Apa dan berapa banyak konsentrasi zat yg diambil oleh proses skiming?

halmahera

Member
Santai saja pak, sambil ngopi ini ngetiknya, hehehe

Maksud saya di aquarium pak, bukan di laut
Apakah terikut / memang sudah ada di air laut alami, dan air laut sintetis (yg ini saya ga begitu yakin), atau harus didosing manual oleh hobiis ?
Pada sistem skimmerless, material organic tersebut jika bisa dikonsumsi coral, tentunya akan berkurang.
Tanpa dosing additive bagaimana caranya agar bisa diisi ulang / replenish lagi ?
 

ardhana

New Member
Santai saja pak, sambil ngopi ini ngetiknya, hehehe

Maksud saya di aquarium pak, bukan di laut
Apakah terikut / memang sudah ada di air laut alami, dan air laut sintetis (yg ini saya ga begitu yakin), atau harus didosing manual oleh hobiis ?
Pada sistem skimmerless, material organic tersebut jika bisa dikonsumsi coral, tentunya akan berkurang.
Tanpa dosing additive bagaimana caranya agar bisa diisi ulang / replenish lagi ?

dari nsw (new salt water) seperti yang saya bilang tadi, proses terjadi sangat kompleks, dan kalau dilaut ada jenis bacteri dan planton yang produksi (kalau ditanya prosesnya sama saja tanyak asal usul makhluk hidup yang susah dijabarkan)
jadi untuk salt mix saya belum tau karna belum di teliti, yang pasti good nsw better than salt mix.
hal ini bisa didosing tapi tentunya secara jumlah dan kelengkapan tdak lah sama.
cara pergantian zat ini material organic satu2 nya yang bagus adalah ganti air.
seperti yang orang katakan ganti air is numero uno.
karna element micro pun ikut terganti yang g mungkin kita sanggup dosing.
konsumsi biota itu wajib namun jika materi ini di buang ada dampak untuk biota. seperti dipaparkan diatas
 

halmahera

Member
Setuju sekali, good quality Natural Salt Water definitely better than any synthetic salt water.
Andaikan punya akses ke good nsw, ga bakalan mumet mikirin filtrasi yang complex
Thanks atas infonya pak Ardhana :)
 

ardhana

New Member
Setuju sekali, good quality Natural Salt Water definitely better than any synthetic salt water.
Andaikan punya akses ke good nsw, ga bakalan mumet mikirin filtrasi yang complex
Thanks atas infonya pak Ardhana :)

sama2 pak, jika ada kekurangan harap ditambahkan
 

hnugraha

Member
Saya kok selama ini pemahamannya yang dibuang skimmer itu protein dan kotoran ya, makanya dikasih istilah protein skimmer, yang mana kalau gak dibuang akan menjadi sumber phosphate dan nitrate... Jadi pemahamannya salah kah?

http://www.reefkeeping.com/issues/2002-06/fm/feature/
"Other compounds besides DOCs can be removed as well. These may be VOCs (volatile organic compounds), POC (particulate organic compounds), uneaten fish food, trace elements, secondary metabolites from soft corals, bacteria, macro- and micro-planktons, coral eggs and sperm and other similar compounds."

Sementara artikel nya dari Om Rudy kesimpulannya menyatakan:
"Only a minor amount of the skimmate (solid + liquid) could be attributed to organic carbon (TOC); about 29%, and most of that material was not water soluble, i.e., was not dissolved organic carbon. The majority of the recovered skimmate solid, apart from the commons ions of seawater, was CaCO3, MgCO3, and SiO2 - inorganic compounds! The origin of these species is not known with certainity, but a good case can be made that the SiO2 stems from the shells of diatoms. The CaCO3 might be derived from other planktonic microbes bearing calcium carbonate shells, or might come from calcium reactor effluent. To the extent that the solid skimmate consists of microflora, then some proportion of the insoluble organic material removed by skimming would then simply be the organic components (the "guts") of these microflora."

Apakah ini menjelaskan keberhasilan skimmerless? karena berarti skimmer tidak membuang nitrate dan phospate? dan algae lebih efektif karena nitrate dan phosphate adalah sumber makanan mereka? dengan panen algae --> export nutrient?

lalu bagaimana dengan biopellet? biopellet disebutkan menjadi sumber makanan bakteri sehingga bakteri berduplikasi, dan karena bakteri memerlukan C-N-P (diambil dari nitrate/phospate kolom air), dan pada saat bakteri dibuang oleh skimmer maka nitrate/phosphate berkurang? kalau penjelasannya menyebutkan yang efektif adalah membuang microflora (termasuk bakteri) lalu berarti biopellet+skimmer memang lebih efektif?
 
Last edited:

TanK

Member
NSW skr bagusnya di diemin dulu 3x24jam (lama lebih bagus) baru dipakai atau bagusnya lgs dipakai ya? soalnya banyak juga gak bagus kualitas NSW NSW skr ni.. malah kemarin kebawa hama whitespot ke tank saya jadinya.
 

halmahera

Member
Saya kok selama ini pemahamannya yang dibuang skimmer itu protein dan kotoran ya, makanya dikasih istilah protein skimmer, yang mana kalau gak dibuang akan menjadi sumber phosphate dan nitrate... Jadi pemahamannya salah kah?

Tidak salah pak, cuma beda prinsipnya saja
Pada Metoda Skimmerless, semuanya itu nya akan diproses filter biologis sampai menjadi Nitrate dan Phosphate, lalu diexport melalui panen macro algae
Sementara Metoda pake Skimmer, proses tersebut diskip / dilompati, dengan cara mengeksport biang nya sebelum sempat menjadi Nitrate dan Phosphate

Baru baca-baca ternyata Iodine dibutuhkan oleh beberapa jenis macro algae, xenia, gorgonians, tunicates, sponges, worms dan shrimps.
Ga heran jika pemakaian skimmer dikuatirkan bisa mengurangi bahkan menghilangkan zat yang vital bagi beberapa jenis biota tersebut, misalnya jika iodine habis, trus macro algae jadi terganggu pertumbuhannya, dgn kata lain penyerapan PO4 dan NO3 jadi tidak optimal.

Ini pemahaman saya dari diskusi di atas, mohon koreksi nya jika salah
 

hnugraha

Member
Betul. Kalau pemahamannya biangnya dibuang dan peranan algae nya saya sepaham. Tapi artikel dan diskusi awal berbicara ttg fakta skimmate isinya justru bukan biang phospate dan nitrate semuanya. Prosentasenya relatif kecil. Artinya efektifitas skimmer di pertanyakan bukan? Bener ya? Saya skrg justru lg tertarik dg biopellet karena faktanya setiap kali abis dosing VSV produksi skimmate naik. Kalau di bilang yang ditarik itu microflora (incl bakteri?) berarti kombinasi yang efektif sepertinya. Bener gak ya pemahamannya
 

ardhana

New Member
jadi seperti yang saya sebutkan diawal if make good benetic/bakteri you will have good aquarium.
dari mana dapat kelengkapan bacteri, ya dari mana lagi selain bibit ls yang dipilih dari pantai yang bagus, lihat di pembahasan sebelumnya.
yang paling susah adalah bacteri anaerob dimana bacteri ini cenderung lama berkoloni dan kelengkapannya sangat jarang, selain dari bibit good ls.
makanan alami bacteri jelas masih ada di live rock dan waste aquarium kita.
kami masih meneliti tentang biopellet, tapi hipotesis awal dengan penjelasan awam, bahwa bacteri memakan makanan alami.
seperti kita memakan pecel kita bekerja sangat baik, trus makanan kita ganti dengan berger atau makanan lain otomatis kita tdak bisa bekerja maksimal seperti kita makan pecel.
semoga mengerti maksd kami (pahami baik2 sebelum komen)
jadi lebih baik bakteri diberi makan sewajarnya dia dialam untuk memperoleh hasil maksimal daripada diberi makan "enzim".
saya tekankan lagi bahwa ls sebagai bibit benetic/bacteri, diimbangin dengan cycling proses. cycling dan bacteri adalah kunci sedangkan system adalah pilihan.
semoga dapat dimengerti dan jangan salah tangkap.
 

hnugraha

Member
Keinginan kita memang kalau bisa memindahkan secuil biosphere laut lengkap ke aquarium. Sayangnya dalam lingkup ekosistem di aquarium dengan penunjang hidup yang memang terbatas tidak akan bisa diciptakan kondisi ideal. Jadi yang bisa dilakukan adalah memastikan kebutuhan hidup minimal terpenuhi, dan menambahkan yang kurang, minimal utk survive, more to thrive (kalau memang tau apanya yg kurang) Banyak reefer di luar sana mereka sebetulnya terpaksa memakai air laut sintetik dan bacteria additive. "Terpaksa" karena memang mereka jauh dari laut, ada yang di gunung atau di gurun. Tapi ada hikmahnya juga, karena mereka harus memilih additive yang palig diperlukan, shg mereka bisa mengontrol parameter air dan trace element. Tapi kok mereka bisa berhasil tanpa LS ambil dari laut ya? Apakah bakteri additive yang ditambahkan memang cukup lengkap jenisnya. Ambil contoh Prodibio atau Zeobak. Comment?

Ttg biopellet, pemahaman awam saya konsepnya bukan memelihara bakteri di kolom air utk mengurangi nitrat dan phosphate. Tapi memanen bakteri yang berkembang biak lebih banyak dengan adanya makanan dari biopellet. Panen bakteri dilakukan oleh skimmer, karena itu biopellet harus digabung skimmer dan supaya efektif outflow BP ditaro dekat inlet skimmer. Terjadilah export nutrient. Juga "katanya" dalam prosesnya biopellet ini membentuk lapisan filem anaerobic layer di butirannya yang membantu proses denitrifikasi. Myth?
 
Last edited:

halmahera

Member
Betul. Kalau pemahamannya biangnya dibuang dan peranan algae nya saya sepaham. Tapi artikel dan diskusi awal berbicara ttg fakta skimmate isinya justru bukan biang phospate dan nitrate semuanya. Prosentasenya relatif kecil. Artinya efektifitas skimmer di pertanyakan bukan? Bener ya? Saya skrg justru lg tertarik dg biopellet karena faktanya setiap kali abis dosing VSV produksi skimmate naik. Kalau di bilang yang ditarik itu microflora (incl bakteri?) berarti kombinasi yang efektif sepertinya. Bener gak ya pemahamannya

Karena diuji dalam kondisi "zero load"
saya buat tanda kutip karena dalam kondisi sebenarnya tidak mungkin benar benar zero load, karena pasti ada micro flora dan fauna nya, apalagi jika memakai sample air laut alami dari laut
Micro flora dan fauna termasuk load / beban filtrasi juga seperti halnya makhluk hidup lainnya, mereka bisa makan, poop, respirasi, berduplikasi, dll jika kondisi hidup nya ideal
Hasil analisa itu benar adanya, tidak diragukan keabsahannya, yang berbeda hanya di skenarionya saja ("zero load" vs ada biota)

zero load = tidak ada pemberian pakan, skenario di lab, untuk kepentingan khusus, analisa skimmate misalnya
skimmer cuma mengangkat micro flora dan fauna

ada biota = ada pemberian pakan, skenario umum di aquarium hobiis
selain mengangkat micro flora dan fauna, skimmer juga mengangkat biang nitrat dan phosphate

Jadi berpikir,
pada skenario zero load, micro flora dan fauna diangkat skimmer, kadar biogenic opal pada analisa skimmate berikutnya pada system yang sama akan berkurang...benar ?
pada skenario umum / aquarium hobiis, ada pemberian pakan / nutrient, bagaimana nasib biogenic opal nya ?
 

halmahera

Member
Untuk test skimmate pada tank yang di feeding ada contohnya di link yang diberikan pak Rudi Purwadi

Yang dikatakan pak Ardhana tentang basic filtrasi adalah benar adanya, basis dari semua filtrasi itu adalah bakteri.
Setiap makhluk hidup yang kita masukkan di kotak kaca segi empat berisi air laut akan disupport kehidupannya oleh bakteri.
Ikan, invert, critters, micro algae, macro algae, bahkan bakteri sendiri juga termasuk "load" atau beban bagi bacterial filtration. Mereka semua makan, poop, respirasi, duplikasi, menciptakan "waste" atau "ampas" untuk diolah organisma lainnya, kita sebut dengan istilah filtrasi, sampai akhirnya diolah oleh bakteri, ampas bakteri sendiri juga perlu diolah oleh bakteri lainnya. Inti nya : Semakin banyak organisma yang kita masukkan, semakin besar "load" nya, butuh semakin banyak bakteri untuk itu.

Kita sebagai hobiis memiliki keterbatasan, tidak sanggup menganalisa jenis bakteri apa yang hidup di dalam aquarium kita, tapi kita bisa berusaha memasukkan bakteri yang tepat ke dalam sistem, dan berharap semoga strain bakteri yang bermanfaat bagi filtrasi itu berada di aquarium kita. Sebelumnya kita tentunya harus menyediakan "rumah" yang cukup banyak dan nyaman dihuni bagi bakteri, agar bisa "betah" menetap dan bekerja sesuai harapan. Live /dead Rock, live / dead sand, filter kapas, bio ball, wet/ dry, dll adalah tempat hunian yang ideal dan stabil bagi bakteri aerobic, sementara rock dan sand bisa untuk bakteri anaerobic juga.

Mau tambah sedikit, bahwa Pembatasan Biota itu penting. Dalam hal ini "biota" adalah semua organisma, bukan hanya ikan, coral dan critters saja, tetapi bahkan filter biologis itu sendiri seperti macro algae (pengeksport PO4 dan NO3), dan bahkan bakteri. Kita butuh extra bakteri untuk support extra macro algae, juga butuh extra bakteri untuk support extra bakteri. Bagaimana jika lingkungan dan kondisi di aquarium kita tidak mendukung untuk mensupport segitu banyak bakteri ? Bakteri termasuk salah satu konsumen O2 di aquarium, bersaing dengan ikan memperebutkan oksigen. Terlalu banyak bakteri juga akan menimbulkan masalah tersendiri...
 

Reeferee

Member
Untuk test skimmate pada tank yang di feeding ada contohnya di link yang diberikan pak Rudi Purwadi

Yang dikatakan pak Ardhana tentang basic filtrasi adalah benar adanya, basis dari semua filtrasi itu adalah bakteri.
Setiap makhluk hidup yang kita masukkan di kotak kaca segi empat berisi air laut akan disupport kehidupannya oleh bakteri.
Ikan, invert, critters, micro algae, macro algae, bahkan bakteri sendiri juga termasuk "load" atau beban bagi bacterial filtration. Mereka semua makan, poop, respirasi, duplikasi, menciptakan "waste" atau "ampas" untuk diolah organisma lainnya, kita sebut dengan istilah filtrasi, sampai akhirnya diolah oleh bakteri, ampas bakteri sendiri juga perlu diolah oleh bakteri lainnya. Inti nya : Semakin banyak organisma yang kita masukkan, semakin besar "load" nya, butuh semakin banyak bakteri untuk itu.

Kita sebagai hobiis memiliki keterbatasan, tidak sanggup menganalisa jenis bakteri apa yang hidup di dalam aquarium kita, tapi kita bisa berusaha memasukkan bakteri yang tepat ke dalam sistem, dan berharap semoga strain bakteri yang bermanfaat bagi filtrasi itu berada di aquarium kita. Sebelumnya kita tentunya harus menyediakan "rumah" yang cukup banyak dan nyaman dihuni bagi bakteri, agar bisa "betah" menetap dan bekerja sesuai harapan. Live /dead Rock, live / dead sand, filter kapas, bio ball, wet/ dry, dll adalah tempat hunian yang ideal dan stabil bagi bakteri aerobic, sementara rock dan sand bisa untuk bakteri anaerobic juga.

Mau tambah sedikit, bahwa Pembatasan Biota itu penting. Dalam hal ini "biota" adalah semua organisma, bukan hanya ikan, coral dan critters saja, tetapi bahkan filter biologis itu sendiri seperti macro algae (pengeksport PO4 dan NO3), dan bahkan bakteri. Kita butuh extra bakteri untuk support extra macro algae, juga butuh extra bakteri untuk support extra bakteri. Bagaimana jika lingkungan dan kondisi di aquarium kita tidak mendukung untuk mensupport segitu banyak bakteri ? Bakteri termasuk salah satu konsumen O2 di aquarium, bersaing dengan ikan memperebutkan oksigen. Terlalu banyak bakteri juga akan menimbulkan masalah tersendiri...

Yang ujung2nya mengakibatkan bakteri bloom kan ya pa....
 

bajak_laut

New Member
Makanya jgn lgs full load isinya.. bisa syok karna gak seimbang,
begitu juga ketika tank lagi full load tiba2 banyak biota yg dihiilangkan/diangkat.
Pelan2 aturnya agar ada waktu bakteri menyesuaikan kondisi tanknya.
 

m3mulyadi

New Member
Om mau tanya, saya coba dosing iodine pake garam laut natural dari Bali ..
Ukuran tank 40liter .. udah saya masukin 2 sendok garam ..
Tapi pas dibaca2 di online ternyata garam yang saya masukin ga mengandung iodine tapi turunannya yaitu potassium iodate kl03 ..
Bisa ga yah klo3 dibuang dengan skimmer? Atau saya harus water change ?
Terimakasih
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,150
Messages
197,230
Members
10,579
Latest member
rachmatmhuda
Top