin sendiri apa dah skalian bli aqnya, pak? :p

btw, surface skimmer tuh gunanya apa?
apa sejenis sama protein skimmer?

trus purigen apa yah? :roll:

trus rencana maintenance nya mau gimana, pak?
air ganti brapa kali?klo bukan PS harus sering ganti air deh kaya yah..

klo saya sih ga stuju sm ugf, bioball, dan no PS..
tapi gpp kok, ga stuju bukan mengatakan sistem ini salah y.. :wink:

klo no sump,no chiller,no UV,no CR, apalagi denitrator sih, mnurut saya mang gpp, kok..

heheh, trus kabar2i ya pak, perkembangannya..


maap, bnyk nanya pak..saya lagi nyari sistem2 baru.. :oops:
mo coba stup nano lagi nih..
kali aja, slama ini cara2 yg kita tau salah(berlin,UGF,DSB,BB, dll)..
 

alfy

New Member
gallypus said:
wah, keren keren.. kemarin saya liat juga nih di sumenep..
tapi ga ada alat2nya.. cuma aqnya aja.. tnyata klo lengkapnya bgini yah..
cool.. 8) 8)

filtrasinya bikin sendiri apa dah skalian bli aqnya, pak? :p
===>
filtrasi standardnya yang diberikan waktu beli boyu hanya
sponge + bioball + carbon active + ceramic ring


btw, surface skimmer tuh gunanya apa?
apa sejenis sama protein skimmer?
===>
sepertinya beda antara surface skimmer dengan protein skimmer
surface skimmer untuk filtrasi kotoran yang ada di permukaan air
sedangkan protein skimmer tanya sama om "ariawan" yang lebih tau

trus purigen apa yah? :roll:
===>
fungsi purigen sih ada disini nih :
http://www.seachem.com/products/product ... rigen.html

trus rencana maintenance nya mau gimana, pak?
air ganti brapa kali?klo bukan PS harus sering ganti air deh kaya yah..
===>
selama cycle tidak ada pergantian air selama 1 bulan
setelah cycle liat lagi deh aku juga belum tau nih... harus berapa kali sekali ganti airnya, mungkin ada yang bisa kasih saya saran ?

klo saya sih ga stuju sm ugf, bioball, dan no PS..
tapi gpp kok, ga stuju bukan mengatakan sistem ini salah y.. :wink:
===>
masalah filtrasi saya juga belum tau persis sebenarnya yang bagus
harus seperti apa terutama pada aquarium nano, ini juga lagi coba coba

klo no sump,no chiller,no UV,no CR, apalagi denitrator sih, mnurut saya mang gpp, kok..
===>
Oh ya ? mungkin untuk ukuran nano memang gak perlu yah pak ?
saya sendiri si belum yakin benar.

heheh, trus kabar2i ya pak, perkembangannya..
===>
Ok pak

maap, bnyk nanya pak..saya lagi nyari sistem2 baru.. :oops:
mo coba stup nano lagi nih..
kali aja, slama ini cara2 yg kita tau salah(berlin,UGF,DSB,BB, dll)..
===>
Ok pak selamat ber experiment, thanks
 

reef

Administrator
Staff member
Pak alfy, saya yakin bisa, memelihara livestock untuk jangka lama di aquarium seperti ini, hanya saja kita harus 'cautious' karena volume air di aquarium kecil seperti ini sangat kecil, akhirnya parameter air mudah berubah2.

Protein skimmer, menurut saya sangat penting sekali dan perlu digunakan, tetapi bisa juga menggunakan pengganti seperti media filter matrix/purigen yang anda gunakan itu. Seberapa efektif saya belum pernah mencoba, tetapi saya menyarankan agar anda memiliki test kit nutrients dan parameter air seperti Ph, calcium, ammonia, nitrate dan juga temperature air. Ini diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah dia aquarium kita.

No UV dan Calcium Reactor tidak masalah Pak. Sebagai pengganti Calcium Reactor, dalam aquarium ukuran ini bisa menggunakan additives botolan (simple and easy). Untuk sekaligus menstabilkan Ph, gunakan kalkwasser dripper.

Pengganti denitrator, bisa gunakan media seachem matrix yang saya sebutkan tadi.

Chiller, alternatifnya Kipas Pak. Kalau pada saat lampu nyala, air bisa dibawah 28 derajat, mungkin bisa diterima, tetapi kalau lebih dari itu lebih baik menggunakan kipas.

Yang saya perhatikan dari aquarium anda, ikan burung laut dan angel BK kurang begitu cocok Pak, karena area untuk bergeraknya terlalu kecil. Selain itu juga bisa menjadi potential problem untuk water parameter, karena perlu diberikan makanan yang cukup banyak.

Sepertinya anda menggunakan dead rock, saya rasa lebih baik diganti dengan liverock saja Pak, karena lebih bermanfaat dibandingkan dengan deadrock.

Undergravel filter, saya rasa tidak diperlukan lagi.

Pak alfy, dalam melakukan cycle semestinya jangan dimasukkan ikan atau coral terlebih dahulu Pak. Jadi kosong saja dengan pasir dan liverocknya selama 1 bulan. Setelah itu baru pelan2 dimasukkan livestocknya, tapi karena sudah terlanjur ya tidak apa2.

Pergantian air, mungkin 2 minggu 1x 10% cukup. Tetapi tergantung kondisi airnya Pak,lebih baik di test dulu

Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
reef said:
Pak alfy, saya yakin bisa, memelihara livestock untuk jangka lama di aquarium seperti ini, hanya saja kita harus 'cautious' karena volume air di aquarium kecil seperti ini sangat kecil, akhirnya parameter air mudah berubah2.
Terimakasih atas tanggapannya pak...
Sepertinya memang harus berhati hati sekali menjaga aquarium nano
terutama parameter airnya.

Protein skimmer, menurut saya sangat penting sekali dan perlu digunakan, tetapi bisa juga menggunakan pengganti seperti media filter matrix/purigen yang anda gunakan itu. Seberapa efektif saya belum pernah mencoba, tetapi saya menyarankan agar anda memiliki test kit nutrients dan parameter air seperti Ph, calcium, ammonia, nitrate dan juga temperature air. Ini diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah dia aquarium kita.
fungsi protein skimmer sepertinya tidak tergantikan oleh media lain seperti matrix/purigen hanya saja untuk di aquarium nano
yang tidak terhubung dengan sump ini penggunaan skimmer
akan membutuhkan tempat/lahan di aquarium nanonya itu sendiri, hal ini
tentunya tidak sedap di pandang mata. oleh karenanya untuk meminimalisasi protein yang ada dalam aquarium saya mencoba
dengan purigen, mengenai hasil saya sedang menselikidi.


No UV dan Calcium Reactor tidak masalah Pak. Sebagai pengganti Calcium Reactor, dalam aquarium ukuran ini bisa menggunakan additives botolan (simple and easy). Untuk sekaligus menstabilkan Ph, gunakan kalkwasser dripper.
yup saya coba menggunakan calcium & magnesium merk adent,
apakah ini sudah benar ?

Pengganti denitrator, bisa gunakan media seachem matrix yang saya sebutkan tadi.
Seachem matrix sepertinya berfungsi untuk mengkultur bakteri mungkin
fungsinya sama dengan ceramic ring yang saya gunakan. kelebihannya
penggunaan matrix ini mungkin mampu menampung lebih banyak bakteri
di banding ceramic ring.
Tetapi apakah dengan adanya bakteri ini akan menurunkan kadar nitrate
yang terakumulasi dalam aquarium ?

Chiller, alternatifnya Kipas Pak. Kalau pada saat lampu nyala, air bisa dibawah 28 derajat, mungkin bisa diterima, tetapi kalau lebih dari itu lebih baik menggunakan kipas.
Kebetulan aquarium nano saya ini di letakan di ruangan ber AC sebetulnya suhu bisa di maintain di 27-28 derajat, tetapi saya khawatir
terhadap kondisi ikan apakah akan mengalami hypothermia dengan suhu 27-28 derajat celcius ?

Yang saya perhatikan dari aquarium anda, ikan burung laut dan angel BK kurang begitu cocok Pak, karena area untuk bergeraknya terlalu kecil. Selain itu juga bisa menjadi potential problem untuk water parameter, karena perlu diberikan makanan yang cukup banyak.
Iya pak tetapi terjadi kesalahan yang saya lakukan terhadap ikan ikan saya... hari minggu tgl 10 desember 06 kemarin saya sempatkan untuk
mengobati ikan saya yang terkena white spot, ikannya saya tangkap
dan dimasukkan ke aquarium polos tidak ada terumbu apapun...
hasilnya 3 dari 4 ikan saya "berangkat" sepertinya Over Dosis.

Sepertinya anda menggunakan dead rock, saya rasa lebih baik diganti dengan liverock saja Pak, karena lebih bermanfaat dibandingkan dengan deadrock.
Benar pak pakai Deadrock, tapi saya berencana ganti liverock hari sabtu/minggu depan.

Undergravel filter, saya rasa tidak diperlukan lagi.
Ok saya nonaktifkan untuk fungsi undergravel filter ini

Pak alfy, dalam melakukan cycle semestinya jangan dimasukkan ikan atau coral terlebih dahulu Pak. Jadi kosong saja dengan pasir dan liverocknya selama 1 bulan. Setelah itu baru pelan2 dimasukkan livestocknya, tapi karena sudah terlanjur ya tidak apa2.
Pak statement ini yang membuat saya memasukkan ikan kedalam
akuarium yang sedang cycle
"Day 1
The newly-added fish (tank will not begin cycle until fish or some other source of ammonia is added) have not yet produced any measurable amount of ammonia. All readings should be near zero."
statement ini ada di :
http://www.bestfish.com/newtank3.html

Pergantian air, mungkin 2 minggu 1x 10% cukup. Tetapi tergantung kondisi airnya Pak,lebih baik di test dulu

Semoga membantu :D

Ok pak terimakasih atas penjelasan dan tanggapannya....
 

reef

Administrator
Staff member
Betul Pak alfy, memang tidak ada yang bisa menggantikan keefektifan protein skimmer. Sebaiknya memang setiap aquarium dianjurkan untuk memiliki protein skimmer.

Mengenai penggunaan calcium dan mangesium merk adent, saya belum pernah mencoba Pak. Tetapi sementara ini, aquarium anda hanya perlu di bawah dari dosis yang dianjurkan. Selain itu saya lebih merecommend anda untuk menggunakan kalkwasser saja, sekalian menstabilkan Ph.

Betul, seachem matrix memang menjadi rumah bagi bakteri yg memproses nitrogen cycle, tetapi bukan hanya bakteri aerobic saja yg memproses ammonia ke nitrite lalu ke nitrate, tetapi juga bakteri anaerobic untuk memproses nitrate Pak. Begitulah yg di claim oleh Seachem.

Suhu 27-28 derajat, tidak masalah bagi ikan anda, yang saya anjurkan bagi aquarium air laut antara 26-27 derajat.

Pak alfy, statement tersebut memang benar tetapi sebenarnya bisa digantikan dengan yang lain misalnya kulit udang kupas. Yang penting adalah untuk menghasilkan ammonia bagi aquarium anda dan bisa memulai kehidupan bakteri2 yg berguna dalam nitrogen cycle ini. Selain dari udang kupas, dengan menggunakan liverock saja, tanpa adanya ikan sudah cukup untuk process cycle tersebut.

Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
reef said:
Betul Pak alfy, memang tidak ada yang bisa menggantikan keefektifan protein skimmer. Sebaiknya memang setiap aquarium dianjurkan untuk memiliki protein skimmer.
Iya pak memang seharusnya setiap aquarium air laut harusnya ada
protein skimmer nya, Didalam sistem aquarium nano(tanpa sump) seperti
milik saya ini penempatan protein skimmer menjadi kendala mengingat
ruangan yang tersedia baik pada skat filter dibelakang maupun pada
display aquarium tersebut sangat kecil. Adakah saran dari bapak sebaiknya
menggunakan protein skimer seperti apa untuk aquarium nano ini ?

Pak alfy, statement tersebut memang benar tetapi sebenarnya bisa digantikan dengan yang lain misalnya kulit udang kupas. Yang penting adalah untuk menghasilkan ammonia bagi aquarium anda dan bisa memulai kehidupan bakteri2 yg berguna dalam nitrogen cycle ini. Selain dari udang kupas, dengan menggunakan liverock saja, tanpa adanya ikan sudah cukup untuk process cycle tersebut.
Bisakah pak reef menerangkan lebih jelas penggunaan kulit udang kupas dalam proses cycle ini ?
Misalnya apakah di masukkan mulai dari hari pertama hingga akhir proses cycle ?
Berapa banyak kulit udang kupas yang harus dimasukkan kedalam aquarium nano ukuran 80 liter ini ?
Kenapa hanya kulitnya saja ? kenapa tidak berikut daging udangnya sekalian ?
Ma'af nih pak agak penasaran dengan kulit udang hehehe.... :?:

Terimakasih atas bantuannya.
 

reef

Administrator
Staff member
Tidak perlu maaf Pak alfy, kami senang membantu anda :D

Mengenai kulit udang (cukup 1 atau 2) itu dimasukkan cukup 24 jam saja, bahkan kurang dari itu juga boleh jadi hanya saja untuk memancing kehidupan bakteri aerobic yang memproses ammonia menjadi nitrite lalu dari nitrite ke nitrate. Dengan adanya kulit udang ini, kan akan menimbulkan kotoran dimana akan berubah menjadi ammonia. Dengan adanya ammonia, maka bakteri aerobic ini bisa hidup dan memproses ammonia menjadi nitrite. Dengan kehadiran nitrite, hidup lagi bakteri aerobic yang memproses nitrite ke nitrate.

Mengapa saya tidak rekomen penggunaan ikan/makhluk hidup lainnya?

Karena ammonia dan nitrite merupakan zat toxic dimana bisa membuat ikan stress. Ikan kalau stress, immune systemnya menurun lalu mudah terjangkit penyakit/parasit, dan akhirnya wafat. Maka dari itu lebih baik tanpa ikan.

Penjelasan saya tadi berhenti di nitrite ke nitrate, bagaimana dengan bakteri anaerobic yang memproses nitrate?

Bakteri anaerobic yang memproses nitrate akan hadir jika anda memiliki media tertentu atau peralatan dimana ada air yang mengandung oksigen yang sangat rendah. Nah media matrix ini (menurut seachem) di design memiliki pori2 yg kecil pada bagian dalamnya, jadi air masih bisa mengalir tetapi karena sebagian oksigen sudah digunakan oleh bakteri aerobic di bagian luar media, maka air yang masuk ke dalam pori2 ini mengandung oksigen yang cukup rendah.

Alternatif lain yang pasti efektif adalah sulphur denitrator, sekarang ini banyak digunakan di hobby aquarium air laut ini.

Mengenai protein skimmer untuk nano, mungkin jika ada ruang bisa menggunakan protein skimmer yang ukurannya kecil tetapi tidak menggunakan pump. Menggunakan aerator. Harganya cukup murah Pak, tetapi kalau ditanya lebih efektif mana dibandingkan dengan yang pump? lebih efektif yang pump Pak. Salah satu alternatif lagi adalah Red Sea prizm skimmer, tetapi saya rasa tidak bisa didapati di Indonesia.

Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
reef said:
Tidak perlu maaf Pak alfy, kami senang membantu anda :D

Mengenai kulit udang (cukup 1 atau 2) itu dimasukkan cukup 24 jam saja, bahkan kurang dari itu juga boleh jadi hanya saja untuk memancing kehidupan bakteri aerobic yang memproses ammonia menjadi nitrite lalu dari nitrite ke nitrate. Dengan adanya kulit udang ini, kan akan menimbulkan kotoran dimana akan berubah menjadi ammonia. Dengan adanya ammonia, maka bakteri aerobic ini bisa hidup dan memproses ammonia menjadi nitrite. Dengan kehadiran nitrite, hidup lagi bakteri aerobic yang memproses nitrite ke nitrate.

Mengapa saya tidak rekomen penggunaan ikan/makhluk hidup lainnya?

Karena ammonia dan nitrite merupakan zat toxic dimana bisa membuat ikan stress. Ikan kalau stress, immune systemnya menurun lalu mudah terjangkit penyakit/parasit, dan akhirnya wafat. Maka dari itu lebih baik tanpa ikan.
apa yang dikatakan pak reef benar adanya dan terbukti di aquarium nano saya, sekarang semua ikan yang ada di aq saya sudah wafat total pak reef, tetapi cycling jalan terus...

setelah hari ke 16 proses cycle yang berjalan di aq nano saya sekarang semua deadrock dan pasir berubah warna dari warna putih bersih mengkilau sekarang menjadi agak kecokelatan dan bahkan pasir di bagian depan berwarna seperti besi karatan.... fenomena apa ini ? pak reef atau rekan-rekan sekalian mungkin bisa membantu memberi penjelasan.

Foto kondisi terakhir aq nano saya yang sudah tanpa ikan.
nofish.jpg



Terimakasih.
 

reef

Administrator
Staff member
Pasir yang putih menjadi coklat itu karena parameter nutrients anda yang cukup tinggi Pak. Sepertinya filter anda belum bekerja secara optimum, tetapi di dalam aquarium sudah ada coral dan ikan (kemarin ini). Akhirnya terjadi overload.

Yang saya sarankan adalah sebaiknya pasir yang berwarna coklat itu disedot keluar, lalu diisi lagi dengan pasir baru.

Lalu dead rock segera diganti dengan liverock.

Usahakan kalau bisa aquarium anda di cycle ulang, hanya dengan liverock tanpa coral atau pun ikan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Lalu baru mulai lagi masukkan kembali coral pelan2, agar tidak overload lagi.

Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
reef said:
Pasir yang putih menjadi coklat itu karena parameter nutrients anda yang cukup tinggi Pak. Sepertinya filter anda belum bekerja secara optimum, tetapi di dalam aquarium sudah ada coral dan ikan (kemarin ini). Akhirnya terjadi overload.

Terimakasih tanggapannya...

Saya rasa filter mekanis (kapas & sponge), Kimia(Purigen) sudah optimal, tetapi untuk filter biologis memang belum optimal karena sedang dalam proses pembentukan (cycle nya belum selesai) terlebih lagi saya terlanjur memasukkan ikan dan beberapa corral kedalam aquarium tersebut akibatnya nutrient didalam aquarium terjadi overload.

Yang saya sarankan adalah sebaiknya pasir yang berwarna coklat itu disedot keluar, lalu diisi lagi dengan pasir baru.

Ada perkembangan baru di aquarium saya saat ini menginjak hari ke 20 proses cycle berjalan, pasir yang berwarna coklat karat dibagian depan sudah mulai berkurang dan warnanyapun sekarang coklat ke abu abuan bahkan sebagian sudah putih kembali walaupun tidak semengkilau awalnya.

Kaca bagian depan bawah yang sebelumnya ada bercak bercak berwarna coklat karat kini sudah mulai bersih kembali walaupun tidak semuanya bersih, ada apa ini ?

Bila diteliti lebih seksama ternyata di aquarium tersebut sudah ada mahluk hidup yang baru terlihat oleh saya, ada dua macam mahluk hidup, pertama seperti titik titik warna putih mereka berjalan di atas pasir dan kaca sebagian berterbangan melayang layang di dalam air, kedua bentuknya seperti ulat bulu sebesar semut kecil mereka berjalan diatas pasir dan diantara karang karang.
Dugaan saya kedua mahluk ini yang mengkonsumsi "sesuatu" yang berwarna cokelat.

Lalu dead rock segera diganti dengan liverock.
ini saya sedang usahakan mengganti deadrock dengan liverock tetapi
saya belum mendapatkan liverock nya masih hunting yang kecil kecil
dan bagus bentuknya dan kondisinya.

Usahakan kalau bisa aquarium anda di cycle ulang, hanya dengan liverock tanpa coral atau pun ikan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Lalu baru mulai lagi masukkan kembali coral pelan2, agar tidak overload lagi.
Saya rasa cycle ulang memang perlu tetapi sekarang ini saya sedang meneliti dan melihat perkembangan cycling yang sedang berlangsung di aquarium saya ini. Misalkan cycle yang berlangsung ini gagal tapi minimal saya tahu kejadian apa lagi yang akan terjadi sampai tepat usia cycle 30 hari.
Jadi saran pak reef melakukan cycle ulang akan saya lakukan bila usia cycle yang sedang berlangsung sudah 30 hari kemudian memang yakin betul bahwa cycling yang sekarang berlangsung ini benar benar gagal total.

Perkembangan proses cycling di aquarium nano ini mudah mudahan saya bisa informasikan secara berkesinambungan.

Oh ya untuk referensi proses setup dan cycling ini saya berpedoman pada apa yang di tulis dalam site ini mungkin bisa jadi alternatif buat rekan rekan juga.

10 langkah setup aquarium :
http://saltaquarium.about.com/od/startinganaquarium/a/aa_aqsetupintro.htm

Terimakasih atas bantuannya pak reef.
 

alfy

New Member
Hari ke 21 proses cycling

Pada hari ke 21 kondisi aquarium nano saya mengalami beberapa
perubahan diantaranya :

1. Warna pasir di bagian depan yang tadinya berwarna coklat seperti besi karatan kini telah berubah menjadi putih keabuabuan.
2. Sudah ada 2 macam mahluk hidup baru :
a. bentuknya seperti kutu berwarna putih kecil kecil sekali mereka ada di atas pasir dan karang, nempel di kaca dan berterbangan melayang layang dalam air.
b. Berbentuk seperti ulat bulu (kakinya banyak) dan besarnya seperti semut semut kecil, mereka berjalan diatas pasir dan karang karang.

Jumlah kedua mahluk tersebut sangat banyak sekali... saya khwatir apakah nanti akan memenuhi seluruh area aquarium ini ?

Dibawah ini adalah foto kondisi aquarium saat menjalani cycle hari ke 21 pagi :
harike21.jpg


Oh ya pada hari minggu tanggal 17 Des 2006 saya melakukan penambahan dan perubahan posisi tanaman yang saya juga belum tau nama nama tanaman tersebut.
Perubahan dilakukan tanpa mengaduk ngaduk pasir.

Terimakasih.
 

reef

Administrator
Staff member
alfy said:
Oh ya pada hari minggu tanggal 17 Des 2006 saya melakukan penambahan dan perubahan posisi tanaman yang saya juga belum tau nama nama tanaman tersebut.

Berikut adalah nama2/sebutan Indonesia dari coral yang ada di dalam aquarium anda

1. yang berwarna hijau dibagian depan, disebut Rumput Lumut, adalah jenis macroalgae.

2. coral yang berwarna kuning di samping kanan dan kiri adalah Pagoda sepuh, kuning.

3. 3 coral dengan base berwarna ungu itu adalah polyp bintang

4. 2 dari yang berwarna hijau adalah polyp pasir warna (hijau)

5. Polyp button

6. Jamur, akan tetapi saya tidak bisa melihat dengan jelas jenisnya. Perkiraan saya adalah jamur semangka, tetapi bisa juga jamur stripe atau jamur hijau.

harike21.jpg


Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
Terimakasih atas informasi mengenai nama tanamannya pak reef.

Ada yang tau gak kira kira mahluk yang saya sebutkan diatas itu mahluk apa ? Berbahaya untuk ikan gak ya ?

Saya perhatikan sepertinya mereka memakan sesuatu yang cokelat karat baik yang ada di pasir maupun di karang karang.

Apakah mahluk tersebut bernama copepod dan amphipod ?

Terimakasih.
 

reef

Administrator
Staff member
Pak alfy, mengenai 2 makhluk yang anda dapatkan di aquarium anda, sangat memungkinkan itu isopods dan amphipods.

makhluk pertama yang terlihat kelihatan diatas pasir dan sering bergerak2 itu adalah isopods. Karakteristiknya memang seperti ini dan tidak membahayakan jika memang benar terlihat memakan sesuatu yang coklat itu (algae). Jenis2 isopods tertentu ada yang berbahaya bagi ikan serta invertebrates, tetapi jika isopods anda jelas memakan lumut, berarti tidak berbahaya.

Makhluk kedua, saya rasa amphipods Pak. Makanannya biasanya deritrus dan lumut. Jadi aman, tetapi sama dengan isopods, ada jenis tertentu yang berbahaya bagi ikan atau coral namun jarang sekali didapatkan di dalam aquarium.

Diperhatikan saja Pak, kalau ada yang menganggu coral, misalnya berkembang biak di polyp bintang (sering kali terjadi) dan polyp tersebut tidak mau mekar, ada baiknya jika anda celupkan ke dalam air tawar kualitas baik (air minum) selama 30 detik, lalu kembalikan lagi ke aquarium.

Semoga membantu :D
 

alfy

New Member
reef said:
Pak alfy, mengenai 2 makhluk yang anda dapatkan di aquarium anda, sangat memungkinkan itu isopods dan amphipods.

makhluk pertama yang terlihat kelihatan diatas pasir dan sering bergerak2 itu adalah isopods. Karakteristiknya memang seperti ini dan tidak membahayakan jika memang benar terlihat memakan sesuatu yang coklat itu (algae). Jenis2 isopods tertentu ada yang berbahaya bagi ikan serta invertebrates, tetapi jika isopods anda jelas memakan lumut, berarti tidak berbahaya.

Makhluk kedua, saya rasa amphipods Pak. Makanannya biasanya deritrus dan lumut. Jadi aman, tetapi sama dengan isopods, ada jenis tertentu yang berbahaya bagi ikan atau coral namun jarang sekali didapatkan di dalam aquarium.

Diperhatikan saja Pak, kalau ada yang menganggu coral, misalnya berkembang biak di polyp bintang (sering kali terjadi) dan polyp tersebut tidak mau mekar, ada baiknya jika anda celupkan ke dalam air tawar kualitas baik (air minum) selama 30 detik, lalu kembalikan lagi ke aquarium.

Semoga membantu :D

Bedanya copepod dan isopod apa ya pak reef ?
Kehadiran dua mahluk ini sebetulnya dari mana ?
Adakah cara untuk mengontrol dan membatasi jumlah populasi kedua mahluk ini secara alami ?

Terimakasih telah dibantu :) .
 

Prince

New Member
Didalam sistem aquarium nano(tanpa sump) seperti
milik saya ini penempatan protein skimmer menjadi kendala mengingat
ruangan yang tersedia baik pada skat filter dibelakang maupun pada
display aquarium tersebut sangat kecil. Adakah saran dari bapak sebaiknya
menggunakan protein skimer seperti apa untuk aquarium nano ini ?
Pakai skimmer yang model hang on jadi gak makan tempat di dalam main tank.
 

alfy

New Member
Prince said:
Pakai skimmer yang model hang on jadi gak makan tempat di dalam main tank.
Thanks pak prince,

Ide untuk menggunakan skimmer model hang on pernah pula terpikir oleh saya, masalahnya adalah pada tutup aquariumnya... harus ada penyesuaian (bobok tutup atas aq) ini yang sangat beresiko bisa bisa jadi kurang sedap dipandang mata penampilan aquariumnya.

nano.jpg
 

Prince

New Member
Memang aquariumnya sangat terbatas tempatnya, kelihatannya lebih cocok untuk air tawar.

Ada ide gila nih :smt081 (tapi sayang sih...aquariumnya bagus, tadi siang baru lihat yang persis seperti itu di ace hardware).
Tutup di atas return pump dilubangi kemudian return pumpnya diganti dengan skimmer hang on jadi skimmer sekaligus sebagai return pump.
 

reef

Administrator
Staff member
Pak alfy, sangat sulit untuk membedakan copepods, isopods dan amphipods dengan dilihat saja. Akan memerlukan micrscope untuk bisa membedakan secara akurat. Perbedaannya adalah copepods memiliki 1 mata, dan amphipods matanya 2. Copepods juga memiliki buntut.

Karakternya hampir mirip2, sebagian tidak mengganggu, tetapi sebagian lagi bisa menjadi parasit bagi ikan. Kalau pun dia menempel pada ikan, biasanya akan terlihat dari buntutnya 2 helai yang berwarna putih. Sebenarnya itu bukan buntut, malahan seperti telur. Copepods juga bisa memakan deritrus yang sangat halus atau pun macroalgae, tergantung dari jenisnya.

Biasanya pada aquarium baru, copepods ini akan tumbuh di kaca. Bisa sampai banyak sekali. Tanpa kehadiran ikan, copepods akan terus hidup di aquarium tersebut.

Sebagian copepods, akan menjadi makanan ikan, akan tetapi copepods tertentu bisa menjadi makanan bagi coral seperti polyp. Selain itu, telur copepods bisa jadi makanan bagi SPS.

Biasanya makhluk2 hidup seperti ini datang dari liverock yang anda beli. Kalau pun bukan dari liverock, bisa juga dari coral.

Semoga membantu :D
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,150
Messages
197,230
Members
10,579
Latest member
rachmatmhuda
Top