Cryptic Zone
Berbicara mengenai filtrasi, banyak tipe filtrasi yang bisa di gunakan menyesuaikan dengan kemampuan dan pemahaman masing masing reefer.
Disini saya coba untuk berbagi pengalaman menggunankan Cryptic Zone (CZ)
Apa itu CZ? Teman-teman senior reefer biasa menyebutnya sebagai kripik singkong...wkwkwkkwkkw.
CZ itu merupakan anoxic zone atau anaerob zone familiarnya. Di Main Tank sudah ada yaitu di substrate dan di Live Rock.
Pertanyaannya : jika sudah ada di MT buat apa di tambahkan lagi?
Jawabannya : suka suka saya lah...wkwkwkkw. Eh...salah jawabannya..hahahaha. Buat saya, semakin besar area anoxic zone, maka akan semakin cepat porses penguraian Nitrate menjadi Nitrogen.
Kalau liat penjabarannya, CZ itu adalah lautan dalam, minim cahaya (sinar matahari gak tembus), arus yang konstan cenderung lambat, yang sangat berguna untuk menyokong kehidupan laut bagian atas yang lebih dangkal.
Tujuan pembuatan CZ ini, kalau saya pribadi untuk menumbuhkan sponge, dimana sponge itu sendiri berfungsi sebagai filter feeder. Apakah cuma sponge saja? Tidak...anoxic zone atau anaerobic zone merupakan "rumah ideal" bagi bakteri anaerob yang mana bakteri anaerob itu sendiri merupakan bakteri mesum karena tidak suka cahaya dan arus, eh salah...bakteri yang mengurai Nitrate menjadi Nitrogen.
Efektifkah CZ?
Efektif atau tidaknya CZ tergantung di pemahaman masing-masing reefer. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, anoxic zone dimana bakteri anaerob hidup butuh cahaya yang rendah dan pergerakan air yang lambat. Flow yang diminta maksimal 600lph, lebih dari itu maka akan sia-sia.
Selama saya menggunakan CZ, nutrient bisa ditekan seminimal mungkin dari system. Jadi buat saya pribadi sangat bermanfaat dan efektif.
CZ vs Bio Denitrator bagus mana?
Sama bagusnya, kekurangannya dari masing-masing sbb :
1.CZ butuh space labih besar dari Bio Denitrator.
2. Bio Denitrator butuh selang panjang yang di lilitkan ke tabung
3. Bio Denitrator suka mampet.
Tank yang menggunakan CZ dan masuk TOTM?
Favourite saya masih tank Paolo Piccinelli
http://reefkeeping.com/joomla/index.php/current-issue/article/140-tank-of-the-month
Skema CZ di sump
Untuk skema sendiri, tidak ada yang paten alias bebas.
Saya lebih suka CZ di remote, supaya ruang sump tidak terganggu. Skemanya kira-kira sebagai berikut :
Input ke CZ saya lebih suka dari MT dengan max flow 600LPH. Chamber CZ sebaiknya di buat gelap (walaupun bukan sebuah keharusan).
Mengatur flow input ke CZ sebaiknya menggunakan ball valve. Kenapa inputnya dari MT? Karena saya bukan penggemar sump dengan banyak pompa. Buat saya pribadi, di sump hanya boleh ada 2 pompa saja (protein skimmer dan return pump).
Jika menggunakan refugium/ATS/UAS di sump, output CZ jangan sebelum macro algae/ATS/UAS karena pasti akan kalah. Gambar diatas, output CZ saya arahkan ke chamber terakhir sebelum return pump, isinya bisa fluidizer reactor, dll, dsb, dkk...hahahahaa.
Untuk skema diatas hanya gambaran saja, silahkan teman-teman berkreasi sendiri.
Apakah harus menggunakan live rock di CZ?
Bebas, bisa menggunakan media apa saja termasuk batu apung mauoun media filter lainnya. Tapi saya pribadi lebih suka menggunakan live rock agar lebih cepat mature dan lebih murah
Saya rasa cukup, silahkan jika ada yang ingin di tanyakan. Saya jawab semampu saya.
Salam air asin.
Berbicara mengenai filtrasi, banyak tipe filtrasi yang bisa di gunakan menyesuaikan dengan kemampuan dan pemahaman masing masing reefer.
Disini saya coba untuk berbagi pengalaman menggunankan Cryptic Zone (CZ)
Apa itu CZ? Teman-teman senior reefer biasa menyebutnya sebagai kripik singkong...wkwkwkkwkkw.
CZ itu merupakan anoxic zone atau anaerob zone familiarnya. Di Main Tank sudah ada yaitu di substrate dan di Live Rock.
Pertanyaannya : jika sudah ada di MT buat apa di tambahkan lagi?
Jawabannya : suka suka saya lah...wkwkwkkw. Eh...salah jawabannya..hahahaha. Buat saya, semakin besar area anoxic zone, maka akan semakin cepat porses penguraian Nitrate menjadi Nitrogen.
Kalau liat penjabarannya, CZ itu adalah lautan dalam, minim cahaya (sinar matahari gak tembus), arus yang konstan cenderung lambat, yang sangat berguna untuk menyokong kehidupan laut bagian atas yang lebih dangkal.
Tujuan pembuatan CZ ini, kalau saya pribadi untuk menumbuhkan sponge, dimana sponge itu sendiri berfungsi sebagai filter feeder. Apakah cuma sponge saja? Tidak...anoxic zone atau anaerobic zone merupakan "rumah ideal" bagi bakteri anaerob yang mana bakteri anaerob itu sendiri merupakan bakteri mesum karena tidak suka cahaya dan arus, eh salah...bakteri yang mengurai Nitrate menjadi Nitrogen.
Efektifkah CZ?
Efektif atau tidaknya CZ tergantung di pemahaman masing-masing reefer. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, anoxic zone dimana bakteri anaerob hidup butuh cahaya yang rendah dan pergerakan air yang lambat. Flow yang diminta maksimal 600lph, lebih dari itu maka akan sia-sia.
Selama saya menggunakan CZ, nutrient bisa ditekan seminimal mungkin dari system. Jadi buat saya pribadi sangat bermanfaat dan efektif.
CZ vs Bio Denitrator bagus mana?
Sama bagusnya, kekurangannya dari masing-masing sbb :
1.CZ butuh space labih besar dari Bio Denitrator.
2. Bio Denitrator butuh selang panjang yang di lilitkan ke tabung
3. Bio Denitrator suka mampet.
Tank yang menggunakan CZ dan masuk TOTM?
Favourite saya masih tank Paolo Piccinelli
http://reefkeeping.com/joomla/index.php/current-issue/article/140-tank-of-the-month
Skema CZ di sump
Untuk skema sendiri, tidak ada yang paten alias bebas.
Saya lebih suka CZ di remote, supaya ruang sump tidak terganggu. Skemanya kira-kira sebagai berikut :
Input ke CZ saya lebih suka dari MT dengan max flow 600LPH. Chamber CZ sebaiknya di buat gelap (walaupun bukan sebuah keharusan).
Mengatur flow input ke CZ sebaiknya menggunakan ball valve. Kenapa inputnya dari MT? Karena saya bukan penggemar sump dengan banyak pompa. Buat saya pribadi, di sump hanya boleh ada 2 pompa saja (protein skimmer dan return pump).
Jika menggunakan refugium/ATS/UAS di sump, output CZ jangan sebelum macro algae/ATS/UAS karena pasti akan kalah. Gambar diatas, output CZ saya arahkan ke chamber terakhir sebelum return pump, isinya bisa fluidizer reactor, dll, dsb, dkk...hahahahaa.
Untuk skema diatas hanya gambaran saja, silahkan teman-teman berkreasi sendiri.
Apakah harus menggunakan live rock di CZ?
Bebas, bisa menggunakan media apa saja termasuk batu apung mauoun media filter lainnya. Tapi saya pribadi lebih suka menggunakan live rock agar lebih cepat mature dan lebih murah
Saya rasa cukup, silahkan jika ada yang ingin di tanyakan. Saya jawab semampu saya.
Salam air asin.
Last edited: