mau buat auto top up

windy

New Member
halo semua, saya mau nanya, apa ada yang pernah buat auto top up, mohon sharenya mengenai pembuatan auto top up dan juga bahan2 yang dipergunakan, trims...
 

mahen

New Member
saya ingin berbagi sedikit dalam masalah ini...
auto top up saya menggunakan container 70 liter + pompa 1000l/h + selang aerator + air velve...
dalam container itu saya isi dengan menggunakan kalkwaser, jadi sekalian bisa mensuplai kalsium di aquarium. terus karena penguapan di aquarium saya adalah sekitar 5 liter per hari, air velve-nya saya set 2 tetes per detik. simpel dan tepat guna... container juga bisa diganti menggunakan wadah yg lebih kecil seperti ember cat 25 liter. saya menggunakan container yg 70 liter karena saya orangnya malas kalo disuruh mensuplai kalsium setiap hari, jadi langsung saja saya bikin kalkwaser sebanyak 70 liter yg bisa bertahan selama 2 minggu, mengingat dalam membuat kalkwaser juga membutuhkan waktu yg lama (2x24jam) jadi membuat kalsiumnya bisa 2 minggu sekali :lol: :lol: :lol:
 

windy

New Member
pak mahen, itu pompanya untuk apa....? trus top upnya diarahin kemana apakah ke aquarium atau ke sump...masih bingung juga nig...isi kontainer apa aja apakah air laut atau air RO?
 

juuniz

Active Member
saya rasa itu pump buat sirkulasi dalam container? isi topup lebih baik ke sump..
air untuk top up dah pasti air tawar krn kl diisi air laut makin lama makin tinggi salinitas / kadar garamnya
 

windy

New Member
berarti kontainernya kita bolongin ya pak untuk tempat air valvenya, air valvenya bisa diganti dengan keran plastik ga ya pak, berarti posisi kontainer harus lebih tinggi dari sump ya pak?
 

juuniz

Active Member
oh rasanya saya tau, itu pump dipakai buat inject air ke sump, jadi tidak harus diposisikan lebih tinggi dr permukaan air, jadi output pump itu di setel dgn air valve.. CMIIW
 

windy

New Member
pak junizz, punya contoh gambarnya ga ya pak, saya minta bantuannya, karena penguapan di aquarium saya cukup banyak juga, sementara saya masih ngantor pak, thanks ya...
 

mahen

New Member
yg dikatakan bung juniz betul smua...

jadi konsepnya sederhana
>> kontainer isi air RO/air AC + 12 sendok teh kalsium bubuk
>> pompanya pake yg 1000l/h buat ngaduk2 nih kalkwaser, disamping itu juga dipake nge-drip kalsiumnya ke sump. (jadi alat utamanya cuma dua, containder dan pompa 1000l/h. alat pendukungnya air valve dan selang. udah...ga pake apa2 lagi)

untuk membuatnya menjadi auto (maksudnya pump-nya auto on/off), diapain caranya bro? jelasin dong...
pompanya ga perlu otomatis on-off (tidak perlu secanggih itu, saya bisanya bikin yg sederhana2 saja), jadi hanya dikira-kira saja. jadi sump saya garisin per cm. misalnya sirkulasi sump berjalan dengan baik / di-seting dgn ketinggian air 35 cm. kalo lebih dari 35, sumpnya terancam luber, tapi kalo kurang dari 35 rumput asemnya ga bisa ngembang tinggi karena airnya terlalu rendah. nah, setelah bikin pake cara diatas, mula2 diset 2 tetes/detik. ditunggu hasilnya selama 24 jam, kalo ternyata dengan penambahan 2 tetes / detik tidak bisa mengalahkan jumlah penguapan di sump, maka dinaikkan tetesannya menjadi 3-4 tetes / detik. begitu seterusnya... cara menghitung tetesan ini juga penting, anda pake stopwatch handphone, terus hitungnya per 10 tetes. jadi misalnya anda pinginnya diset 2 tetes / detik, maka dalam 10 tetes, stopwatch harus menunjukkan waktu 5 detik. kalo di stopwatch menunjukkan angka lima koma sekian, sekian boleh2 saja, tapi kalo sudah menunjukkan angka 6 tidak boleh, meskipun hanya satu angka dibelakang koma. 5,9 lebih baik daripada 6,1.

pak mahen, itu pompanya untuk apa....?trus top upnya diarahin kemana apakah ke aquarium atau ke sump...masih bingung juga nig...isi kontainer apa aja apakah air laut atau air RO?
fungsi pompa disini ada 2, yaitu :
1. pompanya digunakan untuk mengaduk kalkwaser selama 5-6 jam (kalo saya biasanya bikin kalkwaser habis sholat magrib diaduk sampai jam 10an sebelum tidur, terus diendapkan sampai pagi. keesokan harinya baru saya drip lagi)
2. pompanya berfungsi untuk memindahkan / mengalirkan air dari container ke sump yg menggunakan selang aerator dan ujungnya dikasi air velve....

pompa kan mempunyai 3 lubang, yaitu lubang masuk (inlet), lubang keluar (outlet), dan lubang masuknya udara (airlet, yang mentil kecil kaya pentil sepeda motor itu). disaat proses pengadukan outletnya dibuka, airlet-nya ditutup, karena dalam pengadukan kalkwaser tidak boleh tercampur dengan udara, kalo tercampur akan mengurangi kadar kalsium yg ada di air. sedangkan pada proses auto top off-nya sendiri, outletnya ditutup airletnya dibuka... jadi air akan mengalir melalui airlet. pompanya cukup menggunakan 1000l/h harganya juga cukup murah, hanya 20rb,kalo pompa yg lebih besar tidak disarankan, karena bisa2 endapan kalkwaser ikut tersedot ke sump (saya pernah coba pake resun 3800 yg 2000l/h, hasilnya banyak endapan yg masuk ke sump). kalo ini terjadi gawat!! berbahaya bagi penghuni aquarium. bisa pada koit karena ph-nya meningkat tajam.

berarti kontainernya kita bolongin ya pak untuk tempat air valvenya, air valvenya bisa diganti dengan keran plastik ga ya pak, berarti posisi kontainer harus lebih tinggi dari sump ya pak?
kontainernya jangan dibolongin, eman mbak, mahal... air velve itu memang bentuknya seperti keran dan terbuat dari plastik, biasanya warnanya kuning... tapi bukan seperti keran2 yg dikamar mandi?? wndy dah tau bentuknya airvelve belom? kalo belom nanti saya fotokan... posisi kontainer juga ga perlu lebih tinggi, karena airnya dialirkan menggunakan pompa 1000l/h tadi.

ini foto sistem yg saya gunakan, mungkin bisa membantu...

SISTEM.jpg
 

wahyu_pb

Active Member
Di sini sy cuma meluruskan aj ya.
Untuk air top up yg dirokemendasikan adalah RO/DI dimana sumber air tsb sangat soft dengan TDS 0. air sumur atau tap water tidak begitu dianjurkan digunakan karena masih terdapat mineral2 yg tidak dibutuhkan di air laut, contoh air isi ulang & air aqua adalah tap water.
Air ac jangan digunakan krn evaporator berasal dr chopper/tembaga dan kalau ac kamar, kadang kita menyemprot obat nyamuk jadi air ac terkontaminasi. air hujan bisa, rekomendasi menampung di pagi hari. krn bila siang mungkin ada kontaminasi udara. hanya kl musim kering gak bisa nampung.
system RO dijual 950rb. ya itung2 invest pengganti air minum berkualitas dirumah.
u/ system top off banyak sekali modelnya dan masing2 ada bagus & jeleknya.
-Untuk system kalk reaktor yg memakai float switch bagus krn gak repot nakar2 dan takaran pas mengikuti penguapan hanya float switch bisa fail alhasil sump banjir & ph aqua naik, stress deh biota.
- Cara lama adalah drip, cara paling simpel & murah. buat larutan kalk, tunggu dan drip. hanya bikin capek bikinnya setiap hr dan udjust dripnya
- Bisa juga dgn tekanan pakai pompa udara. sprt pak mahen, krn simpel dan tidak banyak mengeluarkan biaya hanya saja pompa udaranya hrs cukup kuat u/ mendorong
air keluar dr tampungan. dan karet pompa dan seal tutp hrs rutin dicek. dan hasil drip harus sering di adjust mengikuti penguapan. soalnya dr pengalaman sy penguapan berbeda tergantung suhu, humidity, cuaca dll.
- Ada jg system yg memakai metode pakan ayam. model ini yg menurut sy paling efektif, krn kegagalannya kecil & tanpa listrik. meskipun sy tdk menggunakan system ini. hanya di pastikan seal di pasukan air tidak bocor tutupnya. kl bocor bisa kacau.
dan masih banyak system yg lain.
 

danar

New Member
kalo pake metode pakan ayam caranya gimana ya pak wahyu_pb.. bisa tolong dijelasin ga, kalo bisa pake gambar ya pak.. makasi pak
 

vandoe

Member
Auto top up saya pakai pelampung toilet duduk, lebih mudah buatnya dan gak perlu listrik, hanya saja ember buat penampungan air tawarnya dibolongin dan posisinya lebih tinggi dari sump, karena saya pakai fan penguapannya seminggu sekitar 2 galon aqua, untuk penguapan tinggi diatas 1 liter perhari metode pakan ayam cukup repot karena kontainer penampungannya susah untuk ukuran besar.
 

alum

New Member
Auto top up saya pakai pelampung toilet duduk, lebih mudah buatnya dan gak perlu listrik, hanya saja ember buat penampungan air tawarnya dibolongin dan posisinya lebih tinggi dari sump, karena saya pakai fan penguapannya seminggu sekitar 2 galon aqua, untuk penguapan tinggi diatas 1 liter perhari metode pakan ayam cukup repot karena kontainer penampungannya susah untuk ukuran besar.

Bisa minta photonya?
msh gak kebayang dudukan air pembuangan dan pelanpung yg konek dng ember air penampungnya..
 

Kokenzu

Member
Ikut nimbrung juga nih bagi pengalaman.. Kalau sy lebih suka menggunakan float swicth lebih akurat dan aman kalau mati lampu. Dan timer digital top up kalk bs malam hari di saat lampu utama off. Berikut bahan yg di gunakan
1.float swicth
2.relay dc
3.timer digital bs juga manual
4.selenoid valve
5.ember kontainer
6.neppel ro

Kalau sy jelasin terlalu panjang, kalau minat nanti sy bantu dengan gambar dan sedikit penjelasan
 

dhipz

Active Member
saya juga share ah,kalo ATO saya pake sistem float switch juga,tapi pompa yg digunakan adalah pompa DC yg buat nyemprotin air di wiper mobil2 tuw,..hehehe,..
 

Kokenzu

Member
*ini float swicth nya
561973_531437456869757_1083346541_n.jpg

*kabel dr float swicth masuk k colokan amannya pakai relay dc Dulu biar ngak ad aliran listrik d pelampung
377447_531437203536449_1987977556_n.jpg

*ini selenoid valve berfungsi sebagai keran air bila d colok selenoid membuka.
384365_531436633536506_1896318565_n.jpg
 

Kokenzu

Member
*ini timer nya kabel ato colok ke timer jd bs atur jam brpa ato nyala kalau sy set pada saat lampu mt mati soalnya sy top up kalk
377447_531437203536449_1987977556_n.jpg

*ini outputnya... Langsung k sump, jd selang output dr kontainer masuk k selenoid nanti selenoid berfungsi jd keran air
487290_531436146869888_2124067980_n.jpg
 

Members online

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,151
Messages
197,232
Members
10,593
Latest member
AlfredBark
Top